Latihan Ulangan 2 (Kelas 7 & 8)

Bacalah paragraf deskripsi berikut dengan seksama!
Udara berkabut. Dingin menusuk kulit, sunyi dan sepi sekali. Pepohonan pun terlihat tidak bergerak. Terdengar sayup-sayup dari radio nyanian Mozart Night mengalun lambat beriba-iba …
Kalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah …

• a.       Pelan-pelan air mata meluncur membasahi pipinya.

• b.       Udara membawa kristal, menyebar di sepanjang halaman.

• c.       Lantas ia menarik gorden, memandang keluar jendela.

• d.       Salju menaburi jalanan asrama mahasiswa yang tegak di tengah kota.

Perhatikan pernyataan berikut ini!

(1)   Berisi tentang penjelasan atau penggambaran objek.

(2)   Data yang disajikan berdasarkan penelitian.

(3)   Teks bersifat faktual adanya sesuai kenyataan atau apa adanya, tidak berdasarkan opini penulis.

(4)   Hal yang dibahas adalah fenomena bersifat keilmuan.

(5)   Pembaca seolah melihat, mendengar dan merasakan langsung apa yang disajikan di dalam teks.

Berdasarkan pernyataan tersebut yang merupakan ciri-ciri teks deskripsi adalah …

• a.       (1) dan (2)

• b.       (2) dan (3)

• c.       (1) dan (4)

• d.       (1) dan (5)

Cermatilah puisi rakyat di bawah ini!

Barang siapa mengenal diri, maka telah mengenal Tuhan yang bahri.

Struktur yang tepat dari puisi rakyat tersebut adalah ….

• a.       Rima Akhirnya berpola a-b, terdiri atas sampiran dan isi.

• b.       Rima akhirnya berpola a-b, keseluruhannya berupa isi.

• c.       Rima akhirnya berpola a-a, terdiri atas syarat dan jawaban.

• d.       Rima akhirnya berpola a-b, keseluruhannya berupa jawaban.

Dengan anak janganlah lalai, supaya boleh naik ke tengah balai.

Berikut ini yang bukan makna dari balai adalah….

• a.       Gedung

• b.       Rumah

• c.       Kantor

• d.       Ruang

Perhatikan paragraf berikut!

Tiang bendera yang berdiri tegak di pinggir lapangan upacara itu terbuat dari besi. Tinggi tiang itu sekitar 7 meter. Tiang tersebut dicat putih. Di ujung tiang terlihat sang merah putih berkibar. Bendera tersebut baru saja dikibarkan pada upacara Senin pagi.
Benda yang dibahas pada teks, yaitu …

• a.       Tiang bendera

• b.       Bendera

• c.       Lapangan upacara

• d.       Upacara bendera

Bacalah teks di bawah ini!
Raja memanggil Abu Nawas ke istana. Ada yang ingin Raja sampaikan kepada Abu Nawas. Hati Abu Nawas merasa tak enak. Sepertinya Raja sedang mengiinginkan sesuatu dari Abu Nawas.

“Akhirnya kau datang juga, Abu Nawas,” ujar Raja saat menerima kedatangan Abu Nawas di istana. “Aku ingin meminta sesuatu padamu. Aku harap kau mau mengabulkan permintaanku. Aku tahu kau sangat cerdik, jadi kau pasti bisa mengabulkan permintaanku.” ucap Raja.

“Apa yang hendak Raja minta dariku?” tanya Abu Nawas.

“Aku ingin sekali memindahkan istanaku ke atas gunung agar aku bisa melihat keindahan alam yang menakjubkan dari atas sana. Kau bisa melakukannya untukku, kan?” tanya Raja.

Abu Nawas kaget mendengar permintaan Raja, Namun, ia tak bisa menolak. Abu Nawas pun menyanggupi permintaan Raja. Raja memberikan waktu sebulan kepada Abu Nawas.

Abu Nawas pulang ke rumahnya. Ia memikirkan apa yang harus ia lakukan. Hingga pada hari kesepuluh, akhirnya Abu Nawas mendapatkan sebuah ide. Aha! Senang sekali hati Abu Nawas. Ia pun segera menemui Raja. Melihat kedatangan Abu Nawas, Raja senang bukan kepalang.

