Teks Wacana 2

Teks Wacana 2

12th Grade

7 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

DRAMA KOMSAS-MAHKAMAH

DRAMA KOMSAS-MAHKAMAH

1st Grade - Professional Development

10 Qs

opini dalam artikel

opini dalam artikel

12th Grade

10 Qs

SOAL KD ARTIKEL

SOAL KD ARTIKEL

9th - 12th Grade

10 Qs

PELANDUK MENGAJAR MEMERANG

PELANDUK MENGAJAR MEMERANG

1st - 12th Grade

10 Qs

Quizizz Bahasa Indonesia 1

Quizizz Bahasa Indonesia 1

12th Grade

10 Qs

ulangan harian Teks ARTIKEL kelas XII

ulangan harian Teks ARTIKEL kelas XII

12th Grade

10 Qs

PU - Kesesuaian Pernyataan & Simpulan

PU - Kesesuaian Pernyataan & Simpulan

12th Grade

10 Qs

TEKS NOVEL KELAS 12

TEKS NOVEL KELAS 12

12th Grade

10 Qs

Teks Wacana 2

Teks Wacana 2

Assessment

Quiz

World Languages

12th Grade

Hard

Created by

amin test

FREE Resource

7 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE SELECT QUESTION

1 min • 1 pt

Bacalah paragraf berikut!
Literasi yang rendah merupakan masalah mendasar karena berkontribusi pada rendahnya produktivitas sebuah bangsa. Produktivitas rendah berujung pada pertumbuhan yang juga rendah dan pada akhirnya berdampak pada rendahnya tingkat kesejahteraan yang ditandai oleh rendahnya pendapatan per kapita. Hal tersebut menunjukkan bahwa literasi yang rendah berkontribusi secara signifikan terhadap kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan. Isu mengenai rendahnya literasi ini kembali mengemuka ketika dunia memperingati Hari Literasi Internasional atau Hari Aksara Internasional.

Simpulan yang dapat diambil dari teks di atas adalah ...

Tingkat literasi dunia masih jauh dari harapan semua pihak.

Negara-negara di dunia memiliki masalah yang sama dalam literasi.

Literasi perlu ditingkatkan karena berpengaruh pada tingkat produktivitas.

Setiap bangsa perlu membangun sarana untuk meningkatkan literasi.

Pembangunan dilakukan pada berbagai aspek, termasuk dalam masalah literasi.

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Bacalah teks berikut!
          Perjuangan mahasiswi Universitas Sumatera Utara (USU), Nurul, yang bersepeda puluhan km dari rumahnya demi mengantar tugas ke dosen berbuah manis. Mahasiswi yang membiayai sendiri kuliahnya itu telah menyelesaikan studinya di USU.
          "Sudah (sidang meja hijau), (dengan nilai) sangat memuaskan kata penguji," kata Nurul di Medan saat diwawancarai.
          Selain menyelesaikan studi, Nurul juga mendapatkan hadiah dari Rektor USU, Muryanto Amin. Nurul mendapatkan sepeda motor untuk menggantikan sepeda yang selama ini dipakainya dari rumah ke kampus.
          Nurul, yang berstatus sebagai yatim-piatu, mengaku sangat senang mendapatkan sepeda motor. Dia tidak menyangka bahwa ia akan mendapatkan hadiah.
          "Rasanya alhamdulillah sangat senang sekali. Terima kasih kepada Pak Rektor khususnya dan semua kalangan, sangat nggak sangka, itulah rezeki Allah dari yang nggak disangka-sangka," ujarnya.
          Nurul mengatakan bahwa sepeda motor ini akan dia gunakan untuk aktivitas setelah lulus. Dia akan menggunakan sepeda motor itu untuk mengajar.

(Dikutip dengan pengubahan dari https://news.detik.com)


Ringkasan teks di atas adalah ...

Perjuangan mahasiswi Universitas Sumatera Utara (USU), Nurul, yang bersepeda puluhan km dari rumahnya demi mengantar tugas ke dosen berbuah manis. Mahasiswi yang membiayai sendiri kuliahnya itu telah menyelesaikan studinya di USU.

Nurul mendapatkan hadiah dari Rektor USU, Muryanto Amin. Nurul mendapatkan sepeda motor untuk menggantikan sepeda yang selama ini dipakainya dari rumah ke kampus.

