Fase Manajemen Perubahan Arsitektur

Skenario: Sebuah perusahaan fintech mendapat regulasi baru dari OJK yang mengubah cara penyimpanan data nasabah. Pada tahap Architecture Change Management (ACM), langkah pertama yang paling tepat adalah…

• A. Mendesain ulang seluruh arsitektur aplikasi berbasis microservices

• B. Mengidentifikasi gap antara arsitektur saat ini dengan kebutuhan regulasi baru

• C. Mengimplementasikan patch keamanan pada database existing

• D. Mengadakan pelatihan DevOps untuk tim developer

Dalam kerangka ADM, fase manakah yang secara langsung berhubungan dengan peninjauan rutin dan pembaruan arsitektur target di bawah ACM?

• A. Requirements Management

• B. Architecture Vision

• C. Architecture Change Management (sering disebut ADM Phase H)

• D. Implementation Governance

Bagaimana siklus iteratif ADM membantu organisasi dalam menghadapi gangguan teknologi mendadak (misal munculnya AI generatif)?

• A. Dengan memaksa proyek baru untuk diawali dari fase Preliminary kembali

• B. Dengan memanfaatkan fase Opportunity & Solutions untuk cepat mengevaluasi dan mengintegrasi teknologi baru

• C. Dengan menunda seluruh perubahan sampai cycle berikutnya

• D. Dengan hanya memperbarui dokumentasi, tanpa mengubah arsitektur

Manakah pernyataan berikut yang paling menggambarkan perbedaan antara Architecture Change Management (ACM) dan Implementation Governance dalam ADM?

• A. ACM fokus pada kebijakan keamanan, sementara Implementation Governance fokus pada performance testing

• B. ACM mengelola scope dan prioritas perubahan arsitektur, sedangkan Implementation Governance memastikan implementasi sesuai blueprint arsitektur

• C. Kedua fase memiliki tujuan yang sama, hanya namanya berbeda

• D. ACM hanya terjadi sebelum phase H, Implementation Governance hanya terjadi setelah phase H

Sebuah tim arsitektur enterprise hendak menilai risiko karena adopsi teknologi blockchain. Aktivitas ACM yang paling relevan untuk tahap identifikasi risiko adalah…

• A. Menyusun Architecture Requirements Specification

• B. Melakukan gap analysis dan risk assessment atas arsitektur eksisting vs target

• C. Membangun prototipe PoC blockchain

• D. Mengatur konfigurasi firewall

Dalam ADM, keputusan berbasis data didukung oleh berbagai artefak. Artefak mana yang paling sering dipakai dalam ACM untuk mendukung keputusan perubahan?

• A. Business Capability Map

• B. Solution Building Blocks (SBB) Catalogue

• C. Architecture Roadmap dengan milestones dan KPI

• D. Implementation and Migration Plan

Fase iteratif ADM dapat dimulai dari mana saja. Jika organisasi memulai siklus baru langsung dari fase Technology Architecture, apa implikasi utamanya?

• A. Pendekatan ini melanggar prinsip TOGAF dan tidak diperbolehkan

• B. Tim akan fokus dulu pada detail teknologi tanpa melihat konteks bisnis terkini

• C. Data business requirements otomatis diabaikan

• D. Tim langsung menuju fase Requirements Management setelah itu

Kolaborasi antar-departemen sangat krusial. Pada ACM, peran manakah yang bertanggung jawab menyelaraskan perubahan arsitektur dengan kebutuhan operasi sehari-hari?

• A. Chief Data Officer

• B. Enterprise Architect

• C. Solution Architect

• D. Business Process Owner

Dalam mengelola backlog perubahan arsitektur, tim ACM menggunakan prinsip Agile. Mana di antara berikut yang tidak termasuk praktik Agile dalam konteks ACM?

• A. Sprint planning untuk iterasi perubahan arsitektur

• B. Daily stand-up meeting lintas fungsional

• C. Mengunci change requests tanpa revisi selama satu quarter

• D. Retrospective untuk mengevaluasi proses perubahan

Siklus ADM memperhatikan both external dan internal triggers. Contoh trigger internal yang relevan untuk memicu ACM adalah…

• A. Rilis patch keamanan dari vendor OS

• B. Perubahan struktur organisasi unit bisnis

• C. Munculnya standard industri baru

• D. Audit regulasi tahunan dari otoritas eksternal