EXERCISE OLIM SPINE 2

EXERCISE OLIM SPINE 2

University

30 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

PENGANTAR MANAJEMEN

PENGANTAR MANAJEMEN

University

25 Qs

KUIZ RBT TING.1 BAB 3

KUIZ RBT TING.1 BAB 3

1st Grade - University

26 Qs

Farmakologi_Matrikulasi

Farmakologi_Matrikulasi

University

25 Qs

MPPD ILMU PENYAKIT DALAM

MPPD ILMU PENYAKIT DALAM

University - Professional Development

25 Qs

UTS Farmasetika Dasar smstr 1 2022

UTS Farmasetika Dasar smstr 1 2022

University

35 Qs

Sosiologi Kelas X : Latihan Soal Metode Penelitian Sosial

Sosiologi Kelas X : Latihan Soal Metode Penelitian Sosial

10th Grade - University

25 Qs

SOAL CAMPURAN 2

SOAL CAMPURAN 2

University

34 Qs

SOALAN SKOR A RBT PT3

SOALAN SKOR A RBT PT3

12th Grade - University

25 Qs

EXERCISE OLIM SPINE 2

EXERCISE OLIM SPINE 2

Assessment

Quiz

Education

University

Medium

Created by

Hana Kristina

Used 1+ times

FREE Resource

30 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Seorang pasien berusia 32 tahun mengalami cedera tulang belakang thorakal setelah jatuh dari ketinggian. Saat asesmen, fisioterapis mencatat bahwa pasien tidak mampu menggerakkan jari-jari kakinya, namun saat dilakukan pemeriksaan sensorik, pasien masih merasakan sentuhan ringan pada area perianal. Berdasarkan data ini dan klasifikasi ASIA, implikasi paling akurat dari temuan sensorik perianal ini adalah...
Sensasi perianal adalah indikator pemulihan dini yang tidak secara langsung mempengaruhi tingkatan motorik ASIA.
Kehadiran sensasi perianal, meskipun tanpa fungsi motorik di bawah tingkat cedera, mengklasifikasikan cedera sebagai ASIA B.
Temuan ini tidak relevan untuk cedera thorakal dan lebih sering ditemukan pada lesi konus medularis.
Sensasi perianal menunjukkan adanya fungsi otonomik yang utuh, tetapi tidak mengubah klasifikasi ASIA dari ASIA A.

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Seorang atlet berusia 28 tahun mengalami cedera leher akibat kecelakaan olahraga. Dalam pemeriksaan fisioterapi, saat sendi siku pasien digerakkan secara pasif dengan cepat, terdapat peningkatan resistensi yang nyata melalui sebagian besar rentang gerak, namun siku masih dapat digerakkan dengan mudah. Pasien juga menunjukkan refleks biseps yang sangat aktif. Mengacu pada Modified Ashworth Scale dan klasifikasi spastisitas Decq, kondisi ini paling sesuai dengan...
Grade 1+ Modified Ashworth Scale, yang merefleksikan dominasi spastisitas intrinsik fasik.
Grade 2 Modified Ashworth Scale, dengan kombinasi spastisitas intrinsik tonik dan intrinsik fasik.
Grade 3 Modified Ashworth Scale, yang mengindikasikan hanya spastisitas ekstrinsik.
Grade 1 Modified Ashworth Scale, dengan kelemahan yang dominan daripada peningkatan tonus.

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Seorang pasien wanita berusia 60 tahun dengan riwayat spondilosis servikal kronis mengeluh kesulitan mengangkat lengan ke samping (abduksi bahu). Dalam tes kekuatan otot manual, pasien mampu melakukan abduksi bahu penuh melawan gravitasi, tetapi tidak dapat menahan posisi lengan ketika fisioterapis memberikan resistensi minimal. Berdasarkan Modified Medical Research Council (mMRC) grading, nilai kekuatan otot abduksi bahu yang paling tepat adalah...
Grade 2, karena ada keterbatasan dalam menahan resistensi.
Grade 3, karena dapat melawan gravitasi penuh.
Grade 3+, karena mampu bergerak penuh melawan gravitasi dan sedikit resistensi.
Grade 4-, karena mampu menahan resistensi minimal tetapi tidak sepenuhnya.

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Seorang pasien pria berusia 50 tahun dengan cedera tulang belakang komplit setinggi T8 menunjukkan pola pernapasan dangkal dan kesulitan yang signifikan saat batuk, meskipun diafragma berfungsi. Fisioterapis mengobservasi bahwa pasien kesulitan melakukan trunk side flexion dan memiliki rentang gerak yang terbatas pada sendi iga. Faktor utama yang paling mungkin berkontribusi pada penurunan efisiensi batuk dan kapasitas vital pada pasien ini adalah...
Hanya kelemahan diafragma yang menjadi satu-satunya faktor pembatas utama.
Kelemahan otot-otot interkostal dan abdominal yang menghambat pembentukan tekanan intratoraks yang adekuat.
Keterbatasan ROM sendi bahu yang secara langsung mempengaruhi ekspansi dada.
Postur tubuh yang terlalu kaku dan kelemahan otot erector spinae.

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Seorang pasien pasca cedera tulang belakang mengeluhkan nyeri kronis yang terutama dirasakan di daerah punggung bawah, seringkali bilateral, dan cenderung memburuk dengan aktivitas, namun tidak terlalu dipengaruhi oleh posisi tertentu atau sentuhan ringan. Berdasarkan sistem klasifikasi nyeri kronis pada SCI yang dijelaskan, nyeri yang dialami pasien ini paling mungkin dikategorikan sebagai...
Neuropathic SCI Pain
Radicular Pain
Visceral Pain
Musculoskeletal Mechanical Spine Pain

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Seorang pasien wanita berusia 48 tahun dengan SCI C7, yang juga memiliki riwayat fraktur bahu kanan yang tidak ditangani dengan baik, sedang menjalani rehabilitasi. Meskipun ia telah mencapai kekuatan otot yang cukup pada fleksor siku kiri, ia menunjukkan kesulitan signifikan dalam melakukan fleksi bahu secara penuh. Saat dievaluasi, fisioterapis mengobservasi penggunaan kompensasi gerakan elevasi bahu dan skapula untuk membantu gerakan fleksi bahu. Berdasarkan materi, otot yang paling mungkin digunakan untuk kompensasi ini adalah...
Latissimus Dorsi
Pectoralis Major
Trapezius
Rhomboid Major

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Seorang pasien dengan Spinal Cord Injury (SCI) tingkat C5 lengkap baru saja menjalani operasi stabilisasi. Fisioterapis ditugaskan untuk melakukan rehabilitasi akut. Manakah dari intervensi berikut yang memiliki prioritas tertinggi dan harus segera dilakukan, berdasarkan risiko komplikasi paling fatal pada fase akut ini?
Latihan penguatan otot intrinsik tangan untuk persiapan aktivitas mandiri.
Latihan Range of Motion (ROM) penuh pada seluruh sendi ekstremitas bawah, termasuk fleksi panggul >90 derajat.
Mobilisasi ke posisi tegak dengan tilt table setelah 24 jam operasi untuk mencegah hipotensi ortostatik.
Manajemen pernapasan intensif, termasuk latihan batuk dan penguatan otot pernapasan. [OPSI E: Edukasi manajemen kulit komprehensif kepada keluarga untuk pencegahan luka tekan.]

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?