Try Out Harian TPS

Try Out Harian TPS

University

20 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

QUIZ STUDI BANDING

QUIZ STUDI BANDING

University

20 Qs

Cyber Security Quiz - 1 - TI5B

Cyber Security Quiz - 1 - TI5B

University

15 Qs

Soal Evaluasi Pembelajaran TIK

Soal Evaluasi Pembelajaran TIK

University

15 Qs

Analisis Permasalahan Firewall

Analisis Permasalahan Firewall

12th Grade - University

20 Qs

IT Infrastructure LM11

IT Infrastructure LM11

University

20 Qs

Isu Aktual 2024

Isu Aktual 2024

9th Grade - University

21 Qs

Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK)

Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK)

12th Grade - Professional Development

15 Qs

Teknologi Maklumat Dan Komunikasi Penggerak Kesepaduan Nasional

Teknologi Maklumat Dan Komunikasi Penggerak Kesepaduan Nasional

University

15 Qs

Try Out Harian TPS

Try Out Harian TPS

Assessment

Quiz

Other

University

Hard

Created by

Kak channel

FREE Resource

20 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE SELECT QUESTION

1 min • 1 pt

RI Dihajar 88,4 Juta Serangan Siber, Bawa Isu COVID-19 dan Zoom

Oleh: Agus Tri Haryanto - detikInet


Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengatakan ada 88,4 juta serangan siber yang mengarah ke Indonesia, di mana di dalamnya menyangkut COVID-19 dan juga layanan video conference Zoom.

Berdasarkan laporan Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional (Pusopskamsinas) BSSN mencatat 88.414.296 serangan itu berlangsung dari 1 Januari hingga 12 April 2020.

Bila dilihat serangan per bulannya, Januari ada 25.224.811 serangan, Februari ada 29.188.645 serangan, Maret ada 26.423.989 serangan, dan April 7.576.851 serangan, yang mana puncak serangan terjadi pada 12 Maret 2020 sebanyak 3.344.470 serangan.

"Serangan kemudian turun drastis saat awal WFH (work from home). Namun, pada tanggal-tanggal tertentu juga terjadi serangan siber yang jumlahnya cukup signifikan dengan memanfaatkan isu COVID-19," kata BSSN.

Adapun jenis serangan yang paling banyak adalah, trojan activity 56%, information gathering 43%, dan web application attack 1%.

Sedangkan serangan siber terkait COVID-19, BSSN menyebutkan ada 25 serangan siber, di mana 17 serangan target global dan 8 serangan menargetkan negara.

"Pada bulan Januari dan Februari masing-masing terjadi satu serangan siber yang menggunakan latar belakang isu pandemi COVID-19, serangan tersebut berjenis Malicious Email Phising. Pada bulan Maret terjadi serangan paling banyak, mencapai 22 serangan siber yang menggunakan latar belakang isu pandemi COVID-19," tutur BSSN.

Serangan terkait virus corona ini dengan berbagai jenis serangan, di antaranya Trojan HawkEye Reborn, Blackwater malware, BlackNET RAT, DanaBot Banking Trojan, Spynote RAT, ransomware Netwalker, Cerberus Banking Trojan, malware Ursnif, Adobot Spyware, Trojan Downloader Metasploit, Projectspy Spyware, Anubis Banking Trojan, Adware, Hidden Ad (Android), AhMyth Spyware, Metasploit, Xerxes Bot, dan Covid19 Tracker Apps.

"Pada bulan April hanya terjadi satu serangan siber yang menggunakan latar belakang isu pandemi COVID-19-19, serangan tersebut berjenis Malicious Zoom," kata BSSN.

Lebih lanjut, pada tanggal 1 April 2020 tercatat serangan siber yang menggunakan latar belakang isu pandemi COVID-19 terhadap Aplikasi Zoom secara global dimana aplikasi ini telah disisipi Malicious Zoom yang menggunakan pengkodean yang berisi modul metasploit, adware, dan juga hiddenad/hiddad.


(Sumber: https://inet.detik.com/)


Serangan siber menurut bacaan di atas dimulai tanggal ...

1 Januari 2020

12 Januari 2020

1 Maret 2020

1 April 2020

12 April 2020

2.

