Nilai pancasila zaman Prasejarah

Konsep kepercayaan masyarakat prasejarah terhadap roh nenek moyang dan kekuatan alam (animisme dan dinamisme) dapat dipahami sebagai bentuk awal dari pengakuan terhadap adanya...

• Banyak dewa yang berkuasa atas alam.

• b. Keseimbangan antara manusia dan alam semesta.

• c. Satu kekuatan tertinggi yang melampaui manusia.

• e. Kehidupan setelah kematian yang lebih penting dari kehidupan saat ini

Tradisi gotong royong yang dilakukan masyarakat prasejarah dalam membangun tempat tinggal atau bercocok tanam menunjukkan pemahaman implisit terhadap nilai Pancasila, yaitu...

• Kewajiban setiap individu untuk berkontribusi pada kelompok.

• b. Pentingnya musyawarah untuk mencapai tujuan bersama. .

• c. Pembagian kerja yang adil berdasarkan kemampuan masing-masing

• d. Solidaritas dan saling membantu antar anggota masyarakat.

Meskipun belum mengenal konsep negara bangsa, kehidupan berkelompok masyarakat prasejarah dengan wilayah kekuasaan tertentu mengindikasikan adanya pemahaman awal tentang...

• Superioritas kelompok tertentu atas kelompok lainnya.

• b. Identitas komunal dan rasa memiliki terhadap wilayah bersama.

• c. Perlunya pemimpin yang kuat untuk menjaga ketertiban.

• d. Keinginan untuk memperluas wilayah melalui penaklukan.

Dalam pengambilan keputusan kelompok pada masyarakat prasejarah, peran tokoh-tokoh yang dihormati dan didengarkan nasihatnya mencerminkan pemahaman awal tentang pentingnya...

• Kekuasaan mutlak seorang pemimpin.

• b. Hierarki sosial yang ketat dalam masyarakat.

• c. Kearifan dan pengalaman dalam memimpin kelompok.

• d. Kekuatan fisik sebagai dasar kepemimpinan.

Praktik pembagian tugas berdasarkan kemampuan dan peran dalam masyarakat prasejarah (misalnya, laki-laki berburu, perempuan meramu) mengimplikasikan adanya pemahaman dasar tentang...

• Efisiensi dalam pemenuhan kebutuhan kelompok.

• Ketidaksetaraan gender yang alami.

• Persaingan antar individu untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

• d. Dominasi satu kelompok atas kelompok lainnya dalam pembagian kerja.

Artefak berupa alat-alat berburu dan bertani yang ditemukan di berbagai wilayah Nusantara dengan kemiripan bentuk dan fungsi dapat diinterpretasikan sebagai indikasi awal dari...

• Adanya kerajaan-kerajaan besar yang menguasai perdagangan.

• b. Interaksi dan pertukaran budaya antar kelompok masyarakat.

• c. Perkembangan teknologi yang seragam di seluruh wilayah.

• d. Migrasi besar-besaran penduduk dari satu wilayah ke wilayah lain.

Sistem hukum adat sederhana yang berlaku pada masyarakat prasejarah, meskipun tidak tertulis, menunjukkan adanya pemahaman tentang pentingnya...

• Kewenangan pemimpin untuk membuat aturan sewenang-wenang.

• b. Tradisi lisan yang tidak dapat diubah.

• c. Kekuatan fisik sebagai penentu keadilan.

• Ketertiban sosial dan penyelesaian konflik dalam masyarakat.

Ritual-ritual pemujaan terhadap roh leluhur pada masyarakat prasejarah dapat dipahami sebagai upaya untuk...

• Menjaga hubungan harmonis dengan alam dan leluhur.

• b. Memanipulasi kekuatan gaib untuk kepentingan pribadi.

• c.

  Menakuti kekuatan alam yang dianggap berbahaya.

• d. Menciptakan batasan yang jelas antara dunia nyata dan dunia roh.

Konsep "musyawarah mufakat" dalam pengambilan keputusan di masyarakat prasejarah, yang mengutamakan kesepakatan bersama, merupakan cikal bakal dari nilai Pancasila, yaitu...

• Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

• b. Persatuan Indonesia melalui kesepakatan bersama.

• d. Kemanusiaan yang adil dan beradab dalam interaksi sosialc

• d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.

Bukti-bukti arkeologis menunjukkan adanya pembagian hasil buruan atau hasil panen secara komunal dalam masyarakat prasejarah. Praktik ini mengindikasikan pemahaman awal tentang pentingnya...

• Persaingan sehat antar individu untuk mendapatkan hasil terbaik.

• b. Kepemilikan pribadi atas sumber daya alam..

• c. Keseimbangan dan pemerataan dalam pemenuhan kebutuhan bersama.

• d. Kewajiban untuk memberikan sebagian hasil kepada pemimpin kelompok