Perubahan Makna Kata UTBK (soal literasi )

Perubahan Makna Kata UTBK (soal literasi )

University

38 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

STPM Semester 1 - Sejarah BM

STPM Semester 1 - Sejarah BM

University

40 Qs

Week 5

Week 5

University

35 Qs

Bahasa Jepang

Bahasa Jepang

12th Grade - University

40 Qs

Games  Week 5

Games Week 5

University

35 Qs

PAS BAHASA INDONESIA KELAS X/ SM 1

PAS BAHASA INDONESIA KELAS X/ SM 1

12th Grade - University

35 Qs

Pre Test Bahasa Indonesia

Pre Test Bahasa Indonesia

University

35 Qs

Hiragana Test

Hiragana Test

12th Grade - University

40 Qs

Penilaian Tengah Semester B. Indonesia Kelas VIII SMP Fatunisuan

Penilaian Tengah Semester B. Indonesia Kelas VIII SMP Fatunisuan

8th Grade - University

40 Qs

Perubahan Makna Kata UTBK (soal literasi )

Perubahan Makna Kata UTBK (soal literasi )

Assessment

Quiz

World Languages

University

Easy

Created by

Irvan Paksi E

Used 3+ times

FREE Resource

AI

Enhance your content

Add similar questions
Adjust reading levels
Convert to real-world scenario
Translate activity
More...

38 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 1 pt

Penyempitan Makna dalam Bahasa

Penyempitan makna adalah fenomena linguistik di mana arti sebuah kata menjadi lebih spesifik atau terbatas dibandingkan dengan makna aslinya. Proses ini sering terjadi seiring dengan perubahan budaya dan sosial dalam masyarakat. Penyempitan makna dapat terjadi secara alami ketika kata-kata digunakan dalam konteks yang lebih spesifik. Misalnya, kata 'daging' dalam bahasa Indonesia awalnya berarti semua jenis makanan, tetapi sekarang lebih sering merujuk pada daging hewan. Fenomena ini menunjukkan bagaimana bahasa dapat berkembang dan berubah seiring waktu.

Contoh lain dari penyempitan makna dapat ditemukan dalam kata 'dokter'. Pada awalnya, kata ini digunakan untuk merujuk pada siapa saja yang memiliki gelar doktor dalam bidang apapun. Namun, seiring waktu, maknanya menyempit menjadi merujuk khusus pada praktisi medis. Perubahan ini mencerminkan bagaimana masyarakat mengkhususkan istilah untuk mencerminkan peran dan fungsi yang lebih spesifik. Penyempitan makna ini membantu dalam komunikasi yang lebih jelas dan tepat.

Dalam bahasa Inggris, kata 'meat' juga mengalami penyempitan makna. Awalnya, 'meat' berarti makanan secara umum, tetapi sekarang lebih sering digunakan untuk merujuk pada daging hewan. Proses penyempitan makna ini menunjukkan bagaimana kata-kata dapat berubah makna seiring dengan perubahan kebutuhan komunikasi. Hal ini juga menunjukkan bagaimana bahasa dapat beradaptasi dengan perubahan sosial dan budaya.

Penyempitan makna tidak hanya terjadi pada kata benda, tetapi juga pada kata kerja. Misalnya, kata 'to starve' dalam bahasa Inggris awalnya berarti 'mati', tetapi sekarang lebih sering digunakan untuk merujuk pada 'kelaparan'. Perubahan ini menunjukkan bagaimana makna kata dapat menjadi lebih spesifik seiring waktu. Penyempitan makna ini membantu dalam menciptakan komunikasi yang lebih efektif dan efisien.

Dalam konteks bahasa, penyempitan makna dapat terjadi karena berbagai alasan. Salah satunya adalah kebutuhan untuk membedakan antara konsep yang berbeda dalam komunikasi sehari-hari. Ketika sebuah kata digunakan dalam konteks yang lebih spesifik, maknanya dapat menyempit untuk mencerminkan penggunaan tersebut. Proses ini dapat dipengaruhi oleh faktor sosial, budaya, dan historis.