MULTIPLE SELECT QUESTION

1 min • 1 pt

RI Dihajar 88,4 Juta Serangan Siber, Bawa Isu COVID-19 dan Zoom

Oleh: Agus Tri Haryanto - detikInet


Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengatakan ada 88,4 juta serangan siber yang mengarah ke Indonesia, di mana di dalamnya menyangkut COVID-19 dan juga layanan video conference Zoom.

Berdasarkan laporan Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional (Pusopskamsinas) BSSN mencatat 88.414.296 serangan itu berlangsung dari 1 Januari hingga 12 April 2020.

Bila dilihat serangan per bulannya, Januari ada 25.224.811 serangan, Februari ada 29.188.645 serangan, Maret ada 26.423.989 serangan, dan April 7.576.851 serangan, yang mana puncak serangan terjadi pada 12 Maret 2020 sebanyak 3.344.470 serangan.

"Serangan kemudian turun drastis saat awal WFH (work from home). Namun, pada tanggal-tanggal tertentu juga terjadi serangan siber yang jumlahnya cukup signifikan dengan memanfaatkan isu COVID-19," kata BSSN.

Adapun jenis serangan yang paling banyak adalah, trojan activity 56%, information gathering 43%, dan web application attack 1%.

Sedangkan serangan siber terkait COVID-19, BSSN menyebutkan ada 25 serangan siber, di mana 17 serangan target global dan 8 serangan menargetkan negara.

"Pada bulan Januari dan Februari masing-masing terjadi satu serangan siber yang menggunakan latar belakang isu pandemi COVID-19, serangan tersebut berjenis Malicious Email Phising. Pada bulan Maret terjadi serangan paling banyak, mencapai 22 serangan siber yang menggunakan latar belakang isu pandemi COVID-19," tutur BSSN.

Serangan terkait virus corona ini dengan berbagai jenis serangan, di antaranya Trojan HawkEye Reborn, Blackwater malware, BlackNET RAT, DanaBot Banking Trojan, Spynote RAT, ransomware Netwalker, Cerberus Banking Trojan, malware Ursnif, Adobot Spyware, Trojan Downloader Metasploit, Projectspy Spyware, Anubis Banking Trojan, Adware, Hidden Ad (Android), AhMyth Spyware, Metasploit, Xerxes Bot, dan Covid19 Tracker Apps.

"Pada bulan April hanya terjadi satu serangan siber yang menggunakan latar belakang isu pandemi COVID-19-19, serangan tersebut berjenis Malicious Zoom," kata BSSN.

Lebih lanjut, pada tanggal 1 April 2020 tercatat serangan siber yang menggunakan latar belakang isu pandemi COVID-19 terhadap Aplikasi Zoom secara global dimana aplikasi ini telah disisipi Malicious Zoom yang menggunakan pengkodean yang berisi modul metasploit, adware, dan juga hiddenad/hiddad.


(Sumber: https://inet.detik.com/)


Jenis serangan siber yang paling banyak menurut bacaan di atas adalah …

Web application attack

Information gathering

Trojan activity

Trojan HawkEye Reborn

Blackwater malware

3.

MULTIPLE SELECT QUESTION

1 min • 1 pt

RI Dihajar 88,4 Juta Serangan Siber, Bawa Isu COVID-19 dan Zoom

Oleh: Agus Tri Haryanto - detikInet


Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengatakan ada 88,4 juta serangan siber yang mengarah ke Indonesia, di mana di dalamnya menyangkut COVID-19 dan juga layanan video conference Zoom.

Berdasarkan laporan Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional (Pusopskamsinas) BSSN mencatat 88.414.296 serangan itu berlangsung dari 1 Januari hingga 12 April 2020.

Bila dilihat serangan per bulannya, Januari ada 25.224.811 serangan, Februari ada 29.188.645 serangan, Maret ada 26.423.989 serangan, dan April 7.576.851 serangan, yang mana puncak serangan terjadi pada 12 Maret 2020 sebanyak 3.344.470 serangan.

"Serangan kemudian turun drastis saat awal WFH (work from home). Namun, pada tanggal-tanggal tertentu juga terjadi serangan siber yang jumlahnya cukup signifikan dengan memanfaatkan isu COVID-19," kata BSSN.

Adapun jenis serangan yang paling banyak adalah, trojan activity 56%, information gathering 43%, dan web application attack 1%.