Nurul mendapatkan hadiah dari Rektor USU, Muryanto Amin. Nurul, yang berstatus sebagai yatim-piatu, sangat senang setelah mendapatkan sepeda motor. Dia tidak menyangka akan mendapatkan hadiah.

Nurul mendapatkan hadiah dari Rektor USU, Muryanto Amin. Nurul mengatakan sepeda motor ini akan dia gunakan untuk aktivitas setelah lulus. Dia akan menggunakan sepeda motor itu untuk mengajar.

Perjuangan mahasiswi USU, Nurul, membuahkan hasil. Mahasiswi yang membiayai sendiri kuliahnya itu berhasil menyelesaikan studinya di USU. Selain itu, Nurul pun mendapatkan hadiah sepeda motor dari Rektor USU, Muryanto Amin.

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Bacalah petikan teks berikut!
          Menjaga kesehatan pada usia muda tentu menjadi investasi bagi setiap orang yang ingin meraih impiannya. Setiap generasi muda tentu punya banyak impian yang ingin dicapai, misalnya ingin pergi ke suatu tempat, membangun sebuah bisnis, atau memiliki karier yang gemilang. Untuk mencapainya, hendaklah generasi muda menjaga kesehatan sejak usia muda sehingga hal itu menjadi modal awal yang perlu dimiliki.


          Menjaga kesehatan pada usia muda merupakan investasi sederhana, tidak mesti berbentuk uang dan bisa dimulai dari tubuh sendiri. Jika tubuh sehat, generasi muda akan mempunyai banyak waktu untuk membangun mimpi. Menjaga kesehatan sejak muda dilakukan, misalnya dengan terus melakukan aktivitas fisik atau berolahraga rutin setiap hari. Berolahraga tidak hanya dapat  meminimalkan risiko penyakit, tetapi juga berkontribusi terhadap kesehatan mental. Saat tubuh aktif secara fisik, tubuh melepaskan hormon endorfin yang menurunkan kortisol (hormon stres). Kualitas tidur juga akan lebih baik sehingga mood menjadi lebih baik pula. Selain itu, pikiran bisa fokus pada hal yang sedang dikerjakan.

(Diadaptasi dari https://www.zenyum.com/)

Berdasarkan teks di atas, dapat diungkapkan bahwa ...

Generasi muda harus menjaga kesehatan untuk mewujudkan impiannya

Kesuksesan selalu berkaitan dengan kondisi tubuh yang sehat dan kuat.

Tidak ada orang yang tidak ingin sukses sehingga ia harus berolahraga.

Untuk meraih segala yang diimpikan, pemuda harus banyak beraktivitas.

Kesehatan mahal harganya sehingga menjadi investasi bagi generasi muda.

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Bacalah petikan teks berikut!
          Menjaga kesehatan pada usia muda tentu menjadi investasi bagi setiap orang yang ingin meraih impiannya. Setiap generasi muda tentu punya banyak impian yang ingin dicapai, misalnya ingin pergi ke suatu tempat, membangun sebuah bisnis, atau memiliki karier yang gemilang. Untuk mencapainya, hendaklah generasi muda menjaga kesehatan sejak usia muda sehingga hal itu menjadi modal awal yang perlu dimiliki.


          Menjaga kesehatan pada usia muda merupakan investasi sederhana, tidak mesti berbentuk uang dan bisa dimulai dari tubuh sendiri. Jika tubuh sehat, generasi muda akan mempunyai banyak waktu untuk membangun mimpi. Menjaga kesehatan sejak muda dilakukan, misalnya dengan terus melakukan aktivitas fisik atau berolahraga rutin setiap hari. Berolahraga tidak hanya dapat  meminimalkan risiko penyakit, tetapi juga berkontribusi terhadap kesehatan mental. Saat tubuh aktif secara fisik, tubuh melepaskan hormon endorfin yang menurunkan kortisol (hormon stres). Kualitas tidur juga akan lebih baik sehingga mood menjadi lebih baik pula. Selain itu, pikiran bisa fokus pada hal yang sedang dikerjakan.

