Quiz Pemindahtanganan BMN

Apa tujuan utama pemindahtanganan Barang Milik Negara (BMN)?

• Memaksimalkan penggunaan BMN untuk keperluan operasional negara.

• Meningkatkan nilai ekonomi BMN melalui proses penghapusan.

• Mengalihkan kepemilikan BMN yang sudah tidak digunakan untuk keperluan publik.

• Memanfaatkan BMN secara efisien dan efektif.

Metode pemindahtanganan BMN yang sesuai untuk aset yang memiliki potensi meningkatkan investasi pemerintah adalah:

• Penjualan

• Tukar-menukar

• Hibah

• Penyertaan Modal Pemerintah (PMPP)

Apa alasan utama dilakukannya penghapusan BMN?

• Untuk mengurangi beban aset pemerintah.

• BMN sudah tidak ekonomis untuk dipertahankan.

• Adanya perubahan peraturan terkait pemanfaatan BMN.

• BMN tidak sesuai dengan tugas pokok dan fungsi pengguna.

Salah satu syarat yang harus dipenuhi sebelum mengajukan penghapusan BMN adalah:

• Penilaian ulang oleh auditor eksternal.

• Persetujuan pengguna barang di tingkat kementerian.

• Tidak dapat digunakan untuk kepentingan umum.

• Nilai ekonomis BMN lebih rendah dari nilai tercatat.

Apa tujuan utama dari penatausahaan BMN?

• Menjaga aset agar tetap produktif.

• Memberikan akuntabilitas dalam pelaporan BMN.

• Mengurangi risiko kerugian negara akibat aset yang tidak terpakai.

• Memastikan semua BMN digunakan sesuai tujuan awal.

Langkah pertama dalam proses penatausahaan BMN adalah:

• Inventarisasi aset

• Penyusunan laporan keuangan

• Evaluasi nilai aset

• Rekonsiliasi data BMN

Apa yang menjadi fokus utama dalam pembinaan BMN?

• Menjaga performa pengguna barang.

• Memberikan panduan teknis pemanfaatan BMN.

• Memastikan keberlanjutan manfaat ekonomi BMN.

• Mengurangi potensi tuntutan ganti rugi.

Tuntutan Ganti Rugi (TGR) atas BMN diterapkan apabila:

• Terdapat kehilangan atau kerusakan BMN yang disengaja atau akibat kelalaian.

• BMN dialihkan tanpa prosedur resmi.

• Pemanfaatan BMN tidak memberikan hasil optimal.

• BMN digunakan untuk keperluan pribadi.

Apa yang dimaksud dengan pemindahtanganan melalui hibah?

• Penyerahan BMN tanpa kompensasi untuk kepentingan umum.

• Penjualan BMN dengan harga khusus untuk instansi tertentu.

• Tukar-menukar BMN dengan pihak swasta untuk tujuan investasi.

• Pengalihan BMN untuk digunakan kembali oleh pengguna barang.

Prosedur pertama dalam pemindahtanganan BMN adalah:

• Penilaian nilai wajar BMN.

• Penetapan pihak penerima BMN.

• Permohonan izin dari Kementerian Keuangan.

• Pengkajian kelayakan aset.