Latihan OSN PAKET D

Perhatikan dua peta dengan skala yang berbeda dari wilayah yang sama. Peta A berskala 1:50.000 dan Peta B berskala 1:250.000. Informasi yang dapat diperoleh dengan lebih detail dan akurat pada Peta A dibandingkan Peta B adalah...

• Luas keseluruhan wilayah.

• Jarak lurus antara dua kota yang berjauhan.

• Kenampakan jalan kecil dan sungai-sungai kecil.

• Perbandingan luas wilayah dengan wilayah lain.

Seorang siswa ingin pergi dari rumahnya yang terletak di koordinat 7° LS, 110° BT menuju sekolahnya yang terletak 7° LS, 110° 05' BT. Jika setiap 1 menit bujur setara dengan jarak sekitar 1,85 kilometer di garis lintang tersebut, perkiraan jarak antara rumah dan sekolah siswa tersebut adalah...

• Sekitar 1,85 kilometer.

• Sekitar 5 kilometer.

• Sekitar 9,25 kilometer.

• Sekitar 11,1 kilometer.

Pada sebuah peta topografi, garis-garis kontur digambarkan semakin rapat di suatu area. Interpretasi yang paling tepat mengenai kondisi fisik area tersebut adalah...

• Wilayah tersebut merupakan dataran rendah yang landai.

• Wilayah tersebut memiliki kemiringan lereng yang curam.

• Wilayah tersebut memiliki perbedaan ketinggian yang tidak signifikan.

• Wilayah tersebut merupakan daerah yang sangat datar.

Perhatikan simbol-simbol pada peta berikut: simbol pegunungan, simbol sungai, simbol jalan raya, dan simbol pemukiman. Jika seorang pengamat ingin mengetahui potensi suatu wilayah untuk pengembangan pertanian, simbol peta mana yang paling penting untuk dianalisis bersamaan dengan informasi ketinggian dan jenis tanah?

• Simbol jalan raya dan simbol pemukiman.

• Simbol pegunungan dan simbol sungai.

• Simbol sungai dan simbol pemukiman.

• Simbol pegunungan dan simbol jalan raya.

Sebuah peta proyeksi silinder paling akurat menggambarkan wilayah di sekitar...

• Kutub Utara dan Kutub Selatan.

• Garis Khatulistiwa.

• Wilayah daratan yang luas di lintang tengah.

• Seluruh permukaan bumi dengan distorsi yang merata.

Letak geografis Indonesia yang berada di antara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Pasifik dan Hindia) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan. Pengaruh yang paling dominan terhadap keberagaman budaya di Indonesia adalah...

• Indonesia memiliki iklim tropis dengan curah hujan yang tinggi.

• Indonesia menjadi jalur perdagangan internasional yang ramai sehingga terjadi akulturasi budaya.

• Indonesia memiliki banyak gunung berapi aktif yang menyuburkan tanah.

• Indonesia memiliki garis pantai yang panjang dengan potensi sumber daya laut yang besar.

Indonesia memiliki tiga zona waktu (WIB, WITA, WIT) yang berbeda. Perbedaan zona waktu ini secara langsung disebabkan oleh...

• Perbedaan ketinggian wilayah di Indonesia.

• Perbedaan garis bujur yang melintasi wilayah Indonesia.

• Perbedaan musim yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia.

• Perbedaan kepadatan penduduk di berbagai pulau di Indonesia.

Posisi Indonesia yang berada di wilayah pertemuan tiga lempeng tektonik besar (Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik) memiliki konsekuensi geologis yang signifikan. Konsekuensi yang paling sering dirasakan oleh masyarakat Indonesia adalah...

• Keanekaragaman flora dan fauna yang sangat tinggi.

• Potensi sumber daya alam berupa minyak bumi dan gas alam yang melimpah.

• Tingginya risiko terjadinya gempa bumi dan aktivitas vulkanik.

• Perbedaan jenis tanah yang sangat beragam di berbagai wilayah.

Indonesia memiliki iklim tropis yang dipengaruhi oleh angin muson. Bagaimana perubahan arah angin muson memengaruhi pola curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia?

• Angin muson timur laut membawa udara kering sehingga menyebabkan musim kemarau.

• Angin muson barat daya membawa udara basah dari Samudra Hindia sehingga menyebabkan musim hujan.

• Angin muson tenggara membawa udara dingin dari Australia sehingga menyebabkan musim dingin.

• Angin muson timur membawa udara sejuk dari Asia sehingga menyebabkan musim semi.

Tantangan utama yang paling mungkin timbul akibat kondisi geografis ini adalah...

• Perbedaan potensi sumber daya alam antar pulau yang memicu konflik.

• Kesulitan dalam pemerataan pembangunan dan aksesibilitas antar wilayah.

• Perbedaan bahasa dan adat istiadat yang menghambat komunikasi.

• Rendahnya tingkat mobilitas penduduk antar pulau.