Penyempitan makna juga dapat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Misalnya, kata 'computer' awalnya berarti 'orang yang menghitung', tetapi sekarang merujuk pada mesin elektronik. Perubahan ini mencerminkan bagaimana perkembangan teknologi dapat mempengaruhi makna kata. Penyempitan makna ini menunjukkan bagaimana bahasa dapat beradaptasi dengan perubahan dalam masyarakat.

Secara keseluruhan, penyempitan makna adalah bagian dari evolusi bahasa yang alami. Fenomena ini menunjukkan bagaimana bahasa dapat berubah dan beradaptasi seiring dengan perubahan dalam masyarakat. Penyempitan makna membantu dalam menciptakan komunikasi yang lebih spesifik dan jelas. Dengan memahami proses ini, kita dapat lebih menghargai dinamika bahasa dan bagaimana ia mencerminkan perubahan dalam budaya dan masyarakat kita.

Apa yang dimaksud dengan penyempitan makna dalam bahasa?

Fenomena linguistik di mana arti sebuah kata menjadi lebih spesifik atau terbatas dibandingkan dengan makna aslinya.

Proses di mana arti sebuah kata menjadi lebih luas dan umum.

Fenomena di mana kata-kata kehilangan maknanya.

Proses di mana kata-kata menjadi tidak digunakan lagi.

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 1 pt

Penyempitan Makna dalam Bahasa

Penyempitan makna adalah fenomena linguistik di mana arti sebuah kata menjadi lebih spesifik atau terbatas dibandingkan dengan makna aslinya. Proses ini sering terjadi seiring dengan perubahan budaya dan sosial dalam masyarakat. Penyempitan makna dapat terjadi secara alami ketika kata-kata digunakan dalam konteks yang lebih spesifik. Misalnya, kata 'daging' dalam bahasa Indonesia awalnya berarti semua jenis makanan, tetapi sekarang lebih sering merujuk pada daging hewan. Fenomena ini menunjukkan bagaimana bahasa dapat berkembang dan berubah seiring waktu.

Contoh lain dari penyempitan makna dapat ditemukan dalam kata 'dokter'. Pada awalnya, kata ini digunakan untuk merujuk pada siapa saja yang memiliki gelar doktor dalam bidang apapun. Namun, seiring waktu, maknanya menyempit menjadi merujuk khusus pada praktisi medis. Perubahan ini mencerminkan bagaimana masyarakat mengkhususkan istilah untuk mencerminkan peran dan fungsi yang lebih spesifik. Penyempitan makna ini membantu dalam komunikasi yang lebih jelas dan tepat.

Dalam bahasa Inggris, kata 'meat' juga mengalami penyempitan makna. Awalnya, 'meat' berarti makanan secara umum, tetapi sekarang lebih sering digunakan untuk merujuk pada daging hewan. Proses penyempitan makna ini menunjukkan bagaimana kata-kata dapat berubah makna seiring dengan perubahan kebutuhan komunikasi. Hal ini juga menunjukkan bagaimana bahasa dapat beradaptasi dengan perubahan sosial dan budaya.

Penyempitan makna tidak hanya terjadi pada kata benda, tetapi juga pada kata kerja. Misalnya, kata 'to starve' dalam bahasa Inggris awalnya berarti 'mati', tetapi sekarang lebih sering digunakan untuk merujuk pada 'kelaparan'. Perubahan ini menunjukkan bagaimana makna kata dapat menjadi lebih spesifik seiring waktu. Penyempitan makna ini membantu dalam menciptakan komunikasi yang lebih efektif dan efisien.

Dalam konteks bahasa, penyempitan makna dapat terjadi karena berbagai alasan. Salah satunya adalah kebutuhan untuk membedakan antara konsep yang berbeda dalam komunikasi sehari-hari. Ketika sebuah kata digunakan dalam konteks yang lebih spesifik, maknanya dapat menyempit untuk mencerminkan penggunaan tersebut. Proses ini dapat dipengaruhi oleh faktor sosial, budaya, dan historis.

