Usaha dan Keberhasilan

Ayah : “Bonar....Bonar....!Ke sini sebentar!

Bonar : “Ada apa, Yah?”

Ayah : “Kenapa nilai rapormu demikian jelek?” (tampak menahan amarah)

Bonar : “Maaf, Yah. Mungkin saya kurang rajin belajar lagipula buku catatan saya tidak lengkap, Yah.”

Ayah : “Ayah sudah sering mengingatkan bahwa tugas utamamu adalah belajar. Belajar yang rajin. Beginilah akibatnya jika kamu malas. Ayah lihat kamu sering bangun terlambat sehingga kamu tak sempat sarapan. Di sekolah perutmu lapar sehingga kamu sulit konsentrasi pada saat pelajaran. Itu juga karena kamu malas bangun pagi.

Bonar : “Maaf, Yah.”

Ayah : “Kamu harus mengubah kebiasaan malasmu itu jika kamu ingin berhasil. Tidak ada keberhasilan tanpa usaha yang gigih. Ingat itu! Saya tidak ingin besok nilai rapormu jelek seperti ini lagi.”

Bonar : “Ya , Ayah, saya akan berusaha.”

Karakter tokoh Bonar dalam cerita drama di atas adalah...

• pemalas

• suka berbohong

• keras kepala

• penurut

Usaha dan Keberhasilan

Ayah : “Bonar....Bonar....!Ke sini sebentar!

Bonar : “Ada apa, Yah?”

Ayah : “Kenapa nilai rapormu demikian jelek?” (tampak menahan amarah)

Bonar : “Maaf, Yah. Mungkin saya kurang rajin belajar lagipula buku catatan saya tidak lengkap, Yah.”

Ayah : “Ayah sudah sering mengingatkan bahwa tugas utamamu adalah belajar. Belajar yang rajin. Beginilah akibatnya jika kamu malas. Ayah lihat kamu sering bangun terlambat sehingga kamu tak sempat sarapan. Di sekolah perutmu lapar sehingga kamu sulit konsentrasi pada saat pelajaran. Itu juga karena kamu malas bangun pagi.

Bonar : “Maaf, Yah.”

Ayah : “Kamu harus mengubah kebiasaan malasmu itu jika kamu ingin berhasil. Tidak ada keberhasilan tanpa usaha yang gigih. Ingat itu! Saya tidak ingin besok nilai rapormu jelek seperti ini lagi.”

Bonar : “Ya , Ayah, saya akan berusaha.”

Latar suasana yang tergambar dalam penggalan drama di atas adalah ...

• menegangkan

• menyedihkan

• mengharukan

• menakutkan

Ani : (ke belakang sambil menyanyi kecil)

Pengemis : (masuk perlahan-lahan dengan kaki pincang, setelah di dalam, melihat ke kiri ke kanan, ke rak tempat kue-kue, kemudian menuju rak itu dengan langkah biasa, tangannya membuka tutup stopples hendak mengambil kue)

Ani : (tampil dari belakang) Hai!

Pengemis : (cepat menarik tangannya)

Ani : Hampir tiap engkau datang ke sini, engkau kuberi uang. Tak disangka, kalau sekarang berani datang di sini dengan maksud mencuri.

Pengemis : Ampun, nona, ampun

Ani : Mau sekali lagi kau mencuri?

Pengemis : Saya tak akan mencuri bila saya punya uang.

Latar tempat kutipan naskah drama tersebut adalah ....

• rumah

• ruang tamu

• rumah makan

• ruang keluarga

Ani : (ke belakang sambil menyanyi kecil)

Pengemis : (masuk perlahan-lahan dengan kaki pincang, setelah di dalam, melihat ke kiri ke kanan, ke rak tempat kue-kue, kemudian menuju rak itu dengan langkah biasa, tangannya membuka tutup stopples hendak mengambil kue)

Ani : (tampil dari belakang) Hai!

Pengemis : (cepat menarik tangannya)

Ani : Hampir tiap engkau datang ke sini, engkau kuberi uang. Tak disangka, kalau sekarang berani datang di sini dengan maksud mencuri.

