SELASA_2_UMBK_SKI

Perjuangan Dakwah Rasulullah SAW Periode Makkah

Pada abad ke-7 Masehi, kota Makkah menjadi saksi bisu perjuangan Rasulullah Muhammad SAW dalam menyebarkan agama Islam. Selama 13 tahun, beliau menghadapi penolakan, penganiayaan, dan kesulitan yang tidak terkira. Namun, kesabaran dan keistiqomahan beliau membuktikan kekuatan iman dan kepercayaan kepada Allah.

Rasulullah SAW menerima wahyu pertama dari Allah SWT pada usia 40 tahun. Sejak itu, beliau mulai berdakwah kepada keluarga dan teman-teman. Namun, mayoritas masyarakat Makkah menolak ajaran Islam dan menganggapnya sebagai ancaman bagi tradisi dan kepercayaan mereka. Mereka melakukan segala macam tindakan untuk menghambat dan menghalangi dakwah Nabi Muhamad SAW, akan tetapi beliau tetap menunaikan perintah Allah SWT untuk berdakwah.

Pelajaran yang dapat di ambil dari perjuangan dakwah Rasulullah SAW tersebut adalah ....

• Senantiasa melindungi umat-umat nya

• Menjadi pribadi yang jujur dan dapat di percaya

• Senantiasa istiqomah di jalan Allah SWT.

• Mampu memaafkan kesalahan orang lain

• Disiplin waktu dalam mengerjakan ibadah

Situasi dan Kondisi Masyarakat Makkah Pra Islam

Para ahli sejarah menyebut masa sebelum kehadiran Islam yang dibawa oleh Rasulullah Saw sebagai masa jahiliyah. Secara bahasa masa jahiliyah berasal dari kata jahil, yang diturunkan dari kata dasar Arab jahala yang berarti bodoh. Label jahiliyah yang diberikan bangsa Arab pra Islam bukan berarti tidak ada kebaikan sama sekali dalam kehidupan mereka. Bangsa Arab sebelum Islam sudah mengenal ilmu pengetahuan, bahkan dalam hal seni sastra mereka telah mencapai tingkat kemajuan pesat. Negeri Arab adalah sebuah semenanjung di ujung Barat Daya benua Asia. Keadaan Arab khususna daerah Makkah tediri dari gurun pasir yang panas dan gersang. Hal ini mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat Makkah sehingga tercermin dalam kehidupan social budaya mereka.

Berikut ini yang tidak termasuk dalam perilaku dan kebudayaan positif masyarakat Arab sebelum Islam adalah ……

• Pandai dalam ilmu astronomi, nasab dan tabir mimpi

• Rela mengorbankan hartanya demi memuliakan tamu

• Memiliki jiwa seni sastra yang tinggi

• Tidak pernah mengingkari janji karena menganggapnya sebagai aib

• Memiliki watak dan perangai yang keras, sehingga suka berperang antar kabilah karena alasan yang sepele.

Penaklukkan Kota Makkah (Fathu Makkah)

Pada tahun 8 H, peristiwa besar Fathu Makkah terjadi setelah kaum Quraisy melanggar perjanjian Hudaibiyah dengan membantu sekutu mereka menyerang sekutu umat Islam. Rasulullah Saw memutuskan untuk memimpin langsung pasukan berjumlah 10.000 orang menuju Makkah. Perjalanan menuju kota suci ini dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak memicu pertumpahan darah. Sesampainya di Makkah, kota tersebut ditaklukkan tanpa perlawanan berarti. Rasulullah Saw kemudian memerintahkan agar semua orang yang tidak melawan diberi pengampunan.

Mengapa Nabi Muhammad SAW dapat menaklukkan Makkah tanpa perlawanan yang berarti …

• Pasukan kaum Quraisy telah bergabung dengan umat Islam sebelum Fathu Makkah terjadi

• Rasulullah Saw menegaskan bahwa Fathu Makkah dilakukan dengan pendekatan damai dan memberikan jaminan keamanan

• Kota Makkah telah diserang dan dikuasai oleh sekutu umat Islam sebelum pasukan Nabi tiba

• Kaum Quraisy sudah melarikan diri dari Makkah sebelum umat Islam datang

• Perjanjian Hudaibiyah masih berlaku, sehingga tidak ada perlawanan dari kaum Quraisy

Penaklukkan Kota Makkah (Fathu Makkah)

Ketika Nabi Muhammad SAW berhasil masuk ke Makkah, beliau langsung menuju Ka'bah dan memerintahkan penghapusan semua bentuk berhala dan simbol kesyirikan yang ada di dalamnya. Sebelum melakukan hal ini, Nabi SAW menyampaikan pesan kepada penduduk Makkah bahwa Islam membawa ajaran tauhid, yaitu hanya menyembah Allah SWT. Nabi juga mengucapkan kalimat, "Kebenaran telah datang, dan kebatilan telah lenyap" (QS. Al-Isra: 81). Setelah itu, Ka'bah kembali menjadi tempat suci yang hanya digunakan untuk menyembah Allah SWT.

