Ujian PreTest Kurikulum Kesehatan

Dalam mengembangkan kurikulum pendidikan tinggi kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan serangkaian landasan hukum, kebijakan nasional, dan kebijakan institusional. Manakah aspek berikut yang tidak lagi menjadi landasan hukum dalam pengembangan kurikulum pendidikan tinggi kesehatan masyarakat

• Perpres No. 8 tahun 2012

• UU No. 12 tahun 2012

• Permendikbudristek No 53 tahun 2023

• Permendikbud No 3 tahun 2020

• Kepmenkes No. HK.01.07/MENKES/1337/2024

Standar Kompetensi Tenaga Kesehatan Masyarakat telah resmi ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dan standar ini merupakan bagian dari Standar Profesi Tenaga Kesehatan Masyarakat yang menjadi acuan bagi penyelenggara pendidikan bidang kesehatan masyarakat. Berapa kompetensi inti yang telah ditetapkan pada standar tersebut?

• 8

• 9

• 10

• 11

• 12

Seorang dosen dalam mengajar berkeinginan mengoptimalkan waktu tatap muka di kelas untuk menyampaikan semua materi secara runut dan tuntas sesuai  waktu yang dialokasikan. Untuk memastikan semua materi diterima oleh mahasiswa, maka salah satu penugasannya adalah mahasiswa merangkum materi yang telah disampaikan dosen. Model pembelajaran yang demikian ini dinamakan berbasis apakah?

• Input

• isi

• output

• outcome

• proses

Paradigma dalam penyusunan kurikulum saat ini adalah didasarkan pada Outcome based (OBE). Pembelajaran difokuskan pada pencapaian kompetensi lulusan, sesuai yang ditetapkan program studi. Apakah yang menjadi titik tolak dalam alur penyusunan kurikulum model ini?

• Profil dan CPL

• Bahan kajian

• Mata kuliah

• Kedalaman dan keluasan isi keilmuan

• Visi misi PT/prodi

Meskipun proses pengembangan kurikulum yang dilakukan prodi sudah sesuai alur pengembangan kurikulum OBE, namun dalam pelaksanaannya masih banyak dosen/pengajar mata kuliah yang belum menerapkan konsep tersebut dalam kegiatan pembelajaran ataupun evaluasi pelaksanaan pembelajaran. Apa contohnya?

• Pada akhir kuliah dosen melaporkan nilai akhir mata kuliah dan ketercapaian CPL

• Metode pembelajaran yang dipilih student centered learning

• Output pembelajaran lebih banyak menekankan hard skill

• Mencermati kualitas lulusan berdasarkan penilaian pengguna/stakeholder

• Mahasiswa didorong tidak sekedar menguasai konten, tetapi harus mencapai kompetensi minimal

Beragam model pendekatan atau paradigma OBE yang digunakan dalam pengembangan dan pelaksanaan kurikulum, di antaranya yang paling sederhana terdiri dari tiga tahapan yang saling berinteraksi yaitu Outcome Based Curriculum (OBC), Outcome Based Learning and Teaching (OBLT), dan Outcome Based Assessment and Evaluation (OBAE). Apakah yang menjadi prinsip penting OBLT?

• pengembangan kurikulum yang didasarkan pada profil dan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL)

• ketepatan pemilihan bentuk dan metode pembelajaran wajib mengacu dan sesuai dengan CPL

• pendekatan penilaian dan evaluasi yang dirancang dan dilakukan pada pencapaian CPL

• Penilaian dilakukan pada proses pembelajaran dan pada hasil pencapaian CPL.

• hasil evaluasi berdasarkan bukti pencapaian hasil belajar digunakan untuk meningkatkan kualitas melalui perbaikan yang iteratif dan berkelanjutan.

Tahapan penting dalam penyusunan kurikulum prodi adalah penentuan SKS. Besaran SKS dalam satu mata kuliah ditentukan oleh banyak faktor. Pada sesi ini kadang terjadi tarik ulur karena beragam kepentingan. Apa yang seharusnya menjadi dasar pertimbangan dalam menentukan beraran SKS sebuah mata kuliah?

• Kontribusi mata kuliah untuk tercapainya CPL

• Relevansi mata kuliah untuk ketercapaian CPL

• Kesepakatan dosen senior atau tim kurikulum.

• Banyaknya bahan kajian yang ada pada mata kuliah

• Keluasan dan kedalaman bahan kajian mata kuliah

Beban SKS yang harus ditempuh mahasiswa sering kali berubah seiring dengan perubahan standar pendidikan yang ditetapkan oleh menteri. Berlakunya Permendikbud ristek No.53/2023 menggantikan Permendikbud No 3/2020 membawa konsekuensi perubahan beban SKS program studi. Apakah yang tidak berubah dengan berlakukan peraturan menteri yang baru tersebut?

• 1 SKS setara 170 menit

• Prodi S1 di Semester 1-2 maksimal 20 SKS dan Semester 3 ke atas maksimal 24 SKS

• Beban SKS Prodi S1 minimal 144

• Beban SKS Prodi S2 antara 54 - 72

• Beban SKS Prodi S3 ditentukan prodi (2 semester penyiapan penelitian dan 4 semester penelitian)

Bahan kajian sebuah prodi harus sesuai dengan cabang ilmu beserta ranting ilmunya, atau sekelompok pengeahuan yang telah terintegrasi dalam suatu pengetahuan baru yang sudah disepakati oleh forum prodi sejenis sebagai cabang ilmu dari prodi kesehatan masyarakat. Apa yang membedakan program sarjana dibanding jenjang yang lain?

• Lulusan sarjana minimal menguasai konsep teoretis bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu secara umum dan khusus untuk menyelesaikan masalah secara prosedural sesuai dengan lingkup pekerjaannya

• Lulusan sarjana minimal menguasai teori aplikasi bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi pada bidang profesi tertentu

• Lulusan sarjana minimal menguasai teori bidang pengetahuan tertentu untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui riset atau penciptaan karya inovatif

• Lulusan sarjana minimal mampu melakukan pendalaman dan perluasan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui riset atau penciptaan karya orisinal dan teruji

• Lulusan sarjana minimal mampu melakukan pendalaman ilmu pengetahuan dan teknologi secara lebih spesifik di dalam bidang keilmuannya dan praktik profesionalnya melalui praktik profesional serta didukung dengan riset keilmuan.

AIPTKMI sebagai forum prodi sejenis kesehatan masyarakat di Indonesia telah menetapkan struktur kurikulum prodi sarjana dan magister sesuai dengan perkembangan dan ketentuan peraturan perundangan. Apa yang menjadi ketetapan penting AIPTKMI yang perlu diperhatikan program studi dalam menyusun kurikulum?

• AIPTKMI telah merumuskan Profil lulusan dan CPL dan tidak boleh dirubah oleh prodi

• kajian kurikulum inti program studi Magister Kesehatan Masyarakat Indonesia sebanyak 34 sks dan bahan kajian kurikulum pilihan/peminatan sebanyak 20 sks.

• kajian kurikulum inti program studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia sebanyak 86 sks dan bahan kajian kurikulum pilihan/peminatan sebanyak 20 sks.

• bahan kajian, nama mata kuliah serta SKS inti kesmas dan peminatan harus sama untuk memudahkan program CTS (credit tranfer semester)

• Kekhasan lokal atau kekhususan program studi dikembangkan di peminatan.