Sedangkan serangan siber terkait COVID-19, BSSN menyebutkan ada 25 serangan siber, di mana 17 serangan target global dan 8 serangan menargetkan negara.

"Pada bulan Januari dan Februari masing-masing terjadi satu serangan siber yang menggunakan latar belakang isu pandemi COVID-19, serangan tersebut berjenis Malicious Email Phising. Pada bulan Maret terjadi serangan paling banyak, mencapai 22 serangan siber yang menggunakan latar belakang isu pandemi COVID-19," tutur BSSN.

Serangan terkait virus corona ini dengan berbagai jenis serangan, di antaranya Trojan HawkEye Reborn, Blackwater malware, BlackNET RAT, DanaBot Banking Trojan, Spynote RAT, ransomware Netwalker, Cerberus Banking Trojan, malware Ursnif, Adobot Spyware, Trojan Downloader Metasploit, Projectspy Spyware, Anubis Banking Trojan, Adware, Hidden Ad (Android), AhMyth Spyware, Metasploit, Xerxes Bot, dan Covid19 Tracker Apps.

"Pada bulan April hanya terjadi satu serangan siber yang menggunakan latar belakang isu pandemi COVID-19-19, serangan tersebut berjenis Malicious Zoom," kata BSSN.

Lebih lanjut, pada tanggal 1 April 2020 tercatat serangan siber yang menggunakan latar belakang isu pandemi COVID-19 terhadap Aplikasi Zoom secara global dimana aplikasi ini telah disisipi Malicious Zoom yang menggunakan pengkodean yang berisi modul metasploit, adware, dan juga hiddenad/hiddad.


(Sumber: https://inet.detik.com/)


Pernyataan yang sesuai berdasarkan bacaan di atas adalah, kecuali

Berdasarkan laporan Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional (Pusopskamsinas) BSSN mencatat 88.414.296 serangan.

Pada bulan April hanya terjadi satu serangan siber yang menggunakan latar belakang isu pandemi COVID-19-19, serangan tersebut berjenis Malicious Zoom.

Serangan siber mengalami peningkatan dari bulan Januari sampai bulan Maret 2020.

Jenis serangan yang paling banyak adalah, trojan activity 56%, information gathering 43%, dan web application attack 1%.

Pada tanggal 1 April 2020 tercatat serangan siber yang menggunakan latar belakang isu pandemi COVID-19 terhadap Aplikasi Zoom secara global.

4.

MULTIPLE SELECT QUESTION

1 min • 1 pt

RI Dihajar 88,4 Juta Serangan Siber, Bawa Isu COVID-19 dan Zoom

Oleh: Agus Tri Haryanto - detikInet


Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengatakan ada 88,4 juta serangan siber yang mengarah ke Indonesia, di mana di dalamnya menyangkut COVID-19 dan juga layanan video conference Zoom.

Berdasarkan laporan Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional (Pusopskamsinas) BSSN mencatat 88.414.296 serangan itu berlangsung dari 1 Januari hingga 12 April 2020.

Bila dilihat serangan per bulannya, Januari ada 25.224.811 serangan, Februari ada 29.188.645 serangan, Maret ada 26.423.989 serangan, dan April 7.576.851 serangan, yang mana puncak serangan terjadi pada 12 Maret 2020 sebanyak 3.344.470 serangan.

"Serangan kemudian turun drastis saat awal WFH (work from home). Namun, pada tanggal-tanggal tertentu juga terjadi serangan siber yang jumlahnya cukup signifikan dengan memanfaatkan isu COVID-19," kata BSSN.

Adapun jenis serangan yang paling banyak adalah, trojan activity 56%, information gathering 43%, dan web application attack 1%.

Sedangkan serangan siber terkait COVID-19, BSSN menyebutkan ada 25 serangan siber, di mana 17 serangan target global dan 8 serangan menargetkan negara.

"Pada bulan Januari dan Februari masing-masing terjadi satu serangan siber yang menggunakan latar belakang isu pandemi COVID-19, serangan tersebut berjenis Malicious Email Phising. Pada bulan Maret terjadi serangan paling banyak, mencapai 22 serangan siber yang menggunakan latar belakang isu pandemi COVID-19," tutur BSSN.