Makna utama dari tindakan Nabi Muhammad SAW membersihkan Ka'bah dari berhala-berhala setelah peristiwa Fathu Makkah yakni ….

• Menghapus simbol kekuasaan kaum Quraisy di Makkah

• Membuka jalan bagi umat Islam untuk menjadikan Makkah sebagai pusat politik

• Menegaskan kembali ajaran tauhid yang menjadi inti dari agama Islam

• Menghilangkan kebiasaan budaya lokal yang tidak sesuai dengan ajaran Islam

• Menunjukkan kekuatan umat Islam kepada kaum musyrik di Makkah

Perkembangan Ilmu Pengetahuan Masa Umayyah di Andalusia

Pada masa pemerintahan Daulah Umayyah di Andalusia, kota Cordoba menjadi salah satu pusat peradaban dunia yang luar biasa. Kota ini tidak hanya dikenal sebagai pusat kekuasaan, tetapi juga sebagai pusat keilmuan yang maju. Berbagai bidang ilmu pengetahuan seperti kedokteran, matematika, filsafat, dan astronomi berkembang pesat di bawah naungan para penguasa yang mendukung kemajuan pendidikan.

Salah satu ilmuwan terkenal pada masa itu adalah Abu al-Qasim al-Zahrawi, yang dikenal di dunia Barat sebagai Albucasis. Beliau dikenal sebagai "Bapak Ilmu Bedah Modern" karena kontribusinya dalam bidang kedokteran, khususnya dalam pengembangan teknik bedah dan alat-alat medis. Karyanya, Kitab al-Tasrif, menjadi rujukan utama di Eropa selama beberapa abad.

Selain al-Zahrawi, ilmuwan seperti Ibn Rushd (Averroes) juga memberikan kontribusi besar, terutama dalam bidang filsafat dan kedokteran. Ia menulis berbagai karya yang menjelaskan hubungan antara agama dan ilmu pengetahuan, sehingga menjadi inspirasi bagi para ilmuwan Muslim dan Eropa.

Berikut ini yang dapat kita teladani dari semangat para ilmuwan Muslim pada masa Daulah Umayyah ….

• Fokus pada keilmuan lokal tanpa terpengaruh budaya lain

• Penolakan terhadap ilmu-ilmu yang tidak bersumber dari Al-Qur'an dan Hadits

• Mengembangkan ilmu untuk keuntungan pribadi semata

• Menyusun teori tanpa mempraktikkan ilmu tersebut

• Kesungguhan dalam menguasai berbagai ilmu dan mengaplikasikannya untuk kemaslahatan umat

Kemajuan Ilmu Pengetahuan Era Abbasiyah

Pada masa kekuasaan Daulah Abbasiyah, terutama pada era khalifah Harun Al-Rasyid (786–809 M), Baghdad menjadi pusat peradaban dunia. Kota ini berkembang pesat menjadi pusat ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan perdagangan. Salah satu institusi penting yang dibangun adalah Baitul Hikmah, sebuah perpustakaan besar sekaligus pusat penerjemahan berbagai karya dari bahasa Yunani, Persia, dan India ke dalam bahasa Arab. Khalifah Harun Al-Rasyid dan penerusnya, Al-Ma'mun, mendukung penuh kegiatan ilmiah ini.

Sebagai akibatnya, banyak ilmuwan Muslim terkemuka, seperti Al-Kindi, Al-Farabi, dan Ibnu Sina, muncul pada masa ini. Selain itu, kemajuan dalam bidang astronomi, kedokteran, filsafat, dan matematika menjadi tonggak perkembangan ilmu pengetahuan Islam yang memberikan pengaruh besar kepada dunia Barat di kemudian hari.

Kontribusi utama Baitul Hikmah pada masa Daulah Abbasiyah terhadap peradaban dunia yaitu ….

• Menjadikan Baghdad sebagai pusat perdagangan global

• Memproduksi berbagai senjata canggih untuk keperluan militer

• Mengadakan ekspansi wilayah secara besar-besaran di bawah pemerintahan Harun Al-Rasyid

• Menerjemahkan dan mengembangkan berbagai ilmu dari peradaban sebelumnya

• Mengembangkan sistem pemerintahan berbasis demokrasi

Kebijakan Khalifah Umar bin Abdul Aziz

Kebijakan Khalifah Umar bin Abd al-Aziz (717–720 M) dikenal karena keberpihakannya pada keadilan sosial dan pemerintahan yang bijaksana. Meskipun masa pemerintahannya relatif singkat, ia memberikan dorongan bagi perkembangan ilmu pengetahuan, terutama dalam hal penyebaran pengetahuan agama dan tafsir Al-Qur'an. Kebijakan Umar untuk memerangi korupsi di kalangan pejabat dan meningkatkan transparansi dalam administrasi negara memberikan dampak positif terhadap kemajuan ilmu pengetahuan.