“Guna memperlancar pemindahan istana, Sri baginda harus menyembelih sepuluh ekor sapi yang gemuk,”ujar Abu Nawas kepada Raja. Baginda harus membagikan daging sapi itu kepada rakyat miskin. Hal itu harus dilakukan saat saya hendak mulai memindahkan istana ini.”

Baginada menyanggupi syarat yang diajukan oleh Abu Nawas. Ia pun segera menyiapkan sepuluh ekor sapi yang gemuk, lalu menyembelihnya. Baginda membagikan daging sapi itu kepada rakyat jelata, tepat pada hari Dimana Abu Nawas akan memindahkan istana.

Semua penduduk berkumpul. Mereka ingin menyaksikan Abu Nawas memindahkan istana. Abu Nawas berdiri tegak di depan Raja dan penduduk.

“Abu Nawas, apakah kau sudah siap? Kenapa kau diam saja? Harusnya kau sudah mulai memindahkan istana ini ke atas gunung.” ucap Raja.

“Hamba sudah siap Baginda. Dari tadi hamba berdiri, menunggu penduduk untuk menggotong istana it uke Pundak hamba,” ucap Abu Nawas.

Mendengar hal itu, Raja tak bisa berkata apapun. Ia sadar bahwa keinginannya untuk memindahkan istana merupakan hal yang mustahil. Harusnya ia tak meminta hal itu kepada Abu Nawas.

Siapa tokoh utama dalam cerita fiksi tersebut?

• a.       Raja

• b.       Abu Nawas

• c.       Penduduk

• c.       Pengawal

Bacalah teks di bawah ini!
Raja memanggil Abu Nawas ke istana. Ada yang ingin Raja sampaikan kepada Abu Nawas. Hati Abu Nawas merasa tak enak. Sepertinya Raja sedang mengiinginkan sesuatu dari Abu Nawas.

“Akhirnya kau datang juga, Abu Nawas,” ujar Raja saat menerima kedatangan Abu Nawas di istana. “Aku ingin meminta sesuatu padamu. Aku harap kau mau mengabulkan permintaanku. Aku tahu kau sangat cerdik, jadi kau pasti bisa mengabulkan permintaanku.” ucap Raja.

“Apa yang hendak Raja minta dariku?” tanya Abu Nawas.

“Aku ingin sekali memindahkan istanaku ke atas gunung agar aku bisa melihat keindahan alam yang menakjubkan dari atas sana. Kau bisa melakukannya untukku, kan?” tanya Raja.

Abu Nawas kaget mendengar permintaan Raja, Namun, ia tak bisa menolak. Abu Nawas pun menyanggupi permintaan Raja. Raja memberikan waktu sebulan kepada Abu Nawas.

Abu Nawas pulang ke rumahnya. Ia memikirkan apa yang harus ia lakukan. Hingga pada hari kesepuluh, akhirnya Abu Nawas mendapatkan sebuah ide. Aha! Senang sekali hati Abu Nawas. Ia pun segera menemui Raja. Melihat kedatangan Abu Nawas, Raja senang bukan kepalang.

“Guna memperlancar pemindahan istana, Sri baginda harus menyembelih sepuluh ekor sapi yang gemuk,”ujar Abu Nawas kepada Raja. Baginda harus membagikan daging sapi itu kepada rakyat miskin. Hal itu harus dilakukan saat saya hendak mulai memindahkan istana ini.”

Baginada menyanggupi syarat yang diajukan oleh Abu Nawas. Ia pun segera menyiapkan sepuluh ekor sapi yang gemuk, lalu menyembelihnya. Baginda membagikan daging sapi itu kepada rakyat jelata, tepat pada hari Dimana Abu Nawas akan memindahkan istana.

Semua penduduk berkumpul. Mereka ingin menyaksikan Abu Nawas memindahkan istana. Abu Nawas berdiri tegak di depan Raja dan penduduk.

“Abu Nawas, apakah kau sudah siap? Kenapa kau diam saja? Harusnya kau sudah mulai memindahkan istana ini ke atas gunung.” ucap Raja.

“Hamba sudah siap Baginda. Dari tadi hamba berdiri, menunggu penduduk untuk menggotong istana it uke Pundak hamba,” ucap Abu Nawas.

Mendengar hal itu, Raja tak bisa berkata apapun. Ia sadar bahwa keinginannya untuk memindahkan istana merupakan hal yang mustahil. Harusnya ia tak meminta hal itu kepada Abu Nawas.
Apa yang terjadi pada tokoh utama dalam cerita fiksi tersebut?

