Ulangan Harian Pendidikan Pancasila

Di sebuah desa yang kaya akan tradisi, hiduplah berbagai kelompok masyarakat dengan latar belakang etnis dan kepercayaan yang berbeda. Selama bertahun-tahun, mereka hidup berdampingan dengan harmonis. Namun, sebuah proyek pembangunan infrastruktur yang kontroversial, yang dianggap mengancam situs keramat salah satu kelompok etnis, mulai memicu ketegangan. Pemerintah desa mengadakan serangkaian musyawarah, tetapi perwakilan kelompok yang merasa dirugikanWalked out dari forum tersebut, merasa suara mereka tidak didengar. Situasi semakin memanas ketika media lokal memberitakan kejadian ini dengan narasi yang cenderung menyudutkan salah satu pihak. Pernyataan berikut yang paling mungkin menggambarkan potensi konflik yang sedang berkembang dan solusi yang paling berkeadilan dalam situasi ini adalah...

• Konflik laten berpotensi menjadi konflik terbuka akibat kurangnya komunikasi yang efektif dan representasi yang adil dalam proses pengambilan keputusan. Solusi yang berkeadilan adalah membatalkan proyek demi menjaga keharmonisan antar kelompok.

• Perbedaan kepentingan ekonomi dan pelestarian budaya menjadi sumber utama konflik. Solusi yang paling berkeadilan adalah melanjutkan proyek dengan memberikan kompensasi materi yang besar kepada kelompok yang dirugikan.

• Konflik dipicu oleh kesalahpahaman informasi yang diperparah oleh pemberitaan media yang bias. Solusi yang berkeadilan adalah memberikan klarifikasi melalui media dan memaksa kelompok yangWalked out untuk kembali berunding.

• Ketidakpercayaan terhadap pemerintah desa dan anggapan adanya praktik diskriminasi menjadi akar konflik. Solusi yang paling berkeadilan adalah membentuk tim independen yang melibatkan semua pihak untuk mengevaluasi ulang proyek dan mencari solusi alternatif yang mengakomodasi semua kepentingan secara proporsional.

• Konflik ini merupakan ujian bagi ketahanan sosial masyarakat desa dalam menghadapi modernisasi. Solusi yang berkeadilan adalah membiarkan proses negosiasi berjalan tanpa intervensi berlebihan agar setiap kelompok belajar berkompromi.

Di sebuah lingkungan perkotaan yang multikultural, terjadi peningkatan kasus intoleransi yang diungkapkan melalui ujaran kebencian di media sosial terhadap kelompok minoritas tertentu. Beberapa tokoh masyarakat dan organisasi kemasyarakatan berupaya meredam situasi dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang mempromosikan dialog dan pemahaman antar budaya. Namun, upaya ini terhambat oleh algoritma media sosial yang cenderung memperkuat polarisasi dan menyebarkan konten yang bersifat provokatif. Strategi yang paling efektif dan berkeadilan untuk mengatasi permasalahan ini secara berkelanjutan adalah...

• Meningkatkan literasi digital masyarakat agar lebih kritis dalam menerima dan menyebarkan informasi di media sosial.

• Mengintensifkan patroli siber dan penegakan hukum terhadap pelaku ujaran kebencian tanpa pandang bulu.

• Mendorong platform media sosial untuk lebih bertanggung jawab dalam memoderasi konten dan mempromosikan narasi positif tentang keberagaman.

• Membentuk forum mediasi daring yang melibatkan tokoh-tokoh agama dan masyarakat untuk memberikan klarifikasi dan menetralkan ujaran kebencian.

• Mengintegrasikan pendidikan tentang keberagaman dan toleransi dalam kurikulum pendidikan formal dan non-formal secara masif.

Sebuah kebijakan pemerintah daerah mewajibkan seluruh sekolah menggunakan seragam dengan atribut keagamaan tertentu pada hari-hari tertentu. Kebijakan ini menuai protes dari sebagian orang tua dan siswa yang menganut kepercayaan lain atau tidak beragama, yang merasa kebijakan tersebut melanggar prinsip kebebasan beragama dan berkeyakinan. Pemerintah daerah berargumen bahwa kebijakan ini bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai moral dan keagamaan di kalangan siswa. Diskusi publik mengenai kebijakan ini menjadi sangat polaritatif, dengan masing-masing pihak mempertahankan argumennya dengan kuat. Tindakan yang paling tepat dan berkeadilan yang dapat diambil oleh pemerintah daerah untuk merespons permasalahan keberagaman dalam konteks kebijakan ini adalah...

• Tetap memberlakukan kebijakan tersebut dengan memberikan dispensasi bagi siswa yang tidak beragama atau menganut kepercayaan lain agar tidak menimbulkan perpecahan mayoritas.

• Mencabut kebijakan tersebut sepenuhnya demi menghormati hak-hak minoritas dan menjaga netralitas negara dalam urusan agama.

• Melakukan dialog terbuka dan inklusif dengan melibatkan perwakilan dari berbagai kelompok agama, kepercayaan, orang tua, siswa, dan tokoh masyarakat untuk mencari solusi yang mengakomodasi semua pihak.

• Mengadakan referendum di kalangan siswa dan orang tua untuk menentukan apakah kebijakan tersebut layak dilanjutkan atau tidak, dengan hasil mayoritas sebagai penentu.

• Merevisi kebijakan dengan memperluas pilihan atribut seragam yang mengakomodasi simbol-simbol dari berbagai agama dan kepercayaan yang diakui di Indonesia.

