Mata uang yuan China kembali melemah melawan rupiah pada perdagangan Rabu (20/08/19) setelah berakhir stagnan pada Selasa kemarin. Dengan demikian dalam empat hari perdagangan terakhir, yuan sudah melemah sebanyak tiga kali.
Yuan pada perdagangan hari ini melemah 0,21% ke level Rp2.014.52 pada pukul 17.50 WIB di pasar spot, melansir data Refinitiv. Mata uang yang juga disebut renmimbi ini kembali mendekati level terlemah dua tahun Rp2.007 yang dicapai pada 7 Agustus lalu.
Pelemahan yuan melawan rupiah sebenarnya bukan kabar bagus. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa (13/08/19) pekan lalu bahkan sempat mengumpulkan jajaran menterinya membahas depresiasi nilai tukar yuan. Nilai tukar yuan yang murah tentunya bisa memicu peningkatan permintaan impor, produk "Made in china" berpotensi membanjiri pasar Indonesia. Dalam kasus ini neraca perdagangan Indonesia menjadi pertaruhannya.
Komentar yang sesuai dengan teks tersebut adalah ....