Penyempitan makna juga dapat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Misalnya, kata 'computer' awalnya berarti 'orang yang menghitung', tetapi sekarang merujuk pada mesin elektronik. Perubahan ini mencerminkan bagaimana perkembangan teknologi dapat mempengaruhi makna kata. Penyempitan makna ini menunjukkan bagaimana bahasa dapat beradaptasi dengan perubahan dalam masyarakat.

Secara keseluruhan, penyempitan makna adalah bagian dari evolusi bahasa yang alami. Fenomena ini menunjukkan bagaimana bahasa dapat berubah dan beradaptasi seiring dengan perubahan dalam masyarakat. Penyempitan makna membantu dalam menciptakan komunikasi yang lebih spesifik dan jelas. Dengan memahami proses ini, kita dapat lebih menghargai dinamika bahasa dan bagaimana ia mencerminkan perubahan dalam budaya dan masyarakat kita.

Bagaimana kata 'daging' mengalami penyempitan makna dalam bahasa Indonesia?

Awalnya berarti semua jenis makanan, sekarang lebih sering merujuk pada daging hewan.

Awalnya berarti daging hewan, sekarang lebih sering merujuk pada semua jenis makanan.

Awalnya berarti makanan laut, sekarang lebih sering merujuk pada daging hewan.

Awalnya berarti makanan vegetarian, sekarang lebih sering merujuk pada daging hewan.

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 1 pt

Penyempitan Makna dalam Bahasa

Penyempitan makna adalah fenomena linguistik di mana arti sebuah kata menjadi lebih spesifik atau terbatas dibandingkan dengan makna aslinya. Proses ini sering terjadi seiring dengan perubahan budaya dan sosial dalam masyarakat. Penyempitan makna dapat terjadi secara alami ketika kata-kata digunakan dalam konteks yang lebih spesifik. Misalnya, kata 'daging' dalam bahasa Indonesia awalnya berarti semua jenis makanan, tetapi sekarang lebih sering merujuk pada daging hewan. Fenomena ini menunjukkan bagaimana bahasa dapat berkembang dan berubah seiring waktu.

Contoh lain dari penyempitan makna dapat ditemukan dalam kata 'dokter'. Pada awalnya, kata ini digunakan untuk merujuk pada siapa saja yang memiliki gelar doktor dalam bidang apapun. Namun, seiring waktu, maknanya menyempit menjadi merujuk khusus pada praktisi medis. Perubahan ini mencerminkan bagaimana masyarakat mengkhususkan istilah untuk mencerminkan peran dan fungsi yang lebih spesifik. Penyempitan makna ini membantu dalam komunikasi yang lebih jelas dan tepat.

Dalam bahasa Inggris, kata 'meat' juga mengalami penyempitan makna. Awalnya, 'meat' berarti makanan secara umum, tetapi sekarang lebih sering digunakan untuk merujuk pada daging hewan. Proses penyempitan makna ini menunjukkan bagaimana kata-kata dapat berubah makna seiring dengan perubahan kebutuhan komunikasi. Hal ini juga menunjukkan bagaimana bahasa dapat beradaptasi dengan perubahan sosial dan budaya.

Penyempitan makna tidak hanya terjadi pada kata benda, tetapi juga pada kata kerja. Misalnya, kata 'to starve' dalam bahasa Inggris awalnya berarti 'mati', tetapi sekarang lebih sering digunakan untuk merujuk pada 'kelaparan'. Perubahan ini menunjukkan bagaimana makna kata dapat menjadi lebih spesifik seiring waktu. Penyempitan makna ini membantu dalam menciptakan komunikasi yang lebih efektif dan efisien.

Dalam konteks bahasa, penyempitan makna dapat terjadi karena berbagai alasan. Salah satunya adalah kebutuhan untuk membedakan antara konsep yang berbeda dalam komunikasi sehari-hari. Ketika sebuah kata digunakan dalam konteks yang lebih spesifik, maknanya dapat menyempit untuk mencerminkan penggunaan tersebut. Proses ini dapat dipengaruhi oleh faktor sosial, budaya, dan historis.