• a.       Mendapatkan perintah dari raja untuk memindahkan istana

• b.       Meminta raja untuk memindahkan desa di dekat istana

• c.       Membawa sapi yang gemuk untuk disembelih dan dibagikan oleh rakyat jelata

• d.       Membagi beberapa daerah untuk dijadikan sebuah istana

Bacalah teks di bawah ini!
Raja memanggil Abu Nawas ke istana. Ada yang ingin Raja sampaikan kepada Abu Nawas. Hati Abu Nawas merasa tak enak. Sepertinya Raja sedang mengiinginkan sesuatu dari Abu Nawas.

“Akhirnya kau datang juga, Abu Nawas,” ujar Raja saat menerima kedatangan Abu Nawas di istana. “Aku ingin meminta sesuatu padamu. Aku harap kau mau mengabulkan permintaanku. Aku tahu kau sangat cerdik, jadi kau pasti bisa mengabulkan permintaanku.” ucap Raja.

“Apa yang hendak Raja minta dariku?” tanya Abu Nawas.

“Aku ingin sekali memindahkan istanaku ke atas gunung agar aku bisa melihat keindahan alam yang menakjubkan dari atas sana. Kau bisa melakukannya untukku, kan?” tanya Raja.

Abu Nawas kaget mendengar permintaan Raja, Namun, ia tak bisa menolak. Abu Nawas pun menyanggupi permintaan Raja. Raja memberikan waktu sebulan kepada Abu Nawas.

Abu Nawas pulang ke rumahnya. Ia memikirkan apa yang harus ia lakukan. Hingga pada hari kesepuluh, akhirnya Abu Nawas mendapatkan sebuah ide. Aha! Senang sekali hati Abu Nawas. Ia pun segera menemui Raja. Melihat kedatangan Abu Nawas, Raja senang bukan kepalang.

“Guna memperlancar pemindahan istana, Sri baginda harus menyembelih sepuluh ekor sapi yang gemuk,”ujar Abu Nawas kepada Raja. Baginda harus membagikan daging sapi itu kepada rakyat miskin. Hal itu harus dilakukan saat saya hendak mulai memindahkan istana ini.”

Baginada menyanggupi syarat yang diajukan oleh Abu Nawas. Ia pun segera menyiapkan sepuluh ekor sapi yang gemuk, lalu menyembelihnya. Baginda membagikan daging sapi itu kepada rakyat jelata, tepat pada hari Dimana Abu Nawas akan memindahkan istana.

Semua penduduk berkumpul. Mereka ingin menyaksikan Abu Nawas memindahkan istana. Abu Nawas berdiri tegak di depan Raja dan penduduk.

“Abu Nawas, apakah kau sudah siap? Kenapa kau diam saja? Harusnya kau sudah mulai memindahkan istana ini ke atas gunung.” ucap Raja.

“Hamba sudah siap Baginda. Dari tadi hamba berdiri, menunggu penduduk untuk menggotong istana it uke Pundak hamba,” ucap Abu Nawas.

Mendengar hal itu, Raja tak bisa berkata apapun. Ia sadar bahwa keinginannya untuk memindahkan istana merupakan hal yang mustahil. Harusnya ia tak meminta hal itu kepada Abu Nawas.

Mengapa Abu Nawas hanya berdiri ketika raja meminta memindahkan istananya?

• a.       Karena Abu Nawas sudah memindahkan istana

• b.       Karena Abu Nawas cemas dengan hal dilakukannya

• c.       Karena Abu Nawas merasa takut dengan perintah Raja

• d.       Karena Abu Nawas tahu tidak mungkin bisa memindahkan istana

Dina disuruh ibu untuk membeli ikan di pasar, Adapun ikan yang dibeli adalah mujair, mas dan bawal.

Kata yang bercetak miring termasuk diksi …

• a.       Homofon

• b.       Homograf

• c.       Hiponim dan hipernim

• d.       Homonim

Istri deni memiliki hak harta dari mendiang orang tuanya.

Istri deni menggunakan hak setinggi 2 cm di sidang pengadilan.

Kata yang bercetak miring termasuk jenis diksi …

• a.       Homofon

• b.       Homograf

• c.       Hiponim dan hipernim

• d.       Homonim