UAS MK PROFESI KEGURUAN PKK 04

UAS MK PROFESI KEGURUAN PKK 04

4th Grade

25 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

Refleksi Kegiatan Kombel 21 Oktober 2024

Refleksi Kegiatan Kombel 21 Oktober 2024

1st - 5th Grade

20 Qs

SELEKSI PPPK 2021 SOAL TEKNIS 7

SELEKSI PPPK 2021 SOAL TEKNIS 7

1st - 5th Grade

20 Qs

NORMA HAK DAN KEWAJIBAN

NORMA HAK DAN KEWAJIBAN

4th Grade

20 Qs

PKn (Menghargai hak dan kewajiban)

PKn (Menghargai hak dan kewajiban)

4th Grade

20 Qs

Latihan Pos Test PKP Zonasi

Latihan Pos Test PKP Zonasi

1st - 6th Grade

20 Qs

Pre Test FASDA

Pre Test FASDA

KG - University

20 Qs

kata baku

kata baku

1st - 11th Grade

20 Qs

PAT PLH

PAT PLH

4th Grade

20 Qs

UAS MK PROFESI KEGURUAN PKK 04

UAS MK PROFESI KEGURUAN PKK 04

Assessment

Quiz

Other

4th Grade

Easy

Created by

199405192023211012 UNM

Used 2+ times

FREE Resource

25 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 1 pt

Di sebuah sekolah menengah, guru A dikenal sebagai pengajar yang disiplin dan cermat dalam menilai siswa. Namun, baru-baru ini ia ditegur oleh kepala sekolah karena dianggap “terlalu keras” dalam menegakkan aturan terhadap siswa yang sering terlambat dan tidak mengerjakan tugas. Sebaliknya, guru B yang lebih fleksibel terhadap pelanggaran siswa justru mendapatkan pujian karena siswa menyukainya. Hal ini membuat guru A mempertanyakan nilai-nilai yang ia pegang selama ini sebagai bentuk profesionalisme. Dari situasi ini, bagaimana seharusnya guru A bersikap agar tetap menjalankan etika profesi kependidikan secara utuh?
Mengubah gaya mengajarnya agar lebih fleksibel seperti guru B demi menjaga citra di hadapan pimpinan dan siswa.
Mengikuti arahan kepala sekolah dan menyesuaikan batasan disiplin demi menghindari konflik dengan pimpinan.
Menyusun argumen berdasarkan kode etik guru dan berdiskusi secara terbuka dengan kepala sekolah untuk mencari titik temu antara penegakan disiplin dan kenyamanan siswa.
Membiarkan situasi berjalan dan tetap pada pendiriannya karena merasa sudah benar secara pribadi.
Mengajukan pindah sekolah karena merasa tidak didukung dalam menegakkan profesionalisme.

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 1 pt

Seorang guru baru ditugaskan di sekolah pedesaan yang memiliki keterbatasan fasilitas dan mayoritas siswa berasal dari keluarga tidak mampu. Meskipun demikian, guru tersebut tetap diwajibkan memberikan penilaian secara objektif sesuai standar kurikulum nasional. Dalam beberapa kasus, ia menemukan bahwa beberapa siswa memiliki potensi akademik yang rendah tetapi menunjukkan semangat belajar tinggi, sementara siswa lain justru memiliki kemampuan tetapi kurang motivasi. Bagaimana guru tersebut sebaiknya menerapkan prinsip etika profesi dalam memberikan penilaian terhadap siswanya?
Menyesuaikan standar penilaian agar semua siswa mendapatkan nilai baik dan termotivasi untuk belajar.
Mengabaikan standar kurikulum nasional dan membuat sistem penilaian sendiri berdasarkan kondisi sosial siswa.
Memberikan penilaian objektif berdasarkan kinerja akademik saja, tanpa mempertimbangkan latar belakang sosial siswa.
Menggabungkan penilaian kognitif dengan aspek afektif dan usaha belajar siswa, selama tetap berada dalam batasan etis dan regulasi pendidikan.
Memberi nilai rata-rata untuk menghindari kecemburuan antar siswa dan protes dari orang tua.

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 1 pt

Dalam suatu rapat dewan guru, seorang guru menyampaikan keberatannya terhadap praktik “tukar jadwal mengajar” yang sering dilakukan tanpa koordinasi resmi, karena menurutnya hal tersebut melanggar prinsip tanggung jawab profesional. Beberapa guru lain merasa bahwa hal tersebut adalah hal biasa demi fleksibilitas kerja. Akibat keberatannya itu, guru tersebut dianggap “kaku” dan tidak kooperatif oleh sebagian rekan sejawat. Dari sudut pandang etika profesi kependidikan, bagaimana seharusnya guru tersebut menyikapi situasi ini?
Tetap mempertahankan pendiriannya sebagai bentuk konsistensi terhadap kode etik profesi, namun mencari cara komunikasi yang lebih dialogis dengan rekan sejawat.
Mengalah dan menerima praktik tersebut karena tidak ingin dikucilkan dalam lingkungan kerja.
Melaporkan praktik tersebut langsung ke dinas pendidikan untuk mendapatkan kejelasan.
Membiarkan praktik tersebut berlangsung dan fokus pada tugas pribadi sebagai guru.
Mengajak siswa untuk ikut menilai sikap profesional guru dalam menghadapi jadwal yang berubah-ubah.