(Diadaptasi dari https://www.zenyum.com/)

Berdasarkan bacaan di atas, berolahraga sangat baik untuk ....

semua impian setiap generasi muda

kesehatan fisik dan mental seseorang

investasi bagi setiap orang yang ingin sukses

pengoptimalan waktu luang setiap individu

aktivitas generasi muda yang penuh impian

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

45 sec • 1 pt

Cermatilah paragraf berikut!
Bagi seorang manusia primitif, perbuatan mencari buah-buahan untuk makan pada saat ia lapar merupakan sesuatu yang datang dari nalurinya. Lalu, ia maju setingkat, yakni mencari batu untuk melempar hewan yang hendak dimakannya. Akan tetapi, langkah ke arah sivilisasi baru terwujud ketika ia sudah mampu memasukkan sebutir jagung ke dalam tanah, memelihara anak pohon jagung, serta menunggu musim untuk panen. ...

Kalimat simpulan yang tepat mengakhiri paragraf di atas adalah ...

Memang setiap setiap manusia pasti akan mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya seiring dengan adanya teknologi.

Perbedaan manusia primitif dengan manusia masa kini jelas tampak pada kemampuan dalam hal penggunaan teknologi.

Seorang manusia primitif mampu bertahan hidup dengan memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia.

Oleh karena itu, kehidupan manusia terus mengalami perkembangan dalam berbagai sendi kehidupan.

  1. Jadi, kemajuan nyata dalam peradaban manusia berpangkal pada usaha mengelola sumber daya alam, yaitu tanah lahan dan air yang tersedia.

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Bacalah teks berikut untuk menjawab soal di bawah ini!
          Secara nasional, jumlah anak-anak usia 0–5 tahun yang positif hingga Rabu (27 Mei 2020) mencapai 2,2 persen dari total kasus, atau sekitar 525 orang dari 23,851 kasus terkonfirmasi. Sementara itu, kasus positif usia 6—17 tahun pada 5,5 persen dari total atau sekitar 1.312 orang. Angka kematian anak usia 0—5 tahun secara nasional mencapai 12 kematian atau 0,8 persen dari total 1.473 kematian dan usia 6—17 pada 0,6 persen  (9 kematian).

          Dengan angka-angka tersebut, tingkat kematian usia 0—5 tahun berada pada kisaran 2,2 persen dan tingkat kematian usia 6—17 tahun pada 0,7 persen. Apabila kedua kelompok itu digabungkan, tingkat kematiannya 1,1 persen alias 21 dari total 1.873 kematian pada gabungan kelompok umur tersebut.
          Jika dibagi per daerah, bayi dan anak-anak yang tertular paling banyak terdapat di DKI Jakarta dengan usia 0—5 pada 1,3 persen (89) dan usia 6—17 pada 3,7 persen (255). Di DKI, ada 2 anak usia 0—5 tahun yang meninggal dan 3 anak usia 6—17 tahun. Kemudian, di Jawa Timur kasus positif usia 0—5 tahun sebanyak 1,7 persen (70) dan usia 6—17 pada 5,2 persen (215). Yang meninggal dari kedua golongan usia itu 0,6 persen atau 2 orang. Sementara itu, persentase kematian bayi dan anak terkait Covid-19 paling tinggi di NTB, yakni 22,2 persen pada usia 0—5 tahun dan 11,1 pada usia 6—17. Meski besar persentasenya, karena jumlah kematian di NTB yang masih sedikit, total kematian kedua kelompok umur adalah 3 orang.
          Bagaimanapun, angka secara nasional tersebut belum tentu angka sebenarnya. Kematian bayi kedua di Batam, Kepulauan Riau, misalnya, belum dimasukkan dalam perhitungan Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 itu.
          Melihat kondisi tersebut, IDAI merekomendasikan agar kegiatan pendidikan anak usia dini dilakukan di rumah dalam lingkungan keluarga. Bentuknya berupa pemberian stimulasi berbagai ranah perkembangan dan dilakukan dengan penuh kasih sayang oleh anggota keluarga yang sehat.