Penyempitan makna juga dapat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Misalnya, kata 'computer' awalnya berarti 'orang yang menghitung', tetapi sekarang merujuk pada mesin elektronik. Perubahan ini mencerminkan bagaimana perkembangan teknologi dapat mempengaruhi makna kata. Penyempitan makna ini menunjukkan bagaimana bahasa dapat beradaptasi dengan perubahan dalam masyarakat.

Secara keseluruhan, penyempitan makna adalah bagian dari evolusi bahasa yang alami. Fenomena ini menunjukkan bagaimana bahasa dapat berubah dan beradaptasi seiring dengan perubahan dalam masyarakat. Penyempitan makna membantu dalam menciptakan komunikasi yang lebih spesifik dan jelas. Dengan memahami proses ini, kita dapat lebih menghargai dinamika bahasa dan bagaimana ia mencerminkan perubahan dalam budaya dan masyarakat kita.

Apa contoh penyempitan makna dalam bahasa Inggris yang disebutkan dalam teks?

Kata 'meat' yang awalnya berarti makanan secara umum, sekarang lebih sering digunakan untuk merujuk pada daging hewan.

Kata 'doctor' yang awalnya berarti praktisi medis, sekarang lebih sering digunakan untuk merujuk pada siapa saja yang memiliki gelar doktor.

Kata 'computer' yang awalnya berarti mesin elektronik, sekarang lebih sering digunakan untuk merujuk pada orang yang menghitung.

Kata 'to starve' yang awalnya berarti kelaparan, sekarang lebih sering digunakan untuk merujuk pada mati.

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 1 pt

Penyempitan Makna dalam Bahasa

Penyempitan makna adalah fenomena linguistik di mana arti sebuah kata menjadi lebih spesifik atau terbatas dibandingkan dengan makna aslinya. Proses ini sering terjadi seiring dengan perubahan budaya dan sosial dalam masyarakat. Penyempitan makna dapat terjadi secara alami ketika kata-kata digunakan dalam konteks yang lebih spesifik. Misalnya, kata 'daging' dalam bahasa Indonesia awalnya berarti semua jenis makanan, tetapi sekarang lebih sering merujuk pada daging hewan. Fenomena ini menunjukkan bagaimana bahasa dapat berkembang dan berubah seiring waktu.

Contoh lain dari penyempitan makna dapat ditemukan dalam kata 'dokter'. Pada awalnya, kata ini digunakan untuk merujuk pada siapa saja yang memiliki gelar doktor dalam bidang apapun. Namun, seiring waktu, maknanya menyempit menjadi merujuk khusus pada praktisi medis. Perubahan ini mencerminkan bagaimana masyarakat mengkhususkan istilah untuk mencerminkan peran dan fungsi yang lebih spesifik. Penyempitan makna ini membantu dalam komunikasi yang lebih jelas dan tepat.

Dalam bahasa Inggris, kata 'meat' juga mengalami penyempitan makna. Awalnya, 'meat' berarti makanan secara umum, tetapi sekarang lebih sering digunakan untuk merujuk pada daging hewan. Proses penyempitan makna ini menunjukkan bagaimana kata-kata dapat berubah makna seiring dengan perubahan kebutuhan komunikasi. Hal ini juga menunjukkan bagaimana bahasa dapat beradaptasi dengan perubahan sosial dan budaya.

Penyempitan makna tidak hanya terjadi pada kata benda, tetapi juga pada kata kerja. Misalnya, kata 'to starve' dalam bahasa Inggris awalnya berarti 'mati', tetapi sekarang lebih sering digunakan untuk merujuk pada 'kelaparan'. Perubahan ini menunjukkan bagaimana makna kata dapat menjadi lebih spesifik seiring waktu. Penyempitan makna ini membantu dalam menciptakan komunikasi yang lebih efektif dan efisien.

