Quiziz dampak pemanasan global

Dari grafik terlihat bahwa jumlah total bencana meningkat secara signifikan, terutama setelah tahun 2015, dengan puncaknya pada tahun 2017. Bencana yang paling sering terjadi adalah banjir, puting beliung, dan tanah longsor. Bencana-bencana ini sebagian besar terkait dengan perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, seperti deforestasi, urbanisasi tanpa tata ruang yang baik, dan emisi gas rumah kaca. Kejadian seperti kekeringan dan kebakaran hutan juga meningkat dan sering berkaitan dengan musim kemarau panjang serta aktivitas manusia seperti pembakaran hutan untuk lahan pertanian. Di sisi lain, bencana geologi seperti gempa bumi, tsunami, dan letusan gunungapi relatif stabil namun tetap berpotensi menimbulkan kerusakan besar.

Berdasarkan grafik bencana apa yang paling sering terjadi sepanjang 2008 - 2017?

• Gempa bumi

• Tsunami

• Banjir

• Letusan gunung api

Apa kemungkinan penyebab meningkatnya jumlah kejadian banjir dan tanah longsor dalam grafik tersebut?

• Bertambahnya jumlah gunung berapi

• Kerusakan lingkungan dan perubahan iklim

• Gempa bumi yang meningkat

• Pengurangan curah hujan

Mengapa bencana seperti kebakaran hutan dan kekeringan lebih sering terjadi pada tahun tahun tertentu?

• Karena pengaruh dari rotasi bumi

• Karena lebih banyak gempa bumi di tahun itu

• Karena musim kemarau yang ekstrim dan aktivitas manusia

• Karena letusan gunung api yang lebih sering

Dari sudut pandang mitigasi bencana, apa kebijakan yang paling relevan untuk menurunkan frekuensi bencana hidrometeorologi (seperti banjir dan puting beliung)?

• Membuat lebih banyak gedung pencakar langit

• Memperbanyak jalan tol di kota besar

• Menjaga kelestarian hutan dan memperbaiki sistem drainase

• Menambah penggunaan kendaraan bermotor

Apa yang bisa disimpulkan dari peningkatan tajam jumlah bencana pada tahun 2017?

• Sistem pelaporan bencana menjadi lebih buruk

• Aktivitas vulkanik menjadi satu - satunya penyebab

• Lingkungan semakin rusak dan pengaruh iklim semakin besar

• Indonesia bebas bencana setelah 2017

Data dalam grafik menunjukkan dua hal utama:

Estimasi jumlah orang terdampak (dalam juta orang – ditunjukkan oleh batang oranye)

Estimasi jumlah kota terdampak (ditunjukkan oleh batang hijau)

Risiko dengan dampak paling luas adalah keterbatasan sumber pangan, yang diperkirakan akan mempengaruhi 2.500 kota dan 1,6 miliar orang. Sementara itu, cuaca panas ekstrem dan kenaikan muka laut juga berpotensi besar mengganggu kehidupan perkotaan. Perubahan iklim ini bisa memperparah kemiskinan, memperburuk kualitas hidup, serta menekan ketahanan energi dan air. Melalui data ini, terlihat bahwa adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di wilayah perkotaan menjadi sangat penting agar kota tetap menjadi tempat tinggal yang layak di masa depan.

Berdasarkan infografik, risiko perubahan iklim apa yang diprediksi akan memengaruhi jumlah kota terbanyak di tahun 2050?

• Kemiskinan

• Keterbatasan pangan

• Kelangkaan listrik

• Cuaca panas ekstrim

Mengapa keterbatasan sumber pangan menjadi ancaman besar di masa depan menurut grafik tersebut?

• Karena pertanian tidak akan lagi dibutuhkan

• Karena jumlah kota dan populasi yang terdampak sangat besar

• Karena air akan melimpah dan mudah diakses

• Karena tidak ada kebijakan tentang distribusi makanan

Jika kita ingin mengurangi dampak cuaca panas ekstrim, kebijakan apa yang paling relevan?

• Meningkatkan penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil

• Menebagi hutan untuk membuka lahan pertanian

• Mengembangkan kota hijau dan meningkatkan ruang terbuka hijau

• Memusatkan penduduk di daerah pesisir

Apa hubungan antara kelangkaan air dan meningkatnya kemiskinan akibat perubahan iklim?

• Air hanya digunakan untuk industri, bukan kebutuhan pokok

• Kekurangan air memperparah kondisi hidup dan ekonomi masyarakat

• Air tidak dibutuhkan dalam aktivitas perkotaan

• Tidak ada hubungan antara air dan kemiskinan

Apa dampak utama dari naiknya permukaan air laut terhadap kota - kota besar di pesisir?

• Kota menjadi lebih sejuk

• Kota menjadi lebih mudah diakses oleh kapal

• Kota beresiko tenggelam dan kehilangan tempat tinggal

• Kota memiliki lebih banyak sumber air