Tes Formative Pertemuan ke-11 MK Studi Hadis

Apa yang dimaksud dengan Ilmu Jarh wa Ta'dil dalam konteks ilmu hadis?

• Ilmu yang membahas penafsiran hadis Nabi

• Ilmu yang mempelajari aspek matan hadis secara eksklusif

• Ilmu yang menilai keadaan perawi dari segi diterima atau ditolak riwayatnya

• Ilmu yang membahas sejarah perkembangan hadis Nabi

Mengapa Ilmu Jarh wa Ta'dil dianggap penting dalam studi hadis?

• Karena dapat membedakan hadis shahih dari yang cacat

• Karena menyederhanakan proses pengumpulan hadis

• Karena dapat digunakan untuk menambah hadis baru

• Karena mempermudah pemahaman matan hadis

Dalam pengertian terminologis, apa arti "Al-Jarh"?

• Menilai keadilan seseorang

• Menyebut sifat yang mencacatkan hafalan dan keadilan perawi

• Menilai perawi dengan kalimat pujian

• Mengklasifikasi hadis berdasarkan sanadnya

Apa implikasi dari at-Tajrih terhadap perawi hadis?

• Menjadikannya sebagai sumber utama hadis

• Menguatkan hafalan hadis perawi

• Memberikan konsekuensi lemahnya riwayat perawi

• Membebaskan perawi dari kritikan

Pada masa siapa Ilmu Jarh wa Ta'dil mulai berkembang secara nyata?

• Nabi Muhammad SAW

• Abu Bakar ash-Shiddiq

• Setelah terjadinya al-Fitnah al-Kubra

• Masa kekhalifahan Umar bin Khattab

Bagaimana peristiwa Fitnah al-Kubra mempengaruhi perkembangan Ilmu Jarh wa Ta'dil?

• Mendorong penyusunan kitab hadis secara sistematis

• Mempercepat pembentukan kelompok periwayat hadis

• Membuat ulama selektif terhadap hadis palsu

• Membatasi periwayatan hadis hanya oleh sahabat

Apa kontribusi utama ulama abad ke-3 H terhadap Ilmu Jarh wa Ta'dil?

• Membuat pernyataan lisan tentang periwayatan

• Menyusun kitab khusus tentang Jarh wa Ta'dil

• Menghentikan kritik terhadap perawi

• Meningkatkan jumlah periwayat hadis

Manakah syarat yang tidak diperlukan bagi seorang ulama Jarh wa Ta'dil?

• Jujur dan wara'

• Berjenis kelamin laki-laki

• Mengetahui sebab-sebab al-Jarh wa Ta'dil

• Memahami penggunaan bahasa Arab

Manakah tata tertib yang benar dalam melakukan Jarh terhadap perawi?

• Men-Jarh hanya untuk keperluan yang darurat

• Men-Jarh semua periwayat tanpa syarat

• Mengutamakan Ta'dil atas Jarh

• Tidak mendasarkan Jarh pada bukti yang jelas

Mengapa penjelasan sebab menjadi syarat dalam penerimaan Jarh?

• Untuk memastikan keadilan ulama

• Agar alasan penolakan riwayat dapat dipahami

• Sebagai pembuktian keabsahan hadis

• Untuk melindungi perawi dari fitnah