Dalam konteks bahasa, penyempitan makna dapat terjadi karena berbagai alasan. Salah satunya adalah kebutuhan untuk membedakan antara konsep yang berbeda dalam komunikasi sehari-hari. Ketika sebuah kata digunakan dalam konteks yang lebih spesifik, maknanya dapat menyempit untuk mencerminkan penggunaan tersebut. Proses ini dapat dipengaruhi oleh faktor sosial, budaya, dan historis.

Penyempitan makna juga dapat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Misalnya, kata 'computer' awalnya berarti 'orang yang menghitung', tetapi sekarang merujuk pada mesin elektronik. Perubahan ini mencerminkan bagaimana perkembangan teknologi dapat mempengaruhi makna kata. Penyempitan makna ini menunjukkan bagaimana bahasa dapat beradaptasi dengan perubahan dalam masyarakat.

Secara keseluruhan, penyempitan makna adalah bagian dari evolusi bahasa yang alami. Fenomena ini menunjukkan bagaimana bahasa dapat berubah dan beradaptasi seiring dengan perubahan dalam masyarakat. Penyempitan makna membantu dalam menciptakan komunikasi yang lebih spesifik dan jelas. Dengan memahami proses ini, kita dapat lebih menghargai dinamika bahasa dan bagaimana ia mencerminkan perubahan dalam budaya dan masyarakat kita.

Mengapa penyempitan makna dapat terjadi dalam bahasa?

Karena kebutuhan untuk membedakan antara konsep yang berbeda dalam komunikasi sehari-hari.

Karena kata-kata kehilangan maknanya seiring waktu.

Karena perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.

Karena perubahan dalam struktur gramatikal bahasa.

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 1 pt

Perluasan Makna dalam Bahasa

Perluasan makna adalah fenomena linguistik di mana makna suatu kata berkembang atau berubah seiring waktu. Ini adalah bagian dari evolusi bahasa yang alami dan terjadi di banyak bahasa di seluruh dunia. Perubahan makna kata dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan budaya, teknologi, dan interaksi sosial. Dalam beberapa kasus, kata-kata yang dulunya memiliki makna sempit kini memiliki makna yang lebih luas. Proses ini menunjukkan fleksibilitas dan adaptabilitas bahasa dalam menghadapi perubahan zaman.

Salah satu contoh perubahan makna adalah kata "komputer". Pada awalnya, "komputer" merujuk pada orang yang melakukan perhitungan matematis secara manual. Namun, seiring perkembangan teknologi, makna kata ini berubah menjadi mesin elektronik yang kita kenal sekarang. Contoh lain adalah kata "virus", yang awalnya hanya merujuk pada mikroorganisme penyebab penyakit. Kini, "virus" juga digunakan untuk menggambarkan program komputer yang merusak.

Perubahan makna kata tidak selalu berarti perluasan. Ada juga kasus di mana makna kata menjadi lebih sempit atau bahkan bergeser sepenuhnya. Misalnya, kata "bintang" yang dulunya bisa merujuk pada semua benda bercahaya di langit, kini lebih sering digunakan untuk merujuk pada selebriti. Fenomena ini menunjukkan bahwa makna kata dapat berubah sesuai dengan konteks penggunaannya dalam masyarakat.

Perluasan makna dalam bahasa sering kali dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan budaya. Misalnya, kata "jaringan" yang dulunya hanya merujuk pada struktur fisik, kini juga digunakan untuk menggambarkan hubungan sosial dan komunikasi digital. Perubahan ini mencerminkan bagaimana bahasa beradaptasi dengan kebutuhan komunikasi manusia yang terus berkembang.

Dalam konteks bahasa Indonesia, perluasan makna juga dapat dilihat dalam penggunaan kata sehari-hari. Kata "sambal" misalnya, yang awalnya hanya merujuk pada bumbu pedas, kini juga digunakan untuk menggambarkan situasi yang menantang atau sulit. Ini menunjukkan bagaimana makna kata dapat berkembang berdasarkan pengalaman dan persepsi kolektif masyarakat.

Perluasan makna tidak hanya terjadi pada kata-kata baru, tetapi juga pada kata-kata yang sudah lama ada. Proses ini memungkinkan bahasa untuk tetap relevan dan fungsional dalam berbagai konteks. Dengan demikian, perluasan makna adalah salah satu cara bahasa beradaptasi dengan perubahan sosial dan teknologi.

