ANALISIS BEBAN KERJA

Tujuan utama dari analisis beban kerja adalah untuk:

• Menyusun laporan keuangan tahunan

• Menentukan jumlah ideal karyawan yang dibutuhkan

• Mengurangi gaji karyawan

• Meningkatkan pengeluaran perusahaan

Metode yang digunakan dalam analisis beban kerja untuk mengamati langsung aktivitas karyawan disebut:

• Time and motion study

• Wawancara mendalam

• Survei elektronik

• Penilaian kinerja

Indikator utama dalam analisis beban kerja adalah:

• Usia karyawan

• Beban mental dan fisik

• Jumlah absensi

• Jenjang pendidikan

Jika hasil analisis beban kerja menunjukkan beban kerja terlalu tinggi, maka tindakan yang paling tepat adalah:

• Memberikan sanksi

• Mengurangi jam kerja

• Menambah tenaga kerja atau memperbaiki proses kerja

• Menurunkan standar kualitas

Berikut ini yang bukan termasuk manfaat analisis beban kerja adalah:

• Menentukan kebutuhan pelatihan

• Menyesuaikan tunjangan kinerja

• Meningkatkan efisiensi kerja

• Menyusun anggaran pemasaran

Unit analisis dalam analisis beban kerja biasanya berfokus pada:

• Anggaran tahunan

• Unit kerja atau jabatan

• Hasil penilaian kompetensi

• Tingkat kepuasan pelanggan

Teknik analisis beban kerja yang menggunakan pendekatan standar waktu kerja disebut juga:

• Job Evaluation

• Work Sampling

• Workload Indicator of Staffing Need (WISN)

• SWOT Analysis

Berikut ini merupakan sumber data utama dalam analisis beban kerja, kecuali:

• Laporan aktivitas harian

• Deskripsi pekerjaan

• Data kehadiran

• Laporan pemasukan penjualan

Salah satu indikator beban kerja berlebih adalah:

• Banyak waktu luang saat bekerja

• Produktivitas tinggi dengan stres rendah

• Lembur terus-menerus dan kinerja menurun

• Tidak ada target kerja

Langkah pertama dalam melakukan analisis beban kerja adalah:

• Menyusun struktur organisasi

• Menentukan waktu kerja

• Mengidentifikasi jenis pekerjaan dan tugas

• Menilai hasil kerja karyawan