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 1 pt

Guru S dikenal sangat dekat dengan siswa dan seringkali membuka ruang diskusi di luar jam pelajaran melalui media sosial. Namun, ia mulai mendapatkan tekanan karena beberapa percakapan di media sosial dianggap terlalu personal dan mengaburkan batas profesional antara guru dan siswa. Meskipun tidak ada pelanggaran eksplisit, muncul kekhawatiran dari orang tua dan guru lain terkait batas etika yang dilanggar. Apa refleksi etis yang seharusnya dilakukan oleh Guru S dalam menyikapi situasi ini?
Menghentikan semua interaksi dengan siswa di luar jam sekolah untuk menghindari salah paham.
Menghapus akun media sosial dan berkomunikasi hanya secara formal melalui pihak sekolah.
Melanjutkan interaksi seperti biasa selama tidak melibatkan materi yang sensitif atau pribadi
Meninjau kembali batas-batas profesionalisme dalam etika kependidikan dan menetapkan aturan komunikasi yang transparan dan edukatif melalui media sosial.
Mengundang siswa untuk berdiskusi tentang etika berkomunikasi dan meminta mereka menyampaikan jika merasa tidak nyaman.

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 1 pt

Dalam program pelatihan etika profesi guru, peserta diminta menganalisis kasus di mana seorang guru memberikan rekomendasi beasiswa kepada siswa yang menurutnya "berpotensi", meskipun secara akademik siswa tersebut tidak memenuhi syarat. Ia beralasan bahwa siswa tersebut sangat miskin dan beasiswa itu akan mengubah hidupnya. Namun, ada siswa lain yang secara akademik lebih layak tetapi tidak direkomendasikan. Bagaimana Anda menilai keputusan guru tersebut dari sudut pandang etika profesi kependidikan?
Keputusan itu tepat karena mempertimbangkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial di atas standar akademik.
Keputusan itu keliru karena mengabaikan objektivitas dan prinsip meritokrasi dalam pendidikan.
Keputusan itu manusiawi dan dapat dibenarkan asalkan mendapat persetujuan dari pihak sekolah.
Keputusan itu menunjukkan empati guru, tetapi sebaiknya disertai dengan bukti potensi siswa dan musyawarah tim.
Keputusan itu dapat dibenarkan jika siswa yang lebih layak sudah menerima bantuan lain.

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 1 pt

Dalam upaya peningkatan mutu guru di sebuah kabupaten, pemerintah daerah menyelenggarakan pelatihan digital pedagogi. Namun, banyak guru yang mengikuti pelatihan hanya demi mendapatkan sertifikat untuk keperluan administrasi, tanpa benar benar mengimplementasikan hasil pelatihan di kelas. Di sisi lain, ada beberapa guru muda yang aktif mencoba pendekatan baru tetapi merasa tidak dihargai karena belum memiliki sertifikasi formal. Berdasarkan kondisi tersebut, strategi apa yang paling tepat untuk mendorong peningkatan mutu guru secara menyeluruh dan berkelanjutan?
Memastikan seluruh guru mengikuti pelatihan dengan absensi penuh sebagai indikator partisipasi.
Mengintegrasikan pelatihan dengan sistem supervisi dan refleksi kelas agar implementasi dapat dimonitor dan dievaluasi.
Menyediakan insentif finansial bagi guru yang bersertifikat tanpa menilai dampak kinerjanya.
Memberikan penghargaan hanya kepada guru yang paling senior sebagai bentuk penghormatan pengalaman.
Membatasi pelatihan hanya untuk guru bersertifikat agar efisien dan tidak tumpang tindih.

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

2 mins • 1 pt

Di sebuah sekolah menengah, kepala sekolah menginisiasi program komunitas belajar guru yang bertujuan untuk saling berbagi strategi mengajar dan studi kasus pembelajaran. Namun, partisipasi guru sangat rendah karena mereka menganggap kegiatan tersebut hanya memperpanjang jam kerja dan tidak berdampak langsung pada tunjangan mereka. Kepala sekolah lalu mempertimbangkan untuk membuat komunitas tersebut menjadi bagian dari penilaian kinerja guru. Dari perspektif pengembangan profesional, bagaimana sebaiknya kepala sekolah menyikapi masalah ini?
Menyediakan hadiah langsung bagi guru yang aktif agar kegiatan lebih menarik.
Menjadikan komunitas belajar sebagai kegiatan opsional tanpa konsekuensi.
Menyisipkan kegiatan komunitas belajar dalam jam kerja resmi serta menekankan urgensinya terhadap peningkatan mutu pembelajaran.
Meminta guru untuk membuat laporan kegiatan komunitas belajar tanpa harus hadir.
Membiarkan program berjalan dengan peserta yang benar-benar berminat saja.

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?