Serangan terkait virus corona ini dengan berbagai jenis serangan, di antaranya Trojan HawkEye Reborn, Blackwater malware, BlackNET RAT, DanaBot Banking Trojan, Spynote RAT, ransomware Netwalker, Cerberus Banking Trojan, malware Ursnif, Adobot Spyware, Trojan Downloader Metasploit, Projectspy Spyware, Anubis Banking Trojan, Adware, Hidden Ad (Android), AhMyth Spyware, Metasploit, Xerxes Bot, dan Covid19 Tracker Apps.

"Pada bulan April hanya terjadi satu serangan siber yang menggunakan latar belakang isu pandemi COVID-19-19, serangan tersebut berjenis Malicious Zoom," kata BSSN.

Lebih lanjut, pada tanggal 1 April 2020 tercatat serangan siber yang menggunakan latar belakang isu pandemi COVID-19 terhadap Aplikasi Zoom secara global dimana aplikasi ini telah disisipi Malicious Zoom yang menggunakan pengkodean yang berisi modul metasploit, adware, dan juga hiddenad/hiddad.


(Sumber: https://inet.detik.com/)


Besar presentase jumlah serangan puncak terhadap jumlah serangan yang masuk dari tanggal 1 Januari 2020 sebesar …

29,8%

28,5%

8,57%

3,78%

1,57%

5.

MULTIPLE SELECT QUESTION

1 min • 1 pt

RI Dihajar 88,4 Juta Serangan Siber, Bawa Isu COVID-19 dan Zoom

Oleh: Agus Tri Haryanto - detikInet


Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengatakan ada 88,4 juta serangan siber yang mengarah ke Indonesia, di mana di dalamnya menyangkut COVID-19 dan juga layanan video conference Zoom.

Berdasarkan laporan Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional (Pusopskamsinas) BSSN mencatat 88.414.296 serangan itu berlangsung dari 1 Januari hingga 12 April 2020.

Bila dilihat serangan per bulannya, Januari ada 25.224.811 serangan, Februari ada 29.188.645 serangan, Maret ada 26.423.989 serangan, dan April 7.576.851 serangan, yang mana puncak serangan terjadi pada 12 Maret 2020 sebanyak 3.344.470 serangan.

"Serangan kemudian turun drastis saat awal WFH (work from home). Namun, pada tanggal-tanggal tertentu juga terjadi serangan siber yang jumlahnya cukup signifikan dengan memanfaatkan isu COVID-19," kata BSSN.

Adapun jenis serangan yang paling banyak adalah, trojan activity 56%, information gathering 43%, dan web application attack 1%.

Sedangkan serangan siber terkait COVID-19, BSSN menyebutkan ada 25 serangan siber, di mana 17 serangan target global dan 8 serangan menargetkan negara.

"Pada bulan Januari dan Februari masing-masing terjadi satu serangan siber yang menggunakan latar belakang isu pandemi COVID-19, serangan tersebut berjenis Malicious Email Phising. Pada bulan Maret terjadi serangan paling banyak, mencapai 22 serangan siber yang menggunakan latar belakang isu pandemi COVID-19," tutur BSSN.

Serangan terkait virus corona ini dengan berbagai jenis serangan, di antaranya Trojan HawkEye Reborn, Blackwater malware, BlackNET RAT, DanaBot Banking Trojan, Spynote RAT, ransomware Netwalker, Cerberus Banking Trojan, malware Ursnif, Adobot Spyware, Trojan Downloader Metasploit, Projectspy Spyware, Anubis Banking Trojan, Adware, Hidden Ad (Android), AhMyth Spyware, Metasploit, Xerxes Bot, dan Covid19 Tracker Apps.

"Pada bulan April hanya terjadi satu serangan siber yang menggunakan latar belakang isu pandemi COVID-19-19, serangan tersebut berjenis Malicious Zoom," kata BSSN.

Lebih lanjut, pada tanggal 1 April 2020 tercatat serangan siber yang menggunakan latar belakang isu pandemi COVID-19 terhadap Aplikasi Zoom secara global dimana aplikasi ini telah disisipi Malicious Zoom yang menggunakan pengkodean yang berisi modul metasploit, adware, dan juga hiddenad/hiddad.