Secara keseluruhan, perluasan makna adalah aspek penting dari dinamika bahasa. Ini mencerminkan bagaimana bahasa tidak statis, tetapi terus berkembang seiring dengan perubahan masyarakat. Memahami fenomena ini dapat membantu kita lebih menghargai kekayaan dan keragaman bahasa yang kita gunakan setiap hari.

Apa yang dimaksud dengan perluasan makna dalam bahasa?

Fenomena linguistik di mana makna suatu kata berkembang atau berubah seiring waktu

Proses di mana kata-kata baru diciptakan dalam bahasa

Perubahan tata bahasa dalam suatu bahasa

Penggunaan bahasa yang tidak baku

6.

MULTIPLE SELECT QUESTION

3 mins • 1 pt

Perluasan Makna dalam Bahasa

Perluasan makna adalah fenomena linguistik di mana makna suatu kata berkembang atau berubah seiring waktu. Ini adalah bagian dari evolusi bahasa yang alami dan terjadi di banyak bahasa di seluruh dunia. Perubahan makna kata dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan budaya, teknologi, dan interaksi sosial. Dalam beberapa kasus, kata-kata yang dulunya memiliki makna sempit kini memiliki makna yang lebih luas. Proses ini menunjukkan fleksibilitas dan adaptabilitas bahasa dalam menghadapi perubahan zaman.

Salah satu contoh perubahan makna adalah kata "komputer". Pada awalnya, "komputer" merujuk pada orang yang melakukan perhitungan matematis secara manual. Namun, seiring perkembangan teknologi, makna kata ini berubah menjadi mesin elektronik yang kita kenal sekarang. Contoh lain adalah kata "virus", yang awalnya hanya merujuk pada mikroorganisme penyebab penyakit. Kini, "virus" juga digunakan untuk menggambarkan program komputer yang merusak.

Perubahan makna kata tidak selalu berarti perluasan. Ada juga kasus di mana makna kata menjadi lebih sempit atau bahkan bergeser sepenuhnya. Misalnya, kata "bintang" yang dulunya bisa merujuk pada semua benda bercahaya di langit, kini lebih sering digunakan untuk merujuk pada selebriti. Fenomena ini menunjukkan bahwa makna kata dapat berubah sesuai dengan konteks penggunaannya dalam masyarakat.

Perluasan makna dalam bahasa sering kali dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan budaya. Misalnya, kata "jaringan" yang dulunya hanya merujuk pada struktur fisik, kini juga digunakan untuk menggambarkan hubungan sosial dan komunikasi digital. Perubahan ini mencerminkan bagaimana bahasa beradaptasi dengan kebutuhan komunikasi manusia yang terus berkembang.

Dalam konteks bahasa Indonesia, perluasan makna juga dapat dilihat dalam penggunaan kata sehari-hari. Kata "sambal" misalnya, yang awalnya hanya merujuk pada bumbu pedas, kini juga digunakan untuk menggambarkan situasi yang menantang atau sulit. Ini menunjukkan bagaimana makna kata dapat berkembang berdasarkan pengalaman dan persepsi kolektif masyarakat.

Perluasan makna tidak hanya terjadi pada kata-kata baru, tetapi juga pada kata-kata yang sudah lama ada. Proses ini memungkinkan bahasa untuk tetap relevan dan fungsional dalam berbagai konteks. Dengan demikian, perluasan makna adalah salah satu cara bahasa beradaptasi dengan perubahan sosial dan teknologi.

Secara keseluruhan, perluasan makna adalah aspek penting dari dinamika bahasa. Ini mencerminkan bagaimana bahasa tidak statis, tetapi terus berkembang seiring dengan perubahan masyarakat. Memahami fenomena ini dapat membantu kita lebih menghargai kekayaan dan keragaman bahasa yang kita gunakan setiap hari.

Apa contoh perubahan makna kata yang disebabkan oleh perkembangan teknologi?

