UAS Tafsir Ayat dan Hadis Ekonomi Islam

Kaidah menetapkan:

الأَصْلُ فِي الْمُعَامَلاَتِ الْإِبَاحَةُ (hukum asal muamalah adalah mubah/boleh)

Kaidah ini memberikan jalan bagi manusia untuk melakukan berbagai improvisasi dan inovasi melalui sistem, teknik dan mediasi dalam melakukan perdagangan. Namun Islam memberikan rambu-rambu dalam bisnis/perdagangan yakni bahwa pengembangan bisnis (jual beli dan berbagai transaksi lainnya) harus terbebas dari tiga unsur yang membuat bisnis tersebut terjebak dalam bisnis terlarang. Ketiga unsur tersebut adalah...

(petunjuk: 3 kata tanpa menggunakan koma)

Begitu bernilainya harta bagi kehidupan manusia, Alquran juga memberikan memberikan batasan-batasan umum dalam bermuamalah, salah satunya larangan memakan harta secara batil. Pernyataan berikut yang termasuk kategori “memakan harta secara batil” adalah...

• Memperolehnya dengan jalan riba, judi, menipu dan menganiaya

• Jual beli yang dilarang syara’ seperti mengambil harta tanpa imbalan yang benar dan layak serta tidak ada keridhaan dari pihak yang diambil hartanya

• Mengambil harta milik selainmu dengan cara dagang yang lahir dari keridhaan dan keikhlasan hati antara dua pihak dan dalam koridor syari’

• Menghabiskan harta dengan cara yang tidak benar dan tidak bermanfaat

dalam hadis disebutkan bahwa أَيُّ الْكَسْبِ أَطْيَبُ قَالَ عَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُوْرٍ. Yang dimaksud dengan بَيْعٍ مَبْرُوْرٍ adalah

• Jual beli barang yang tidak haram

• Jual beli barang yang diperoleh dengan cara yang halal

• Jual beli barang yang jelas pemiliknya

• Jual beli yang mengandung sedikit unsur tipuan

Jual beli yang terjadi di supermarket/minimarket di mana barang diambil sendiri lalu dibayar di kasir (bukan ke pemilik barang) sehingga ijab qabul tidak berupa ucapan antara pemilik barang dan pembeli merupakan jenis jual beli...

• Jual beli mutlaq

• Jual beli yang tidak tampak oleh mata

• Jual beli gaib

• Jual beli terlarang

Rasulullah bersabda: مَنْ أَسْلَفَ فِي تَمْرٍ فَلْيُسْلِفْ فِي كَيْلٍ مَعْلُومٍ، وَوَزْنٍ مَعْلُومٍ، إِلَى أَجَلٍ مَعْلُومٍ

Bahwa ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam jual beli salam atau jual beli online yang terdapat pada hadis di atas adalah KECUALI...

• Jumlah barang diketahui

• Spesifikasi barang diketahui

• Jangka waktu barang sampai ke tangan pembeli dijelaskan secara rinci

• Adanya prinsip التَّرَاضِى

Yang dimaksud dengan prinsip التَّرَاضِى dalam transaksi seperti yang disebutkan dalam QS. An-Nisa’ (4): 29 adalah sebagai berikut, KECUALI...

• Objek transaksi memiliki spesifikasi yang jelas

• Pemilik barang menjelaskan kekurangan yang ada pada barang jika ada

• Salah satu pihak merasa pembagian keuntungan tidak proposional

• Transaksi dianggap sah sekalipun ijab qabul tidak berupa ucapan (hanya tersirat saja)

Pernyataan yang benar tentang jual beli salam dan istishna’ adalah...

• Kontrak pada jual beli salam ditekankan pada penjual yang harus segera mengirim barang karena pembeli sudah mentransfer harga barang beserta biaya pengirimannya, sedangkan pada jual beli istishna’ kontrak dibuat untuk melindungi pembuat barang agar tidak kabur setelah memesan barang

• Contoh jual beli salam adalah membeli beras yang ada di sawah yang belum memasuki masa panen sedangkan jual beli istishna’ adalah jual beli furniture yang dipesan terlebih dahulu

• Pembayaran pada jual beli salam dapat dicicil sesuai kesepakatan sedangkan pada jual beli istishna’ pembayaran harus di awal karena pihak penyedia barang membutuhkan modal untuk membuat furniture yang dipesan

• Pada jual beli salam, contoh barang terkadang ada atau hanya berupa gambar saja, sedangkan pada jual beli istishna’ sampel barang harus sudah ada agar pembeli bisa memilih model yang ia inginkan

Dalam hadis disebutkan larangan jual beli tashriyyah (وَلاَ تُصَرُّوا الإِبِلَ وَالْغَنَمَ). Contoh jual beli terlarang ini dalam konteks Indonesia adalah...

• Jual beli kurma yang kualitas bagus dicampur dengan kualitas kurang

• Jual beli ayam tiren

• Jual beli daging gelonggongan

• Jual beli cabe dan bawang dengan cara menaruh kualitas bagus di bagian depan agar calon pembeli tertarik

Berikut adalah jenis jual beli yang diharamkan karena ada unsur KEZALIMAN di dalamnya adalah..

• Jual beli daging gelonggongan

• menjual janin dari janin yang ada di perut sapi yang sedang hamil

• Menimbun masker dan hand sanitizer agar harganya naik

• Jual beli ijon

Contoh jual beli GHARAR adalah...

• Jual beli cabe dan bawang dengan cara menaruh kualitas bagus di bagian depan agar calon pembeli tertarik

• Berkumpul di depan penjual pura-pura menawar agar pembeli lain tertarik padahal tidak ada niat membeli. Tujuannya hanya ingin menaikkan harga barang

• Seseorang mendonasikan uangnya tanpa mengetahui jumlah spesifiknya

• Jual beli ayam tiren