Pengemis : Ampun, nona, ampun

Ani : Mau sekali lagi kau mencuri?

Pengemis : Saya tak akan mencuri bila saya punya uang.

Watak tokoh pengemis dalam kutipan drama tersebut adalah....

• nista

• culas

• terbuka

• pura-pura

(Di ambang pintu tampak Karnadi)

Koswara : Silakan masuk, Tuan Karnadi.

Karnadi : Saya dengar laporan kunjungan Nona Inspektur bersama Tuan ke daerah Sulaeman Rosid. Kagum juga agaknya Nona Inspektur itu tentang kegiatan Tuan.

Koswara : (mengangkat jari ke mukanya serta melihat ke arah istrinya pergi). Set .... (agak berhenti sejenak) Tuan Karnadi, ada pepatah : ada waktunya kita datang, ada waktunya kita pulang.

Dalam penggalan teks drama tersebut terdapat teks sampingan dalam tanda kurung, fungsinya untuk....

• memperpanjang cerita

• menunjukkan latar cerita

• mengarahkan tokoh yang berperan

• sebagai selingan

Ayah : Kamu masih meminta kesabaran lebih banyak lagi?

Anak : (menunduk takut) Tidak, Ayah!

Ayah : Mengapa kau teruskan juga kelakuan yang menyebalkan itu?

Anak : Saya ….. saya …..

Ayah : Bus perusahaan kau hentikan di tengah perjalanan hanya untuk meminta uang kepada kondektur. Coba bayangkan, kau lakukan di muka banyak orang! Kondektur itu tahu siapa aku. Kondektur itu pun akan bocor pada para penumpang tentang siapa kamu sebenarnya. Tidakkah itu menjatuhkan kehormatanmu?

Cuplikan drama di atas menggunakan alur .…

• maju

• mundur

• gabungan

• maju-mundur

Fajar : Aku menemukan dompet!

Putri : Ayo buka! Ada uangnya nggak? Ayo cepetan!

Fajar : Ah ada polisi di sana!

Putri : Jangan takut! Tenang ada saya.

Fajar : Tapi aku takut (Ketika akan membuka dompet, ia berlari)

Putri : Kenapa kau lakukan itu? Kau berikan dompet itu kepada polisi?

Fajar : Aku sendiri nggak tahu.

Berdasarkan kutipan drama tersebut, watak Fajar adalah…

• setia

• jahat

• jujur

• pemberani

Ami : Boleh berobat jalan saja, Dok?

Dokter : Tidak! Anda harus diinfus. Besok pagi Anda saya rujuk ke rumah sakit.

Amin : Terima kasih, Dok! Saya akan memberi tahu Bapak dan Ibu saya. Berapa saya harus bayar, Dok?

Dokter : Tidak usah bayar dulu. Nanti saja kalau sudah sembuh. Malam ini Anda harus banyak istirahat.

Watak tokoh dokter dalam penggalan cerita tersebut adalah….

• taat

• sopan

• ramah

• bijaksana

Fadli : “Tenang, Husen, tidak apa-apa!”

Husen : “Enak saja! Senang, ya, dapat membuat orang lain menangis.”

Fadli : “Husen, apakah setiap tangis itu duka?”

Husen : “Tetapi, dia jelas tampak menderita!”

Fadli : “Tampak menderita tidak sama dengan nyata-nyata menderita, kan?”

Suasana yang tergambar dalam cuplikan drama di atas adalah…

• kemarahan

• kekhawatiran

• ketakutan

• kejengkelan

Abu : “Di sini?” (hutan sunyi keadaannya).

Kakek : “Di sana, di sini sama saja. Semuanya tak berarti. Yang kaucari adalah agama. Inilah! Tak ada obat yang mujarab, selain agama.”

Abu : “Saya tidak sakit.”

Kakek : “Tak ada tempat paling teduh dan tak ada obat pelelah, selain agama.”

Abu : “Saya tidak cape.”

Kakek : “Segala teka-teki pasti tertebak oleh agama. Inilah kunci segala rahasia.”

Watak kakek pada penggalan drama di atas adalah....

• rendah hati

• jujur

• bijaksana

• teguh keyakinan