Evaluasi Sumatif Kegiatan Pesantren Ramadhan Ke-2

Perhatikan pernyataan berikut ini !

Bersuci secara zahir: dengan cara berwudhu’, mandi dengan air dan membersihkan pakaian, badan dan tempat dari segala najis.

Bersuci untuk batin: dengan cara membersihkan hati dari sifat-sifat yang jelek, seperti syirik, kafir, sombong, tinggi hati, iri, dengki, munafik, riya’ dan lain-lain, serta mengisi jiwa dengan sifat-sifat yang baik, seperti: tauhid, iman, jujur, ikhlas, yakin, tawakkal dan lain-lain, dan sifat ini disempurnakan dengan memperbanyak bertaubat, istighfar dan berzikir kepada Allah. Allah ta’ala berfirman :

 

قال الله تعالى: إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ  [البقرة/222]

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang ….”

 

Arti yang tepat untuk menyempurnakan terjemahan di atas adalah ….

• orang-orang yang thaharah

• orang-orang yang mensucikan diri

• orang-orang yang bersih

• orang-orang yang bersih

• orang-orang yang bersuci

Perhatikan tabel rukun Tayamum dan keterangan urutannya berikut ini:

Urutan yang benar dalam praktek Tayamum adalah ….

• 3, 1, 2, 5, 4

• 3, 1, 4, 2, 5

• 3, 2, 5, 4, 1

• 3, 4, 5, 1, 2

• 2, 3, 4, 5, 1

Thaharah secara bahasa berarti suci dan bersih dari hadats. Sedangkan menurut istilah bermakna …. !

• Mensucikan badan dari hadats

• menghilangkan  najis

• Menghilangkan hadats

• menghilangkan hadats dan najis

• Mensucikan diri dari kotoran najis

Berikut ini merupakan diantara sebab-sebab tayamum :

أَسْبَابُ التَّيَمُّمِ ثَلاَثَةٌ:1- فَقْدُ الْمَاءِ   وَ2- الْمَرَضُ. وَ3-الاحْتِيَاجُ إِلَيْهِ لِعَطَشِ حَيَوَانٍ مُحْتَرِمٍ.

Fasal: Sebab tayammum ada tiga, yaitu [1] tidak ada air, [2] sakit, dan [3] airnya dibutuhkan untuk memberi minum pada yang kehausan yang muhtarom (yang dimuliakan oleh syariat).

Berikut ini merupakan di antara sebab yang membolehkan tayamum menurut sebagian ulama, kecuali ….

• tidak ada air

• khawatir atau takut

• adanya debu suci

• sakit yang memberatkan

• adanya luka di tubuh

Di antara sebab yang diwajibkan seseorang untuk mandi junub adalah, kecuali….

• Mandi karena jima’

• Mandi karena masuk Islam

• Mandi karena keluar mani

• Mandi karena haidh dan nifas

• Mandi karena jumat

Di antara ancaman seorang yang meninggalkan sholat dengan sengaja adalah mendapatkan siksaan neraka saqor. Meninggalkan sholat termasuk dosa besar yang lebih tinggi kadar atau tingkat dosanya ketimbang berzina, meminum khamar, riba dan dosa besar lainnya. Pelaku dosa meninggalkan sholat dengan sengaja disepakati oleh jumhur ulama, pelakunya sebagai kafir, walaupun ada yang berpendapat termasuk kafir ‘amali (pelakunya masuk neraka namun tidak kekal). Bahkan orang yang meninggalkan sholat berjama’ah saja bagi laki-laki dihukumi sebagai pelaku dosa yang dikatagorikan munafik, (lihat juga QS.An-Nisa; 145), sebagaimana Allah ta’ala berfirman :

إِنَّ أَثْقَلَ صَلاَةٍ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلاَةُ الْعِشَاءِ وَصَلاَةُ الْفَجْرِ....

“Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat Isya dan shalat Fajar (secara berjama’ah)

Yang dimaksud dengan sholat fajar sebagaimana potongan ayat di atas adalah ….

• Sholat magrib

• Sholat wustho

• Sholat ashar

• Sholat shubuh

• Sholat

Terdapat beberapa golongan orang yang tidak diwajibkan untuk melaksanakan sholat, kecuali ….

• Orang safar

• Bukan muslim

• Belum baligh

• Wanita haidh dan nifas

• Tidak berakal (gila)

Seorang muslim diwajibkan untuk bersuci sebelum melaksanakan sholat, baik dengan wudhu maupun tayamum jika ada uzur tertentu. Namun, ada sebagian orang yang sengaja meninggalkan thoharah dan tetap melaksanakan sholat. Bagaimana hukum sholat seseorang yang dilakukan tanpa thoharah….?

• Sah jika dilakukan dengan niat yang ikhlas dan khusyuk

• Tidak sah, karena bersuci adalah syarat sah sholat

• Sah dalam kondisi darurat meskipun masih ada air

• Makruh tetapi tetap mendapatkan pahala sholat

• Diperbolehkan jika dilakukan secara berjamaah

Seorang wanita telah selesai dari masa haid atau nifasnya dan ingin melaksanakan sholat. Namun, karena keterbatasan waktu, ia hanya berwudhu tanpa melakukan mandi wajib terlebih dahulu. Bagaimana status sholat yang dilakukannya dalam kondisi tersebut….?

• Tidak sah, karena mandi wajib adalah syarat untuk menghilangkan hadas besar

• Sah, karena wudhu sudah cukup untuk menghilangkan hadas besar

• Sah, jika ia berniat mandi wajib saat berwudhu

• Tidak sah, kecuali jika ia bertayamum sebagai pengganti mandi wajib

• Sah, jika dilakukan dalam kondisi darurat

Perhatikan tabel berikut yang berisi beberapa kondisi seseorang terkait kewajiban mandi wajib:

Berdasarkan tabel di atas, manakah pernyataan yang benar terkait kondisi seseorang yang wajib mandi?

• Hanya nomor 1 dan 2 yang wajib mandi

• Semua kondisi dalam tabel mewajibkan mandi

• Nomor 1, 2, dan 4 wajib mandi, sedangkan nomor 3 dan 5 tidak

• Nomor 3 dan 5 wajib mandi karena menyentuh lawan jenis membatalkan wudhu

• Nomor 1, 2, 3, dan 4 wajib mandi, tetapi nomor 5 tidak