Intervensi Gizi untuk Ibu dan Anak

Intervensi Gizi untuk Ibu dan Anak

University

15 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

Kuis Ilmu Gizi

Kuis Ilmu Gizi

University

15 Qs

Quiz tentang Pasien yang Layak Operasi

Quiz tentang Pasien yang Layak Operasi

University

10 Qs

QUIZ DPR

QUIZ DPR

University

15 Qs

UAS Konsep Dasar Promosi Kesehatan 2025

UAS Konsep Dasar Promosi Kesehatan 2025

University

20 Qs

Latihan soal dokter kecil Paket A

Latihan soal dokter kecil Paket A

5th Grade - University

20 Qs

Kuis 2 Etika Profesi Gizi

Kuis 2 Etika Profesi Gizi

University

10 Qs

LCC PMR Mula

LCC PMR Mula

5th Grade - University

15 Qs

Intervensi Gizi untuk Ibu dan Anak

Intervensi Gizi untuk Ibu dan Anak

Assessment

Quiz

Health Sciences

University

Easy

Created by

Budi Prasetyo

Used 1+ times

FREE Resource

15 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Seorang bidan di daerah terpencil melaporkan bahwa banyak ibu hamil mengalami anemia dan kurang energi kronis (KEK). Ibu-ibu tersebut juga memiliki kebiasaan makan yang kurang bervariasi karena keterbatasan akses terhadap pangan bergizi. Intervensi gizi spesifik yang paling tepat untuk mengatasi masalah ini pada ibu hamil adalah...

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pemulihan dan fortifikasi beras.

Suplementasi tablet tambah darah (TTD), suplementasi kalsium, dan konseling protein energi malnutrition (PEM).

Inisiasi menyusu dini (IMD) dan ASI eksklusif 6 bulan.

Suplementasi vitamin A dan zinc untuk ibu hamil.

Therapeutic feeding dan Ready-to-use therapeutic food (RUTF).

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Di sebuah desa, data menunjukkan prevalensi stunting pada balita masih tinggi meskipun berbagai program gizi telah dilaksanakan. Setelah dilakukan penelusuran, ditemukan bahwa praktik pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang tidak optimal dan sanitasi yang buruk menjadi masalah utama. Berdasarkan kasus tersebut, intervensi gizi spesifik yang perlu diperkuat untuk balita adalah...

Tata laksana gizi buruk dengan RUTF.

Fortifikasi tepung terigu dan minyak goreng.

Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) serta suplementasi vitamin A dan zinc.

Suplementasi tablet tambah darah untuk remaja putri.

Konseling gizi prakonsepsi dan pemeriksaan kesehatan.

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Pemerintah daerah menghadapi tantangan gizi ganda, yaitu tingginya angka stunting dan peningkatan prevalensi obesitas pada kelompok dewasa. Kondisi ini diperparah dengan rendahnya aktivitas fisik masyarakat dan konsumsi makanan tinggi gula/lemak. Strategi intervensi yang komprehensif untuk mengatasi beban ganda malnutrisi ini adalah...

Fokus hanya pada penurunan stunting melalui program fortifikasi pangan.

Meningkatkan cakupan ASI eksklusif dan pemberian vitamin A pada balita.

Mengombinasikan intervensi spesifik (kekurangan gizi) dan sensitif (determinan dasar), serta mempromosikan pola makan sehat dan aktivitas fisik.

Memberikan PMT pemulihan untuk balita gizi kurang dan bumil KEK.

Hanya berfokus pada penanganan gizi buruk di Therapeutic Feeding Center (TFC).

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Suatu komunitas di daerah pegunungan terpencil mengalami kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan dan distribusi suplemen gizi. Jalanan yang sulit dilalui dan kurangnya tenaga ahli gizi menjadi hambatan utama. Berdasarkan situasi ini, inovasi teknologi yang paling relevan untuk mengatasi hambatan geografis dan akses adalah...

Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan.

Peningkatan alokasi anggaran untuk program gizi.

Implementasi telemedicine, penggunaan drone untuk distribusi, dan pengoperasian mobile health unit.

Pelatihan kader lokal secara masif.

Kemitraan dengan sektor swasta untuk membuka klinik.

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Data menunjukkan bahwa prevalensi anemia gizi besi (AGB) pada ibu hamil di sebuah provinsi masih tinggi, mencapai 48,9% pada tahun 2018. Hal ini dapat berdampak negatif pada kesehatan ibu dan bayi. Kelompok berisiko tinggi yang perlu menjadi prioritas intervensi untuk AGB selain ibu hamil dan menyusui adalah...

Balita dan anak sekolah, remaja putri, dan wanita usia subur.

Pria dewasa dan lansia.

Anak dengan kelebihan berat badan.

Remaja putra dan atlet.

Semua kelompok umur tanpa terkecuali.

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Meskipun program suplementasi vitamin A dan iodinasi garam telah berhasil menurunkan prevalensi Kekurangan Vitamin A (KVA) dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Indonesia, masalah gizi lainnya seperti wasting (gizi kurus) justru menunjukkan tren peningkatan dari 7,1% (2021) menjadi 7,7% (2022). Hal ini menunjukkan...

Keberhasilan program gizi di Indonesia sudah merata di semua jenis masalah gizi.

Fokus intervensi gizi harus digeser sepenuhnya dari KVA dan GAKY ke wasting.

Indonesia menghadapi tantangan gizi yang dinamis, di mana beberapa masalah berhasil dikendalikan sementara yang lain memerlukan perhatian lebih.

Data prevalensi wasting tidak akurat dan perlu diverifikasi ulang.

Program suplementasi vitamin A dan iodinasi garam tidak efektif lagi.

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Sebuah kabupaten dengan angka stunting tertinggi di provinsi tersebut telah meluncurkan program "Gampong Bebas Stunting" dengan melibatkan ulama dan majelis taklim. Program ini berhasil menurunkan stunting secara signifikan. Faktor kunci keberhasilan yang paling menonjol dari studi kasus ini adalah...

Pemanfaatan teknologi digital secara ekstensif.

Komitmen anggaran yang sangat besar dari pemerintah pusat.

Pendekatan budaya dan agama serta partisipasi masyarakat.

Fokus utama pada intervensi spesifik di fasilitas kesehatan.

Keterlibatan organisasi internasional sebagai sumber pendanaan utama.

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?