Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien 2023

Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien 2023

Professional Development

10 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

Undang-undang Kesehatan ( 2 )

Undang-undang Kesehatan ( 2 )

Professional Development

10 Qs

U1. El órgano cutáneo

U1. El órgano cutáneo

Professional Development

11 Qs

PITA CUKAI 2019 - PRETEST

PITA CUKAI 2019 - PRETEST

Professional Development

12 Qs

Inhouse Training Pengelolaan Kualitas Udara BBTPPI

Inhouse Training Pengelolaan Kualitas Udara BBTPPI

Professional Development

15 Qs

Webinar TVOSP 2020

Webinar TVOSP 2020

Professional Development

10 Qs

Literasi dan Numerasi

Literasi dan Numerasi

University - Professional Development

10 Qs

Ketumpatan

Ketumpatan

KG - Professional Development

15 Qs

PENYUSUNAN LITMAS

PENYUSUNAN LITMAS

Professional Development

10 Qs

Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien 2023

Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien 2023

Assessment

Quiz

Science

Professional Development

Practice Problem

Medium

Created by

Dama Harahap

Used 18+ times

FREE Resource

10 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Berikut pilihan yang benar sebagai dasar memilih indikator di rumah sakit, kecuali :

Prioritas (high priority), dampak besar (high impact)

Risiko besar (high risk), volume besar (high volume)

Masalah (problem prone), wajib (mandatory)

Sesuai dengan kebutuhan kontrak rumah sakit

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Berikut termasuk indikator mutu nasional, kecuali :

Kepatuhan identifikasi pasien, emergency respon time, kepatuhan jam visit dokter

Waktu tunggu rawat jalan, kepuasan pasien & keluarga, kepatuhan cuci tangan

Penundaan operasi elektif, kepatuhan penggunaan fornas, kecepatan respon terhadap komplain

Waktu lapor hasil kritis laboratorium, kepatuhan terhadap clinical pathway, riset klinis & pendidikan profesi kesehatan

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Prinsip just culture atau no blaming culture pada budaya keselamatan. Just culture pada prinsipnya juga zero tolerance pada reckless behavior.  Berikut perilaku yang perlu diberikan punishment (hukuman) karena perilaku reckless behavior adalah  :

Perilaku yang tidak disengaja oleh dokter ketika dokter salah mengorder obat sehingga membuka berita acara

Perilaku yang tidak disengaja oleh perawat ketika unit kerja kekurangan tenaga, sehingga pengantaran pasien untuk dilakukan operasi mengalami kemunduran waktu

Perilaku yang disengaja dan staf sudah berulang-ulang dilakukan konseling dalam hal pemilahan sampah benda tajam tetapi tetap ditemukan staf yang terkait membuang sampah pada tempat sampah infeksius

Perilaku yang tidak disengaja oleh perawat ketika perawat salah mengorder pemeriksaan radiologi sehingga membuka berita acara

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Apabila pemilik, pimpinan dan staf RS masih mempunyai konsep dan sikap bahwa keselamatan pasien hanya merupakan kegiatan administratif, hanya berbasis kertas, hanya bentuk laporan dan tidak ada tindak lanjut, monitoring dan evaluasi untuk perbaikan secara continue, maka pemilik, pimpinan dan staf RS pada level :

Pathological

Reactive

Bureaucratic

Proactive

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Apabila pemilik, pimpinan dan staf RS menempatkan nilai tinggi pada peningkatan keselamatan, aktif berinvestasi dalam peningkatan keselamatan berkelanjutan dan memberi penghargaan kepada staf yang meningkatkan masalah terkait keselamatan, maka pemilik, pimpinan dan staf RS berada pada level :

Pathological

Reactive

Bureaucratic

Proactive

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Berikut penandaan lokasi pembedahan yang akurat dan adekuat :

Menandai lokasi anatomi dan  menentukan lokasi operasi yang persisi

Memberi tanda dengan simbol “X”

Memberi tanda hanya berdasarkan dokumentasi pra-tindakan

Menggunakan penanda non-permanen

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Seorang dokter anestesi hendak memberikan Midazolam sebagai obat sedasi kepada pasien anak yang akan dilakukan operasi. Saat itu, dia sendirian. Obat telah disiapkan oleh penata anestesi di dalam spuit 3 cc. Setelah obat dimasukkan, ia baru menyadari bahwa obat yang diberikan adalah sulfas atropin saat membaca label pada spuit tersebut.  Kondisi pasien stabil karena memang sulfas atropin memang biasa diberikan sebagai premedikasi sebelum dilakukan induksi anestesi

Sentinel Event

Kejadian Tidak Diharapkan

Kejadian Tidak Cidera

Kejadian Nyaris Cedera

Create a free account and access millions of resources

Create resources

Host any resource

Get auto-graded reports

Google

Continue with Google

Email

Continue with Email

Classlink

Continue with Classlink

Clever

Continue with Clever

or continue with

Microsoft

Microsoft

Apple

Apple

Others

Others

By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy

Already have an account?