Kata 'bintang' yang dulunya merujuk pada semua benda bercahaya di langit

Kata 'sambal' yang awalnya hanya merujuk pada bumbu pedas

Kata 'komputer' yang awalnya merujuk pada orang yang melakukan perhitungan matematis secara manual

Kata 'jaringan' yang dulunya hanya merujuk pada struktur fisik

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 1 pt

Perluasan Makna dalam Bahasa

Perluasan makna adalah fenomena linguistik di mana makna suatu kata berkembang atau berubah seiring waktu. Ini adalah bagian dari evolusi bahasa yang alami dan terjadi di banyak bahasa di seluruh dunia. Perubahan makna kata dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perubahan budaya, teknologi, dan interaksi sosial. Dalam beberapa kasus, kata-kata yang dulunya memiliki makna sempit kini memiliki makna yang lebih luas. Proses ini menunjukkan fleksibilitas dan adaptabilitas bahasa dalam menghadapi perubahan zaman.

Salah satu contoh perubahan makna adalah kata "komputer". Pada awalnya, "komputer" merujuk pada orang yang melakukan perhitungan matematis secara manual. Namun, seiring perkembangan teknologi, makna kata ini berubah menjadi mesin elektronik yang kita kenal sekarang. Contoh lain adalah kata "virus", yang awalnya hanya merujuk pada mikroorganisme penyebab penyakit. Kini, "virus" juga digunakan untuk menggambarkan program komputer yang merusak.

Perubahan makna kata tidak selalu berarti perluasan. Ada juga kasus di mana makna kata menjadi lebih sempit atau bahkan bergeser sepenuhnya. Misalnya, kata "bintang" yang dulunya bisa merujuk pada semua benda bercahaya di langit, kini lebih sering digunakan untuk merujuk pada selebriti. Fenomena ini menunjukkan bahwa makna kata dapat berubah sesuai dengan konteks penggunaannya dalam masyarakat.

Perluasan makna dalam bahasa sering kali dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan budaya. Misalnya, kata "jaringan" yang dulunya hanya merujuk pada struktur fisik, kini juga digunakan untuk menggambarkan hubungan sosial dan komunikasi digital. Perubahan ini mencerminkan bagaimana bahasa beradaptasi dengan kebutuhan komunikasi manusia yang terus berkembang.

Dalam konteks bahasa Indonesia, perluasan makna juga dapat dilihat dalam penggunaan kata sehari-hari. Kata "sambal" misalnya, yang awalnya hanya merujuk pada bumbu pedas, kini juga digunakan untuk menggambarkan situasi yang menantang atau sulit. Ini menunjukkan bagaimana makna kata dapat berkembang berdasarkan pengalaman dan persepsi kolektif masyarakat.

Perluasan makna tidak hanya terjadi pada kata-kata baru, tetapi juga pada kata-kata yang sudah lama ada. Proses ini memungkinkan bahasa untuk tetap relevan dan fungsional dalam berbagai konteks. Dengan demikian, perluasan makna adalah salah satu cara bahasa beradaptasi dengan perubahan sosial dan teknologi.

Secara keseluruhan, perluasan makna adalah aspek penting dari dinamika bahasa. Ini mencerminkan bagaimana bahasa tidak statis, tetapi terus berkembang seiring dengan perubahan masyarakat. Memahami fenomena ini dapat membantu kita lebih menghargai kekayaan dan keragaman bahasa yang kita gunakan setiap hari.

Bagaimana makna kata 'virus' telah berubah seiring waktu?

Dari istilah biologi menjadi istilah dalam seni

Dari istilah medis menjadi istilah dalam astronomi

Dari istilah kimia menjadi istilah dalam musik

Dari mikroorganisme penyebab penyakit menjadi program komputer yang merusak

Create a free account and access millions of resources

Create resources

Host any resource

Get auto-graded reports

Google

Continue with Google

Email

Continue with Email

Classlink

Continue with Classlink

Clever

Continue with Clever

or continue with

Microsoft

Microsoft

Apple

Apple

Others

Others

By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy

Already have an account?