Dahulu kala negeri itu terlalu besar dan akan raja Palembang yang bernama Damang Lebar Daun ada beranak seorang perempuan terlalu baik parasnya tiada berbanding parasnyapada zaman itu, Wan Sendari namanya. Kemudian, dipersembahkan oleh Wan Empuk dan Wan Malini pada Sang Sapurba, Demang Lebar Daun ada beranak seorang perempuan , maka disuruh pinang Sang Sapurba.
Demang Lebar Daun pun berkata,”Jikalau anak patik tuanku peristri, niscaya kedal ia. Akan tetapi, jikalau tuanku mau berwaad dengan patik, patik persembahan anak patih ke bawah duli yang dipertuan.
Adapun Demang Lebar Daunlah yang pertama punya bahasa yang dipertuan dan patik.
Maka titah Sang Sapurba,”apa yang dikehendaki oleh bapakku itu?”
Demang Lebar Daun pun berkata,” Adapun, Tuanku segala cucu patik sedia akan jadi hamba ke bawah duli yang dipertuan. Hendaklah ia diperbaiki oleh anak cucu duli tuanku dan jika ia berdosa sebesar-besar dosanya pun, jangan ia di fadzihatkan dinista dengan kata-kata yang jahat. Jikalau besar dosanya, dibunuh, itu pun jikalau berlaku pada hukum syara.
Sang Sapurba bertitah,”akan pinta bapak itu hamba kabulkanlah, tetapi hamba minta satu janji pada bapak hamba.”
Demang Lebar Daun berkata,”Janji yang mana itu, tuanku?”
Sang Sapurba bertitah,”Hendaklah pada akhir zaman kelak anak cucu bapak hamba jangan durhaka pada anak cucu kita. Jikalau ia lalim dan jahat pekerti sekalipun.”
Nilai yang terkandung pada hikayat di atas, yaitu.......