(Dikutip dengan pengubahan dari https://www.republika.co.id/)

Topik bacaan di atas adalah ....

angka korban Covid-19 secara nasional

peningkatan kasus positif Covid-19

kasus Covid-19 pada bayi dan anak-anak

rekomendasi IDAI untuk menyikapi Covid-19

banyak bayi dan anak-anak yang meninggal

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 1 pt

Media Image

Bacalah teks berikut untuk menjawab soal di bawah ini!
          Secara nasional, jumlah anak-anak usia 0–5 tahun yang positif hingga Rabu (27 Mei 2020) mencapai 2,2 persen dari total kasus, atau sekitar 525 orang dari 23,851 kasus terkonfirmasi. Sementara itu, kasus positif usia 6—17 tahun pada 5,5 persen dari total atau sekitar 1.312 orang. Angka kematian anak usia 0—5 tahun secara nasional mencapai 12 kematian atau 0,8 persen dari total 1.473 kematian dan usia 6—17 pada 0,6 persen  (9 kematian).

          Dengan angka-angka tersebut, tingkat kematian usia 0—5 tahun berada pada kisaran 2,2 persen dan tingkat kematian usia 6—17 tahun pada 0,7 persen. Apabila kedua kelompok itu digabungkan, tingkat kematiannya 1,1 persen alias 21 dari total 1.873 kematian pada gabungan kelompok umur tersebut.
          Jika dibagi per daerah, bayi dan anak-anak yang tertular paling banyak terdapat di DKI Jakarta dengan usia 0—5 pada 1,3 persen (89) dan usia 6—17 pada 3,7 persen (255). Di DKI, ada 2 anak usia 0—5 tahun yang meninggal dan 3 anak usia 6—17 tahun. Kemudian, di Jawa Timur kasus positif usia 0—5 tahun sebanyak 1,7 persen (70) dan usia 6—17 pada 5,2 persen (215). Yang meninggal dari kedua golongan usia itu 0,6 persen atau 2 orang. Sementara itu, persentase kematian bayi dan anak terkait Covid-19 paling tinggi di NTB, yakni 22,2 persen pada usia 0—5 tahun dan 11,1 pada usia 6—17. Meski besar persentasenya, karena jumlah kematian di NTB yang masih sedikit, total kematian kedua kelompok umur adalah 3 orang.
          Bagaimanapun, angka secara nasional tersebut belum tentu angka sebenarnya. Kematian bayi kedua di Batam, Kepulauan Riau, misalnya, belum dimasukkan dalam perhitungan Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 itu.
          Melihat kondisi tersebut, IDAI merekomendasikan agar kegiatan pendidikan anak usia dini dilakukan di rumah dalam lingkungan keluarga. Bentuknya berupa pemberian stimulasi berbagai ranah perkembangan dan dilakukan dengan penuh kasih sayang oleh anggota keluarga yang sehat.

(Dikutip dengan pengubahan dari https://www.republika.co.id/)

Simpulan yang berdasarkan teks dan grafik di atas adalah ....

Meski kasus positif dan meninggal tidak setinggi kelompok umur dewasa, pembatasan terhadap bayi dan anak-anak tetap harus dilakukan. Salah satunya adalah mengikuti anjuran IDAI, yakni melaksanakan pendidikan anak usia dini di rumah saja.

Melihat kondisi tersebut, IDAI merekomendasikan agar kegiatan pendidikan anak usia dini dilakukan di rumah dalam lingkungan keluarga. Bentuknya berupa pemberian stimulasi berbagai ranah perkembangan dan dilakukan dengan penuh kasih sayang oleh anggota keluarga yang sehat.

Bagaimanapun, angka secara nasional tersebut belum tentu angka sebenarnya. Kematian bayi kedua di Batam, Kepulauan Riau, misalnya, belum dimasukkan dalam perhitungan Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 itu.

Dengan angka-angka tersebut, tingkat kematian usia 0—5 tahun berada pada kisaran 2,2 persen dan tingkat kematian usia 6—17 tahun pada 0,7 persen. Apabila kedua kelompok itu digabungkan, tingkat kematiannya 1,1 persen alias 21 dari total 1.873 kematian pada gabungan kelompok umur tersebut.

Persentase kematian bayi dan anak terkait Covid-19 paling tinggi di NTB, yakni 22,2 persen pada usia 0—5 tahun dan 11,1 pada usia 6—17. Meski besar persentasenya, karena jumlah kematian di NTB yang masih sedikit, total kematian kedua kelompok umur adalah 3 orang.