Sejarah minat

Proklamasi kemerdekaan Indonesia dapat diartikan sebagai berikut...

• proklamasi adalah pernyataan kemerdekaan Indonesia

• proklamasi adalah titik akhir perjuangan bangsa

• kemerdekaan Indonesia adalah hasil dari usaha para pahlawan

• proklamasi menjadi alat hukum nasional dan daerah

• proklamasi adalah mutlak dan tidak dapat diperdebatkan

Salah satu tantangan utama yang dihadapi Indonesia setelah memproklamirkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 adalah kurangnya pengakuan internasional. Faktor utama yang menyebabkan hal ini adalah...

• Kekurangan diplomasi Indonesia di dunia internasional

• Belanda masih mengklaim Indonesia sebagai wilayahnya

• Negara-negara besar masih sibuk dengan sisa-sisa Perang Dunia II

• Ketidakhadiran peran PBB dalam mendukung kemerdekaan Indonesia

• Indonesia tidak memiliki sistem pemerintahan yang jelas

Pada 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, banyak negara yang tidak dapat menerima hal ini. Salah satu negara pertama yang secara de facto mengakui kemerdekaan Indonesia adalah...

• Uni Soviet

• Amerika Serikat

• Mesir

• India

• Australia

Sesi Dewan Keamanan PBB yang membahas konflik Indonesia-Belanda selama agresi militer Belanda menghasilkan resolusi yang...

• Mendukung Belanda karena hubungan sejarah

• Mendorong Indonesia untuk tetap menjadi bagian dari Persemakmuran Belanda

• Menuntut gencatan senjata dan negosiasi diplomatik

• Mengusulkan Indonesia menjadi bagian dari Persemakmuran Inggris

• Menyatakan bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia tidak sah

Indonesia menerapkan kebijakan luar negeri yang aktif selama Perang Dingin. Salah satu wujudnya adalah...

• Bergabung dengan Pakta Warsawa untuk melawan imperialisme Barat

• Menjadi anggota NATO untuk melindungi kepentingan nasional

• Memprakarsai Konferensi Asia-Afrika untuk memperkuat solidaritas di antara negara-negara berkembang

• Membantu Uni Soviet dalam menyebarkan ideologi komunis di Asia Tenggara

• Menunjang Amerika Serikat dalam membendung pengaruh komunis di Vietnam

Selama Perang Dingin, Indonesia memainkan peran dalam Gerakan Non-Blok (GNB) yang diformalkan pada tahun 1961. Jika pada saat itu ada 25 negara anggota, dan setiap dekade jumlahnya meningkat sebesar 40%, berapa perkiraan jumlah anggota GNB pada tahun 1991?

• 70 negara

• 88 negara

• 98 negara

• 123 negara

• 140 negara

Salah satu alasan Indonesia aktif berpartisipasi dalam Gerakan Non-Blok (NAM) selama Perang Dingin adalah...

• Menghindari keterlibatan dalam konflik antara blok Barat dan Timur

• Meningkatkan hubungan perdagangan dengan Uni Soviet dan Amerika Serikat

• Mendapatkan bantuan militer dari negara-negara superpower

• Memperkuat posisi politiknya di NATO dan Pakta Warsawa

• Menyebarkan ideologi anti-kolonial di Amerika Selatan

Indonesia pernah menarik diri dari keanggotaan PBB pada tahun 1965 sebagai bentuk protes terhadap...

• Tekanan Amerika Serikat terhadap kebijakan luar negeri Indonesia

• Belanda yang menolak menyerahkan Irian Barat

• Keterlibatan PBB dalam negosiasi Indonesia-Belanda

• Penerimaan Malaysia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB

• Penolakan Inggris terhadap Konferensi Asia-Afrika

Konferensi Asia-Afrika (AAC) pada tahun 1955 yang diadakan di Bandung adalah salah satu upaya Indonesia selama Perang Dingin karena...

• Membantu negara-negara berkembang untuk bergabung dengan Pakta Warsawa

• Memperkuat posisi negara-negara Asia-Afrika dalam hubungan internasional

• Menunjang negara-negara komunis dalam menghadapi negara-negara kapitalis

• Mengejar ekspansi ideologi liberal di negara-negara dunia ketiga

• Mengundang negara-negara Asia-Afrika untuk bergabung dengan NATO

Salah satu tujuan utama dari pendirian ASEAN pada tahun 1967 adalah...

• Menghadapi pengaruh komunisme di Asia Tenggara

• Mempersiapkan negara-negara Asia Tenggara untuk bergabung dengan NATO

• mencegah dominasi Soviet dalam urusan ekonomi kawasan

• Menyatukan negara-negara Asia Tenggara di bawah sistem politik yang sama

• Meningkatkan kerjasama ekonomi, politik, dan sosial di antara negara-negara anggota