Bioteknologi

Kedelai dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan seperti kecap dan tempe dengan menerapkan bioteknologi konvensional yaitu fermentasi. Hal ini menunjukkan bahwa dari bahan yang sama dapat menghasilkan produk bioteknologi yang berbeda karena ….

• Kecap dan tempe difermentasikan oleh bakteri yang berbeda

• Jenis mikroba mengekskresikan enzim yang berbeda

• Kecap difermentaasikan oleh bakteri, sedangkan tempe difermentasikan oleh jamur

• Perbedaan lama fermentasi menghasilkan jenis produk yang berbeda

• Perbedaan bahan yang sama mempengaruhi perkembangbiakan mikroba

Dalam membuat adonan roti, diperlukan campuran tepung, air, garam, dan ragi. Kemudian adonan disimpan dalam wadah selama beberapa jam untuk proses fermentasi. Selama fermentasi, terjadi perubahan kimia pada adonan. Ragi merupakan jamur bersel satu yang mengubah amilum dan gula dalam tepung menjadi CO₂ dan alkohol. Fermentasi menyebabkan adonan roti mengembang. Adonan mengembang karena ….

• Alkohol yang dihasilkan berubah menjadi gas

• Selama fermentasi dihasilkan gas CO₂

• Fermentasi mengubah air menjadi uap air

• Gula dalam adonan berubah menjadi gas

• Ethanol yang dihasilkan berubah menjadi uap air

Dua kelompok peserta didik kelas X melakukan percobaan pembuatan tapai singkong dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mengupas singkong dan mencuci hingga bersih

2. Mengukus singkong hingga matang dan ditunggu hingga dingin

3. Menyusun singkong dalam wadah yang telah diberi alas daun pisang

4. Menaburinya dengan ragi

5. Menutup singkong yang telah ditaburi ragi dengan daun pisang di atasnya

6. Menutup wadah dengan rapat dan tunggu hingga 2 hari

Singkong dibuka dua hari kemudian dan menunjukkan bahwa tapai singkong milik kelompok 2 belum lunak dan tidak tercium bau alkohol. Sedangkan tapai singkong milik kelompok 1 lunak dan tercium bau alkohol. Setelah diselidiki ternyata kelompok 2 tidak menutup bagian atas singkong dengan daun pisang dan wadahnya tidak tertutup dengan rapat. Pertanyataan yang menjelaskan penyebab gagalnya tapai singkong milik kelompok 2 adalah …..

• Wadah yang terbuka menyebabkan masuknya bakteri yang mematikan ragi sehingga tidak terjadi proses fermentasi pada singkong

• Wadah yang terbuka menyebabkan suhu  dalam wadah tidak stabil hingga proses fermentasi tapai singkong terganggu

• Ragi yang berperan dalam proses fermentasi tidak dapat berkembang biak dengan baik karena ada oksigen yang masuk

• Ragi tidak bekerja dengan baik karena tapai singkong tidak ditutup daun pisang sehingga tidak terjadi proses fermentasi

• Wadah yang tidak tertutup menyebabkan kelembapan berkurang sehingga fermentasi terganggu

Yoghurt terbuat dari susu dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococus thermophilus, proses yang terjadi pada fermentasi adalah......

• Pemisahan lemak menjadi asam lemak

• Pengubahan susu menjadi alkohol dan gula

• Penguraian susu menjadi lemak berprotein

• Pada masa inkubasi dihasilkan asam laktat

• Pembentukan protein oleh susu

Acar atau sayuran fermentasi dibuat dengan bantuan Streptococcus sp. atau Lactobacillus sp. Bakteri-bakteri tersebut berfungsi untuk mengubah......

• Glukosa menjadi asam cuka

• Asam laktat menjadi glukosa

• Zat gula menjadi asam laktat

• Alkohol menjadi metana

• Asam cuka menjadi glukosa

Yoghurt dibuat dengan menggunakan kadar starter dan bakteri yang sama, namun lama fermentasinya berbeda-beda. Yoghurt A dibuat dengan lama fermentasi 6 jam. Yoghurt B dibuat dengan lama fermentasi 8 jam. Yoghurt C dibuat dengan lama fermentasi 10 jam. Waktu fermentasi sangat berpengaruh terhadap total asam, pH, kekentalan/viskositas, dan total bakteri asam laktat. Berdasarkan pernyataan tersebut, buatlah rumusan masalah yang sesuai untuk penyelidikan tersebut….

• Bagaimana pengaruh kadar starter terhadap karakteristik yoghurt?

• Bagaimana pengaruh lama waktu fermentasi terhadap karakteristik yoghurt?

• Bagaimana pengaruh perbedaan starter terhadap karakteristik yoghurt?

• Bagaimana pengaruh pH dan viskositas terhadap karakteristik yoghurt?

• Bagaimana pengaruh jumlah bakteri asam laktat terhadap karakteristik yoghurt?

Tempe yang disimpan pada suhu ruang terlalu lama dapat mengalami perubahan warna menjadi kehitaman. Hal tersebut dapat disebabkan oleh....

• Bertambahnya sporangiospora pada permukaan tempe

• Permukaan tempe dipenuhi oleh kedelai

• Berkurangnya jamur yang hidup

• Meningkatnya zat warna pada biji kedelai

• Terjadi kontaminasi oleh bakteri

Tahap peragian tempe bertujuan agar proses fermentasi tempe terjadi sesuai yang dikehendaki. Penggunaan ragi hanya bisa dilakukan ketika bahan kedelai memiliki suhu ruangan. Hal tersebut dapat dilakukan karena....

• Suhu kedelai yang terlalu panas dapat menyebabkan ragi menghasilkan spora

• Suhu kedelai yang kurang tinggi dapat menyebabkan ragi tidak dapat tumbuh

• Suhu kedelai terlalu panas dapat menyebabkan ragi menjadi dorman

• Suhu kedelai terlalu panas dapat menyebabkan ragi menjadi mati

Ketika tempe dibiarkan terlalu lama, maka akan terasa asam atau pahit. Rasa asam pada tempe dapat disebabkan oleh terbentuknya....

• Alkohol oleh jamur Saccharomyces

• Asam cuka oleh bakteri Acetobacter sp

• Alkohol oleh jamur Rhizopus oryzae

• Metana oleh bakteri Metanobacterium sp

• Jamur oleh jamur Aspergillus wentii

Tujuan dari percobaan adalah untuk mengatahui pengaruh variasi starter/bakteri terhadap kualitas yoghurt. Berdasarkan percobaan tersebut, buatlah kesimpulan yang sesuai untuk percobaan tersebut….

• Semakin tinggi kadar protein susu, semakin baik kualitas yoghurt yang dihasilkan

• Yoghurt yang berkualitas baik memiliki kadar lemak yang lebih tinggi dibandingkan bahan dasarnya yaitu susu sapi. 

• Yoghurt yang baik menghasilkan kadar laktosa yang lebih tinggi dari bahan pembuatan

• Semakin rendah kadar protein susu, semakin baik kualitas yoghurt yang dihasilkan

• Yoghurt yang berkualitas baik memiliki kadar lemak dan kadar laktosa yang lebih tinggi dan dibandingkan bahan dasarnya yaitu susu sapi