PSAS PAI KELAS X

وَاَنۡزَلۡنَاۤ اِلَيۡكَ الۡكِتٰبَ بِالۡحَـقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيۡهِ مِنَ الۡكِتٰبِ وَمُهَيۡمِنًا عَلَيۡهِ‌ فَاحۡكُمۡ بَيۡنَهُمۡ بِمَاۤ اَنۡزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعۡ اَهۡوَآءَهُمۡ عَمَّا جَآءَكَ مِنَ الۡحَـقِّ‌ؕ لِكُلٍّ جَعَلۡنَا مِنۡكُمۡ شِرۡعَةً وَّمِنۡهَاجًا ‌ؕ وَلَوۡ شَآءَ اللّٰهُ لَجَـعَلَـكُمۡ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰـكِنۡ لِّيَبۡلُوَكُمۡ فِىۡ مَاۤ اٰتٰٮكُمۡ فَاسۡتَبِقُوا الۡخَـيۡـرٰتِ‌ؕ اِلَى اللّٰهِ مَرۡجِعُكُمۡ جَمِيۡعًا فَيُنَبِّئُكُمۡ بِمَا كُنۡتُمۡ فِيۡهِ تَخۡتَلِفُوۡنَ

Setelah kalian belajar ilmu tajwid, hukum bacaan kata digaris bawahi yang benar adalah

• Idzhar, laien, idzhar, ikhfa syafawi, mad 'aridlissukun

• Ikhfa, laien, idzhar, ikhfa syafawi, mad asli

• Ikhfa, laien, idzhar, ikhfa syafawi, mad 'aridlissukun

• Idzhar, laien, ikhfa, idzhar syafawi, mad asli

فَاسۡتَبِقُوا الۡخَـيۡـرٰتِ‌ arti yang tepat untuk kalimat tersebut adalah

• Berlomba-lomba dalam keburukan

• Berkompetensi dalam keunikan

• Berlomba-lomba dalam kebaikan

• Berkompetensi dalam kerja

وَاَنۡزَلۡنَاۤ اِلَيۡكَ الۡكِتٰبَ بِالۡحَـقِّ مُصَدِّقًا arti yang tepat untuk kalimat tersebut adalah

• Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran

• Dan Kami telah menurunkan Kitab (Taurat) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran

• Dan Kami telah menurunkan Kitab (Injil) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran

• Dan Kami telah menurunkan Kitab (Zabur) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran

Menurut tafsir al-Misbah, Q.S. al-Maidah/5: 48 mengandung pesan-pesan mulia sebagai berikut kecuali

• Al-Qur'an diturunkan oleh Allah Swt. dengan haq (kebenaran), yakni haq dalam kandungannya, cara turunnya, maupun yang mengantarnya turun (Jibril a.s.).

• Kitab Al-Qur'an berfungsi membenarkan kitab-kitab sebelumnya, yakni Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s., Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud a.s., dan Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa a.s. Dalam hal ini Al-Qur'an adalah muhaimin terhadap kitab-kitab terdahulu karena ia menjadi saksi atas kebenaran kandungan kitab-kitab terdahulu.

• Kitab suci Al-Qur'an juga menjadi pengawas, pemelihara, penjaga kitabkitab terdahulu dan menjadi tolok ukur kebenaran terhadapnya, serta menjadi saksi untuk keabsahannya.

• Bahwa Al-Qur'an diturunkan hanya untuk orang-orang bani isroil dan menjadi syariat untuk kaum terdahulu sebelum Nabi Muhammad SAW

Kalian pasti pernah atau sering mendengar kata "etos kerja". Apa arti dari "etos kerja" dalam konteks kesuksesan?

• Kemampuan untuk bersaing

• Sikap kerja keras dan disiplin

• Kreativitas dalam bekerja

• Kesuksesan finansial

Mengapa kompetisi dalam kebaikan penting dalam mencapai kesuksesan?

• Menunjukkan kekuatan fisik

• Mendorong kolaborasi positif

• Untuk mengalahkan orang lain

• Memastikan keuntungan finansial

Kalian pasti ingin mengamalkan pesan mulia agar dapat berkompetisi dalam kebaikan, lakukanlah “M6” berikut ini, yaitu:

1)     Mengawali dengan basmalah

2)     Melakukan dengan penuh semangat

3)     Menjaga konsistensi

4)     Mempelajari ilmu yang terkait

5)     Membiasakan bekerja sama

6)     Mengamati, meniru, dan memodifikasi

Hal ini terkandung dalam Surat:

• Q.S. al-Maidah/5: 47.

• Q.S. al-Maidah/5: 48

• Q.S. al-baqarah/1: 148

• Q.S. al-baqarah/1: 147

Pada dasarnya, setiap manusia dilahirkan dengan memiliki fitrah tentang keyakinan adanya zat yang Maha Kuasa. Keyakinan ini dalam istilah agama disebut dengan iman. Dalam hal ini manusia telah menyatakan keimanannya kepada Allah Swt. sejak masih berada di alam ruh. Sebagaimana yang surat:

• QS. al-A’raf/7: 171

• QS. al-A’raf/7: 172

   

• QS. al-A’raf/7: 173

• QS. al-A’raf/7: 174.

Islam sangat menghargai seseorang yang bekerja keras untuk memperoleh penghidupan yang layak, dan mengkonsumsi makanan dari hasil usahanya sendiri. Bagi seorang muslim, etos kerja bukan hanya bertujuan memenuhi kebutuhan hidup duniawi, tetapi ada tujuan mulia yakni

• Memperoleh harta yang melimpah

• Sebagai bagian ibadah kepada Allah Swt.

• Dimuliakan oleh Masyarakat

• Mendapatkan ketenangan hidup

Dimensi dari keimanan itu menyangkut tiga ranah yaitu: 1. Ma'rifatun bil qalbi yaitu meyakini dengan hati 2. Iqrarun bil lisan yaitu diucapkan dengan lisan 3.'Amalun bil arkan yaitu

• Mengamalkannya dengan perbuatan anggota badan

• mengamalkannya dengan perbuatan hati dan badan

• mengamalkannya dengan beribadah

• mengamalkannya dengan berdzikir