Umar juga memerintahkan untuk menulis dan menyusun ulang hadis-hadis Nabi Muhammad agar dapat dipahami dan diterapkan dengan benar oleh umat Islam. Walaupun tidak ada lembaga formal seperti Bayt al-Hikmah di masa pemerintahannya, kebijakan Umar menekankan pentingnya pengetahuan yang sahih dan terverifikasi dalam agama.

Bagaimana kebijakan Khalifah Umar bin Abd al-Aziz dalam bidang ilmu pengetahuan mempengaruhi perkembangan intelektualisme di dunia Islam …

• Kebijakan ini menunda kemajuan ilmu pengetahuan dengan mengabaikan aspek rasional dan ilmiah dalam tafsir

• Membatasi perkembangan ilmu pengetahuan dengan hanya fokus pada pengetahuan agama dan menangguhkan ilmu-ilmu lain

• Mendorong penyebaran ilmu pengetahuan yang sahih dan benar dengan menekankan pentingnya penyusunan dan pengajaran hadis

• Menyebabkan penurunan jumlah ilmuwan karena kebijakan yang terlalu ketat dan membatasi kebebasan intelektual

• Mengurangi perhatian terhadap pengajaran agama dan lebih fokus pada ilmu alam dan teknologi

Profil Daulah Usmani

Daulah Usmani merupakan kerajaan Islam yang beribu kota di Istambul Turki, termasuk satu di antara tiga kerajaan besar di dunia pasca runtuhnya Daulah Abbasiyah di Baghdad. Dua di antaranya adalah Daulah Mughal dan Daulah Syafawi. Turki Usmani pernah berjaya, menempatkan diri sebagai kerajaan adidaya.

Daulah Usmani berasal dari salah satu suku di Turki Barat yaitu Suku Kayi, pada waktu Jengis Khan melakukan agresi di wilayah Turkistan yang didiami suku Kayi. Merasa terancam sebagai pemimpin suku Kayi, akhirnya Sulaiman Syah meminta perlindungan dari penguasa Transoksania bernama Jalaluddin Mungurbiti bin Khawarizmi, namun pada akhirnya Transoksania berhasil dikuasai oleh tentara Mongol.

Daulah Usmani yang berposisi dinegara Turki pernah mengalahkan musuh besarnya yaitu….

• Kekaisaran Byzantium

• Kekaisaran Persia

• Daulah Umayyah

• Daulah Abbasiyah

• Daulah Mughal

Tiga Kerajaan Besar

Daulah Usmani merupakan kerajaan Islam yang beribu kota di Istambul Turki termasuk satu diantara tiga kerajaan besar di dunia pasca runtuhnya Daulah Abbasiyah di Baghdad. Dua diantaranya adalah Daulah Mughal dan Daulah Syafawi. Turki Usmani pernah berjaya, menempatkan diri sebagai kerajaan adidaya, karena bisa menaklukan Byzantium pada tahun 1453 M.

Dalam perjalanan panjang yang berliku, Daulah Usmani menjadi Kerajaan Islam yang sangat dinamis dari mulai berdiri sampai akhir keruntuhannya. Jasa besar Daulah Usmani bagi perkembangan Islam di Dunia Timur masih bisa dirasakan sampai sekarang. Sebagian ulama awal di Indonesia merupakan tokoh ulama yang berasal dari Daulah Usmani. Yang diutus langsung oleh para Sultan untuk menyebarkan Islam di Indonesia.

Salah satu keberhasilan fenomenal Daulah Usmani tersebut dicapai pada masa pemerintahan…

• Muhammad II

• Murad II

• Bayazid II

• Muhammad I

• Salim I

Kebangkitan Daulah Usmani

Kebangkitan Daulah Usmani tidak lepas dari melemahnya kekuasaan Daulah

Abbasiyah pada ujung yang paling kritis. Lahirnya pemimpin-pemimpin hebat

menjadikan Daulah Usmani sebagai penguasa dunia yang kembali mengangkat kejayaan

Islam dan peradabannya

Daulah Usmani mampu mengambil keuntungan dari kemunduran sistem pertahanan perbatasan Bizantium dan bangkitnya ketidakpuasan ekonomi, agama, dan sosial di Kekaisaran Bizantium dan, dimulai di bawah Osman dan berlanjut di bawah penerusnya Orhan (Orkhan, memerintah 1324–60) dan Murad I (1360–89), mengambil alih Bizantium.

Salah satu pendiri/pelopor Daulah Usmani adalah seseorang yang bernama…dan dia juga sekaligus ayah dari sultan pertama Daulah Usmani ….

• Jengis Khan

• Hulagu Khan

• Ertogrul

• Usman I

• Shah Jahan