Pak ahmad termasuk seorang suami yang memiliki nafsu biologis di atas rata-rata, sehingga istrinya tidak mampu memberikan pelayanan yang maksimal, oleh karena itu pak Ahmad diminta menikah lagi. Akan tetapi, setelah menikah lagi pak Ahmad hanya mengandalkan keluarbiasaannya di atas ranjang, pak Ahmad lupa bahwa kehidupan rumah tangga bukan hanya persoalan biologis, tapi juga persoalan-persoalan lainnya, khususnya persoalan sandang, pangan, dan papan. Akibatnya, anak-anaknya tidak terurus dan pada putus sekolah. Dalam kondisi demikian, pak Ahmad pun kehilangan keperkasaannya di atas ranjang. Dia stress, tidak tahu harus berbuat apa .
Dari kasus pak Ahmad di atas membuktikan bahwa . . . .