Kisah Petapalaselese dan Masuknya Islam di Kabupaten Baru

Video ini menceritakan masuknya Islam di Kabupaten Baru, yang dipengaruhi oleh Kerajaan Goa. Petapalaselese, Raja Tanite ke-9, memainkan peran penting dalam proses ini. Dikenal dengan dua gelar, Petasugie dan Petapalaselese, ia memperkenalkan Islam ke Tanite dan membangun masjid pertama. Proses Islamisasi mengubah struktur sosial dan hukum, menggantikan hukum adat dengan hukum syariat. Warisan Petapalaselese berlanjut hingga kini, dengan Islam menjadi agama mayoritas di wilayah tersebut.

Siapa yang mengislamkan Raja Goa pada tahun 1605?

• Peta Tomaburuk Limanna

• Matinroye Ribulyakna

• Petasugie

• Abdul Makmur

Apa gelar yang diberikan kepada Raja Tanite ke-9 karena kekayaannya?

• Matwabissu

• Tosugi

• Petapalaselese

• Petakaliye

Mengapa Petapalaselese dikenal sebagai 'Raja Pengebiri'?

• Karena cara unik melindungi istri dan putrinya

• Karena mengislamkan kerajaan

• Karena membangun masjid

• Karena kekayaannya

Kapan Kerajaan Taniete dinyatakan menerima Islam?

• 1605

• 1608

• 1625

• 1628

Apa yang dibangun Petapalaselese setelah menerima Islam?

• Masjid pertama di Taniete

• Istana baru

• Benteng pertahanan

• Pasar perdagangan

Apa yang menggantikan lembaga hukum adat setelah masuknya Islam?

• Lembaga perdagangan

• Lembaga pendidikan

• Lembaga syarak

• Lembaga pertahanan

Apa yang terjadi pada tanggal 20 Februari 1960 di wilayah Taniete?

• Perubahan menjadi kawpat baru

• Pembangunan masjid

• Pengislaman kerajaan

• Kematian Petapalaselese

Siapa yang menggantikan Petapalaselese sebagai Raja Taniete ke-10?

• Hatip Tunggal

• Matinroye Ribulyakna

• Peta Tomaburuk Limanna

• Abdul Makmur

Apa yang ditinggalkan Petapalaselese bagi masyarakat kawpat yang baru?

• Kekayaan

• Fondasi keimanan Islam

• Pasar perdagangan

• Istana megah

Apa arti pepatah 'Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama'?

• Kematian adalah akhir segalanya

• Kekuatan fisik lebih penting

• Kekayaan adalah segalanya

• Setiap orang akan dikenang sesuai perbuatannya