(1) Sunk cost fallacy adalah bias kognitif yang membuat seseorang tetap bertahan pada suatu keputusan hanya karena mereka telah menginvestasikan sumber daya, seperti waktu, uang, atau usaha, meskipun keputusan tersebut tidak lagi rasional atau menguntungkan. (2) Dalam banyak kasus, sesuatu yang sudah lama mereka jalani enggan untuk mereka tinggalkan karena takut apabila usahanya menjadi sia-sia. (3) Fenomena ini sering terlihat dalam berbagai aspek kehidupan, dari hubungan yang tidak sehat, proyek bisnis yang gagal, hingga keputusan pribadi sehari-hari.
(4) Salah satu alasan utama seseorang terjebak dalam sunk cost fallacy adalah kesulitan dalam menerima kerugian dan kecenderungan untuk menghindari rasa menyesal. (5) Namun, mempertahankan keputusan yang buruk justru dapat memperbesar kerugian pada masa depan. (6) Agar kesalahan ini dapat dihindari, mengambil keputusan berdasarkan prospek dan manfaat pada masa depan adalah hal yang lebih penting untuk dilakukan daripada memikirkan apa yang sudah dikorbankan pada masa lalu. (7) Cara terbaik adalah dengan bertanya, "Jika saya memulai dari nol, apakah saya masih akan memilih keputusan ini?" (8) Jika jawabannya tidak, kita lebih baik berhenti dan mengalokasikan sumber daya ke pilihan yang lebih menguntungkan. (9) Dengan memahami konsep ini, seseorang dapat berpikir dengan lebih rasional dan menghindari jebakan mempertahankan sesuatu yang sebenarnya sudah tidak bernilai.
Kelompok kata sesuatu yang sudah lama mereka jalani enggan untuk mereka tinggalkan pada kalimat (2) akan benar jika diperbaiki menjadi ....