Di kelas X.1, ada seorang anak bernama Rara yang terkenal dengan kecerobohannya. Suatu hari, Rara lupa membawa buku pelajaran Matematika. Saat pelajaran dimulai, Bu Dewi, guru Matematika, meminta Rara untuk maju ke depan kelas dan mengerjakan soal di papan tulis. Rara gugup. Dia tidak bisa mengerjakan soal itu karena lupa membawa buku. Dia pun mencoba mencontek dari buku teman sebangkunya, tetapi ketahuan oleh Bu Dewi. Bu Dewi pun menegur Rara dengan keras.
"Rara, kenapa kamu mencontek? Kamu harus belajar dengan jujur!" kata Bu Dewi.
Rara merasa malu dan ingin menghilang. Dia takut teman-temannya akan mengejeknya. Saat istirahat, Rara duduk sendirian di pojok kelas. Dia merasa sedih dan terpuruk. Tiba-tiba, teman sekelasnya, Dimas, menghampirinya.
"Ra, kamu kenapa? Kok sedih?" tanya Dimas.
Rara menceritakan kejadian tadi kepada Dimas. Dimas mendengarkan dengan saksama.
"Ra, aku tahu kamu lupa bawa buku. Tapi, kamu tidak perlu malu. Kita semua pernah melakukan kesalahan. Yang penting, kamu belajar dari kesalahanmu," kata Dimas.
Dimas kemudian mengajak Rara untuk belajar bersama di perpustakaan. Dimas membantu Rara memahami materi pelajaran yang belum dipahami.
"Ra, kamu jangan sedih lagi. Aku akan bantu kamu belajar. Kita bisa belajar bersama," kata Dimas.
Rara merasa terharu dengan kebaikan Dimas. Dia merasa bersyukur memiliki teman seperti Dimas yang selalu mendukungnya.
Sejak saat itu, Rara dan Dimas menjadi teman dekat. Mereka saling membantu dan menyemangati satu sama lain. Rara belajar untuk tidak malu mengakui kesalahannya dan belajar dari kesalahan tersebut. Dimas belajar untuk selalu bersikap baik dan membantu teman yang membutuhkan.
Apa pesan moral dari cerita Rara dan Dimas…