IPS ASAS GENAP KELAS 9 TP 2024/2025

“Kota Malang terkenal dengan kulinernya yang beragam, salah satunya adalah bakso. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak muncul inovasi baru dalam sajian bakso, mulai dari bakso bakar, bakso mercon, hingga bakso berukuran jumbo.”

Manakah dari pernyataan berikut yang paling tepat menjelaskan fenomena inovasi dalam kuliner bakso di Kota Malang ?

• Adanya persaingan yang ketat di antara penjual bakso untuk menarik pelanggan.

• Upaya untuk mengakomodasi selera konsumen yang semakin beragam dan menuntut variasi.

• Pengaruh tren kuliner global yang semakin mudah diakses.

• Dorongan untuk melestarikan tradisi pembuatan bakso yang sudah ada sejak lama.

“Seni lukis topeng Malangan merupakan warisan budaya yang kaya akan makna simbolis. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, minat generasi muda terhadap seni lukis topeng ini cenderung menurun.”

Manakah dari faktor berikut yang paling mungkin menjadi penyebab menurunnya minat generasi muda terhadap seni lukis topeng Malangan ?

• Kurangnya sosialisasi tentang pentingnya melestarikan seni lukis topeng.

• Kurangnya inovasi dalam desain dan tema lukisan topeng.

• Terbatasnya akses generasi muda terhadap pelatihan dan pembelajaran seni lukis topeng.

• Lebih tertarik pada bentuk seni modern yang dianggap lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari.

“Penggunaan bahasa Walikan di Kota Malang semakin jarang terdengar di kalangan generasi muda.”

Manakah dari strategi berikut yang paling efektif untuk melestarikan penggunaan bahasa Walikan di Kota Malang ?

• Mengadakan lomba bercerita atau menulis menggunakan bahasa Walikan.

• Mengintegrasikan pembelajaran bahasa Walikan ke dalam kurikulum sekolah.

• Mempopulerkan penggunaan bahasa Walikan melalui media sosial.

• Menjadikan bahasa Walikan sebagai bahasa resmi di Kota Malang.

Perhatikan gambar ! Analisislah sifat dari tokoh topeng malangan tersebut. Kemudian manakah sifat yang paling menonjol dan relevan dengan konteks sosial budaya masyarakat Jawa pada masa lalu ?

• Sifat individualistis dan ambisius untuk mencapai kekuasaan.

• Sifat bijaksana, adil dan menjunjung tinggi nilai-nilai kesatriaan.

• Sifat pemarah dan mudah tersinggung.

• Sifat malas dan tidak bertanggung jawab.

Perhatikan gambar ! Keduanya merupakan tokoh penting dalam kisah Panji yang sering kali dilakukan. Manakah perbedaan yang paling menonjol antara keduanya berdasarkan karakteristik yang tercermin dalam topeng mereka?

• Dewi Ragil Kuning lebih tegas dan mandiri, sedangkan Dewi Sekartaji lebih lembut dan pasrah.

• Dewi Ragil Kuning lebih menyukai kesendirian, sedangkan Dewi Sekartaji lebih sosial.

• Dewi Ragil Kuning lebih berorientasi pada dunia material, sedangkan Dewi Sekartaji lebih spiritual.

• Dewi Ragil Kuning lebih berkuasa, sedangkan Dewi Sekartaji lebih lemah.

 Perhatikan gambar ! Peran topeng tersebut dalam pertunjukan topeng Malangan dapat diartikan sebagai...

• Simbol kemarahan dan agresivitas.

• Representasi dari kekuatan supernatural.

• Penanda status sosial yang tinggi.

• Penguatan karakteristik tokoh yang gagah berani.

“Pada masa orde lama, negara Indonesia menganut sistem demokrasi parlementer di mana selain memiliki presiden, Indonesia juga memiliki perdana menteri. Presiden berperan sebagai kepala negara sementara perdana menteri berperan sebagai kepala pemerintahan. Pada sistem pemerintahan Indonesia saat itu, perdana menteri adalah kepala kabinet yang membawahi para menteri sekaligus bertanggung jawab terhadap presiden dan dewan perwakilan rakyat (DPR).”