(Sumber: https://inet.detik.com/)


Serangan siber berjenis Malicious Email Phising terjadi pada bulan …

Januari dan Maret

Februari dan April

Januari dan Februari

Februari dan Maret

Maret dan April

6.

MULTIPLE SELECT QUESTION

1 min • 1 pt

RI Dihajar 88,4 Juta Serangan Siber, Bawa Isu COVID-19 dan Zoom

Oleh: Agus Tri Haryanto - detikInet


Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengatakan ada 88,4 juta serangan siber yang mengarah ke Indonesia, di mana di dalamnya menyangkut COVID-19 dan juga layanan video conference Zoom.

Berdasarkan laporan Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional (Pusopskamsinas) BSSN mencatat 88.414.296 serangan itu berlangsung dari 1 Januari hingga 12 April 2020.

Bila dilihat serangan per bulannya, Januari ada 25.224.811 serangan, Februari ada 29.188.645 serangan, Maret ada 26.423.989 serangan, dan April 7.576.851 serangan, yang mana puncak serangan terjadi pada 12 Maret 2020 sebanyak 3.344.470 serangan.

"Serangan kemudian turun drastis saat awal WFH (work from home). Namun, pada tanggal-tanggal tertentu juga terjadi serangan siber yang jumlahnya cukup signifikan dengan memanfaatkan isu COVID-19," kata BSSN.

Adapun jenis serangan yang paling banyak adalah, trojan activity 56%, information gathering 43%, dan web application attack 1%.

Sedangkan serangan siber terkait COVID-19, BSSN menyebutkan ada 25 serangan siber, di mana 17 serangan target global dan 8 serangan menargetkan negara.

"Pada bulan Januari dan Februari masing-masing terjadi satu serangan siber yang menggunakan latar belakang isu pandemi COVID-19, serangan tersebut berjenis Malicious Email Phising. Pada bulan Maret terjadi serangan paling banyak, mencapai 22 serangan siber yang menggunakan latar belakang isu pandemi COVID-19," tutur BSSN.

Serangan terkait virus corona ini dengan berbagai jenis serangan, di antaranya Trojan HawkEye Reborn, Blackwater malware, BlackNET RAT, DanaBot Banking Trojan, Spynote RAT, ransomware Netwalker, Cerberus Banking Trojan, malware Ursnif, Adobot Spyware, Trojan Downloader Metasploit, Projectspy Spyware, Anubis Banking Trojan, Adware, Hidden Ad (Android), AhMyth Spyware, Metasploit, Xerxes Bot, dan Covid19 Tracker Apps.

"Pada bulan April hanya terjadi satu serangan siber yang menggunakan latar belakang isu pandemi COVID-19-19, serangan tersebut berjenis Malicious Zoom," kata BSSN.

Lebih lanjut, pada tanggal 1 April 2020 tercatat serangan siber yang menggunakan latar belakang isu pandemi COVID-19 terhadap Aplikasi Zoom secara global dimana aplikasi ini telah disisipi Malicious Zoom yang menggunakan pengkodean yang berisi modul metasploit, adware, dan juga hiddenad/hiddad.


(Sumber: https://inet.detik.com/)


Berdasarkan bacaan di atas, manakah pertanyaan berikut yang jawabannya TIDAK terdapat pada teks di atas adalah …

Kapan serangan siber itu berlangsung?

Berapa jumlah serangan siber pada bulan Maret 2020?

Berapa persen serangan yang paling banyak terjadi?

Pengkodean apa yang digunakan di aplikasi Zoom?

Siapakah kepala BSSN Indonesia?

7.

MULTIPLE SELECT QUESTION

1 min • 1 pt

Dalam lapangan parkir tersedia enam tempat parkir berderetan, diberi nomor 1 sampai 6. Lima buah motor yang berbeda satu sama lain, yaitu kuning, hijau, merah, biru, dan hitam, akan diparkir di tempat parkir tersebut, masing-masing menempati satu tempat dengan ketentuan sebagai berikut:

- Motor merah harus diparkir di 3

- Motor kuning harus diparkir di samping tempat motor hitam di parkir

- Motor hijau tidak boleh diparkir di samping tempat motor biru diparkir


Jika motor biru di parkir di 1, mana tempat parkir yang kosong?

6

5

4

3

2

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?