Sebuah komunitas adat yang hidup di kawasan hutan menghadapi tekanan dari proyek pembangunan yang mengancam ruang hidup dan sumber daya alam mereka. Pemerintah berdalih bahwa proyek ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja. Namun, komunitas adat merasa hak-hak mereka atas tanah leluhur dan keberlangsungan budaya mereka terabaikan. Mediasi antara pemerintah dan perwakilan komunitas adat mengalami jalan buntu. Solusi yang paling berkeadilan dan berkelanjutan untuk mengatasi konflik antara pembangunan dan hak-hak komunitas adat adalah...

• Menghentikan proyek pembangunan sepenuhnya untuk menghormati hak-hak komunitas adat tanpa syarat.

• Melanjutkan proyek pembangunan dengan memberikan ganti rugi materi yang besar kepada komunitas adat.

• Melakukan kajian dampak sosial dan lingkungan yang komprehensif dengan melibatkan partisipasi aktif komunitas adat, serta mencari alternatif pembangunan yang lebih berkelanjutan dan menghormati hak-hak mereka.

• Membagi keuntungan dari proyek pembangunan secara adil antara pemerintah daerah dan komunitas adat.

• Memindahkan komunitas adat ke lokasi lain yang dianggap lebih layak dan memberikan kompensasi atas kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian.

Sebuah organisasi keagamaan minoritas mengalami kesulitan dalam mendirikan rumah ibadah di suatu wilayah karena adanya penolakan dari sebagian masyarakat mayoritas dengan alasan kekhawatiran akan perubahan demografi dan potensi konflik sosial. Pemerintah daerah cenderung ragu dalam memberikan izin karena tekanan dari kelompok mayoritas. Pendekatan yang paling sesuai dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika dan keadilan dalam menyelesaikan permasalahan ini adalah...

• Pemerintah daerah menolak permohonan izin pendirian rumah ibadah demi menjaga ketenteraman sosial dan menghindari konflik dengan mayoritas.

• Pemerintah daerah memfasilitasi dialog yang konstruktif antara perwakilan organisasi keagamaan minoritas dan tokoh masyarakat mayoritas untuk mencari kesepahaman bersama dengan mengedepankan prinsip toleransi dan saling menghormati.

• Organisasi keagamaan minoritas membangun rumah ibadah secara diam-diam tanpa izin untuk menghindari penolakan dan diskriminasi.

• Pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan semua daerah untuk memberikan izin pendirian rumah ibadah bagi semua agama yang diakui di Indonesia

• Masyarakat mayoritas memberikan izin dengan syarat organisasi keagamaan minoritas tidak melakukan kegiatan yang bersifat terbuka dan hanya terbatas pada internal komunitas mereka

Di bawah ini merupakan makna dari harmoni keberagaman dalam bidang sosial, budaya, ekonomi, dan gender dalam Bhinneka Tunggal Ika, kecuali …..

• Dalam keberagaman yang berbeda-beda dibutuhkan harmoni agar tidak mengutamakan kepentingan yang berbeda, apalagi kepentingan pribadi, tetapi secara serasi mengutamakan kepentingan Bersama

• Keberagaman adalah kenyataan yang tidak bisa dimungkiri dalam kehidupan Masyarakat Indonesia, sehingga keberagaman tersebut merupakan kekayaan dan keindahan serta anugrah terhadap bangsa Indonesia

• Adanya keberagaman di Indonesia menjadi modal persatuan dan kesatuan bangsa dengan cara menjunjung tinggi toleransi di Tengah keberagaman

• Dalam keberagaman perlu ada pemisahan kepentingan agar tidak terjadi ikut campur antarkelompok Masyarakat yang satu dengan yang lainnya.

• Laki-laki dan Perempuan mendapatkan kesempatan yang sama di Masyarakat, dalam berbagai bidang

Dalam penyelesaian konflik melalui negosiasi, kesepakatan yang dapat diterima oleh semua pihak yang berkonflik dicapai dengan cara …..

• Dalam penyelesaian konflik melalui negosiasi, kesepakatan yang dapat diterima oleh semua pihak ketiga yang independent dan netral

• Berunding untuk mencapai kesepakatan

• Menjalankan proses penyelesaian konflik dengan mediator

• Menunjuk arbiter netral untuk memutuskan sengketa

• Melakukan musyawarah mufakat

Banyaknya potensi konflik keragaman yang muncul dalam kehidupan berbangsa dan bernegara maka membutuhkan berbagai gagasan solutif. Berikut gagasan solutif yang dapat diambil untuk mengatasi permasalahan keberagaman secara adil dan berkeadilan, kecuali …..

• Meningkatkan kesadaran dan penghargaan terhadap keberagaman

• Memberikan kesempatan yang sama

• Melanggar hak asasi manusia

• Mendorong musyawarah dan kerja sama antarkelompok

• Menjaga keseimbangan antara hak individu dan kepentingan public

Berikut pernyataan yang tepat mengenai dialog atau musyawarah mufakat dalam penyelesaian konflik adalah …..

• Proses penyelesaian konflik melalui perundingan dengan mediator

• Penyerahan penyelesaian konflik kepada pihak ketiga yang independent

• Membangun komunikasi terbuka dan saling menghargai untuk mencapai kesepakatan Bersama

• Proses penyelesaian konflik melalui arbitrase

• Proses penyelesaian konflik dengan meyerahkan penyelesaian kepada pihak ketiga

Terciptanya Paduan keselarasan, saling menghormati, menyayangi, serta menyinergikan dan menyelaraskan segala macam perbedaan secara Ikhlas dan alamiah di lingkungan sosial budaya mewujudkan …..

• Harmoni dalam keberagaman

• Persatuan dan kesatuan

• Keamanan dan ketertiban

• Kekuatan dan kekuasaan

• Kesenjangan dalam perbedaan