Dalam konteks demokrasi parlementer Orde Lama, jika terjadi pergantian perdana menteri yang sering, dampak apa yang paling mungkin terjadi pada stabilitas kebijakan pemerintah?

• Kebijakan pemerintah akan menjadi lebih inovatif dan adaptif.

• Kebijakan pemerintah akan menjadi tidak konsisten dan tidak terarah.

• Kebijakan pemerintah akan tetap stabil karena presiden memiliki kendali.

• Kebijakan pemerintah akan lebih fokus pada kepentingan jangka panjang.

“Pada masa demokrasi terpimpin (1959 – 1966), Presiden Sukarno berhasil menyatukan berbagai unsur kekuatan politik di Indonesia dan membentuk kabinet baru yang bernama kabinet Gotong Royong. Berbagai kebijakan politik dilakukan selama masa ini diantaranya dengan mempopulerkan kampaye Nasakom yang mempersatukan tiga ideologi politik besar, yakni Nasionalis, Agmais dan Komunis. Namun sayangnya persatuan tersebut tidak bisa bertahan lama karena di akhir masa kepemimpinannya Indonesia mengalami berbagai krisis yang memicu konflik besar.”

Faktor utama yang menyebabkan kegagalan Nasakom adalah .....

• Kurangnya dukungan militer

• Perbedaan ideologi yang mendalam antara kelompok - kelompok politik

• Adanya campur tangan asing yang memecah belah persatuan nasional

• Krisis ekonomi yang menyebabkan ketidakpuasan rakyat

Pembangunan pada masa Orde Baru dikenal dengan pembagunan jangka panjang (PJP) yang akan dilangsukan selama 25 tahun. PJP tahap 1 direncanakan pada tahun 1969 - 1994 dan tahap 2 direncakan pada tahun 1994 - 2019. Setiap PJP dibagi ke dalam 5 periode pembangunan yang disebut sebagai Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita). Pada tahap 1 Repelita dibagi menjadi 5 pelita yaitu :

·      Pelita I (1969 - 1974)    : bertujuan memenuhi kebutuhan dasar dan infrastruktur dengan penekanan pada bidang pertanian

·      Pelita II (1974 - 1979)   : bertujuan meningkatkan pembangunan di pulau-pulau selain Jawa, Bali dan Madura.

·      Pelita III (1979 - 1984) : bertujuan mengembangkan bidang industri padat karya untuk meningkatkan ekspor

·      Pelita IV (1984 - 1989) : bertujuan menciptakan lapangan kerja baru dan industri

·      Pelita V (1989 - 1994)   : bertujuan mengembangkan bidang transportasi, komunikasi dan pendidikan

Repelita I (1969-1974) memfokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar dan infrastruktur dengan penekanan pada bidang pertanian. Jika dikaitkan dengan kondisi Indonesia saat itu, faktor apa yang paling mungkin menjadi pertimbangan utama pemerintah dalam menentukan fokus tersebut?

• Kebutuhan untuk meningkatkan ekspor produk industri.

• Tingginya angka pengangguran di sektor industri.

• Ketergantungan pada impor bahan pangan dan kebutuhan dasar.

• Stabilitas politik yang baru tercapai setelah masa transisi.

Setelah PJP tahap 1 berakhir. Pemerintah Orde Baru secara optimis melanjutkan PJP tahap 2 untuk kurun waktu tahun 1994 – 2019. PJP tahap 2 di mulai dengan Pelita VI (1994-1998) yang bertujuan mendorong pembangunan dari segi industri dan pengembangan sumber daya manusia. Pada saat itu, Indonesia direncanakan akan menjadi negara maju di tahun 2019. Namun usaha tersebut tidak bisa diwujudkan secara optimal karena bangunan ekonomi Indonesia yang ternyata rapuh menghadapi krisis ekonomi yang melanda Asia pada tahun 1997.

Bagaimana peran pemerintah pada masa Orde Baru dalam mengantisipasi dan mengatasi krisis tersebut ?

• Pemerintah berhasil menjaga stabilitas ekonomi dan politik.

• Pemerintah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi dampak krisis.

• Kebijakan pemerintah justru memperburuk kondisi ekonomi.

• Pemerintah terlambat dan kurang responsif terhadap krisis.