Remedial (DPTM) - Topik Pengujian Logam

Metode NDT yang mengandalkan indra penglihatan untuk mendeteksi cacat pada permukaan material disebut...

• Magnetic Testing

• Radiography Testing

• Ultrasonic Testing

• Liquid Penetrant Testing

• Visual Testing

Teknik NDT yang menggunakan sumber radiasi seperti sinar-X atau sinar gamma untuk mendeteksi cacat internal pada material adalah...

• Magnetic Particle Testing

• Radiography Testing

• Liquid Penetrant Testing

• Eddy Current Testing

• Visual Testing

Dalam Liquid Penetrant Testing, mengapa cairan pengembang (developer) digunakan setelah kelebihan penetran dibersihkan?

• Untuk menutupi cacat agar tidak terlihat.

• Untuk memadatkan penetran di dalam cacat

• Untuk menciptakan medan magnet.

• Untuk menarik penetran yang terperangkap keluar dari cacat agar terlihat oleh mata.

• Untuk mengukur kedalaman cacat.

Seorang inspektor ditugaskan untuk memeriksa poros baja pada sebuah mesin. Untuk memastikan poros tersebut bebas dari retakan permukaan, ia memutuskan untuk menggunakan metode Magnetic Particle Testing. Material poros tersebut terbuat dari baja karbon (feromagnetik). Langkah pertama yang paling tepat untuk memulai pengujian ini adalah...

• Menghaluskan permukaan poros hingga mengkilap.

• Membersihkan permukaan dari kotoran dan oli, lalu memberikan magnetisasi.

• Memanaskan poros hingga 200°C.

• Mengoleskan cairan penetran pada permukaan poros

• Memeriksa poros menggunakan sinar-X.

Tim inspeksi menemukan retakan pada sebuah komponen pesawat yang terbuat dari aluminium. Mereka mempertimbangkan dua metode NDT, yaitu Magnetic Particle Testing dan Liquid Penetrant Testing. Mengapa tim inspeksi harus memilih Liquid Penetrant Testing sebagai metode yang paling sesuai untuk kasus ini?

• Karena aluminium memiliki sifat feromagnetik.

• Karena Liquid Penetrant Testing lebih murah dan cepat.

• Karena Magnetic Particle Testing tidak dapat digunakan pada material non-feromagnetik seperti aluminium.

• Karena Liquid Penetrant Testing dapat mendeteksi cacat di bawah permukaan.

• Karena Magnetic Particle Testing memerlukan suhu tinggi.

Metode pengujian yang bertujuan untuk menentukan kekerasan permukaan suatu material dengan cara memberikan beban tertentu melalui indentor adalah...

• Bending Test

• Hardness Test

• Fatigue Test

• Tensile Test

• Impact Test

Pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kekuatan suatu material ketika ditarik hingga patah disebut...

• Tensile Test

• Hardness Test

• Bending Test

• Torsion Test

• Shear Test

Mengapa dalam pengujian kekerasan (hardness test), indentor (penetrator) harus terbuat dari bahan yang jauh lebih keras daripada material yang diuji?

• Agar indentor mudah patah saat diberi beban.

• Agar hasil pengujian bisa lebih mudah dibaca.

• Agar indentor dapat menembus material tanpa mengalami deformasi permanen pada indentor itu sendiri.

• Agar material yang diuji menjadi lebih lunak.

• Agar dapat digunakan untuk berbagai jenis material tanpa perlu kalibrasi.

Seorang insinyur ingin mengukur kemampuan suatu batang baja untuk menahan beban berulang yang dapat menyebabkan kegagalan setelah sejumlah siklus tertentu. Metode pengujian destruktif yang paling tepat untuk diaplikasikan dalam kasus ini adalah...

• Uji Tarik (Tensile Test)

• Uji Kekerasan (Hardness Test)

• Uji Bengkok (Bending Test)

• Uji Kelelahan (Fatigue Test)

• Uji Pukul (Impact Test)

Sebuah komponen mesin gagal setelah digunakan dalam jangka waktu lama, meskipun beban yang diberikan tidak melebihi kekuatan luluh material. Setelah dianalisis, pola patahan menunjukkan ciri khas kegagalan akibat beban berulang. Berdasarkan informasi ini, apa yang dapat disimpulkan tentang hasil pengujian awal (jika hanya dilakukan uji tarik) dan mengapa hal itu tidak cukup untuk memprediksi kegagalan ini?

• Hasil uji tarik akan menunjukkan material sangat keras, tetapi gagalnya disebabkan oleh kelelahan.

• Uji tarik hanya mengukur kekuatan material saat diberi beban statis, sementara kegagalan disebabkan oleh beban dinamis berulang yang tidak terdeteksi oleh uji tarik.

• Kegagalan terjadi karena kekuatan luluh yang rendah, yang seharusnya terdeteksi oleh uji tarik.

• Uji tarik menunjukkan material memiliki modulus elastisitas yang tinggi, sehingga tidak mungkin gagal.

• Kegagalan terjadi karena material terlalu ulet, yang teridentifikasi dari uji tarik.