10-E BIN : SUMATIF AKHIR SEMESTER GANJIL

Bacalah kutipan berikut dengan cermat!

Sebermula ada sebulan selangnya, maka pada suatu hari raja Semayam di Balairung diadap oleh segala menteri Hulubalang dan rakyat sekalian. Maka barang siapa bercakap mengobati raja itu; Jikalau sembuh penyakitnya, diambil raja akan menantu.

Berikut karakteristik yang menggambarkan bahwa naskah tersebut hikayat adalah ....

• istanasentris dan kesaktian

• istanasentris dan struktur kalimat

• struktur kalimat rancu dan kemustahilan

• kemustahilan, tokohnya binatang

• tokohnya binatang, kesaktian seseorang

Bacalah kutipan berikut dengan cermat!

Sebermula ada sebulan selangnya, maka pada suatu hari raja Semayam di Balairung diadap oleh segala menteri Hulubalang dan rakyat sekalian. Maka barang siapa bercakap mengobati raja itu; Jikalau sembuh penyakitnya, diambil raja akan menantu.

Isi cerita yang diungkapkan dalam kutipan tersebut adalah ...

• Di Balairung raja berjanji akan mengambil menantu bagi yang dapat menyembuhkan penyakitnya.

• Siapa pun yang mengobati raja di balairung akan diambil menantu di hadapan menteri dan hulubalang.

• Raja yang bersemayam karena sakit, membuat janji kepada menantunya.

• Para menteri dan hulubalang menghadap raja di balairung sambil mengobati raja.

• Rasa sakit raja ketika bersemayam di balairung terobati karena raja akan mengambil menantu.

Bacalah kutipan hikayat berikut dengan cermat!

Pada suatu hari, Duryudana meminta para Pandawa mencari anak panah yang jatuh kelubuk seekor naga. Dengan perjanjian, jika anak panah itu didapati kembali, setengah kerajaan akan diberikan kepada para Pandawa. Para Pandawa lalu terjun ke dalam lubuk naga itu dan ditelan oleh naga. Para Kurawa semuanya gembira mereka menyangka para Pandawa sudah mati. Sangka para Kurawa itu meleset. Sebenarnya yang mati bukanlah Pandawa melainkan naga.

Unsur instrinsik yang tampak pada kutipan tersebut adalah ....

• tema

• alur

• penokohan

• latar

• amanat

Bacalah kutipan hikayat berikut dengan cermat!

Pada suatu hari, Duryudana meminta para Pandawa mencari anak panah yang jatuh kelubuk seekor naga. Dengan perjanjian, jika anak panah itu didapati kembali, setengah kerajaan akan diberikan kepada para Pandawa. Para Pandawa lalu terjun ke dalam lubuk naga itu dan ditelan oleh naga. Para Kurawa semuanya gembira mereka menyangka para Pandawa sudah mati. Sangka para Kurawa itu meleset. Sebenarnya yang mati bukanlah Pandawa melainkan naga.

Nilai yang tampak dalam kutipan hikayat tersebut adalah nilai ....

• kejujuran

• sosial

• keagamaan

• kesetiakawanan

• kemanusiaan

Bacalah kutipan hikayat berikut!

Tersebutlah perkataan seorang raja keindraan yang kena sumpah Batara Indra. Adapun raja itu hidup laki bini sebagai si Miskin di negeri Antah Berantah yang dipimpin oleh Maharaja Indra Dewa. Adapun pekerjaan si Miskin mengelilingi negeri mencari rejeki setiap hari adanya. Tetapi ke mana mereka pergi, mereka selalu dilempari orang dengan batu dan kayu. Terpaksalah mereka makan ketupat dan buku tebu yang didapatinya dan timbunantimbunan sampah. Hatta beberapa bininya si raja pun hamillah dan ingin makan mempelan dari raja. Raja Antah Berantah dengan sukacita memberikan mempelan itu. Beberapa lama kemudian, bini si Miskin ingin makan nangka yang ada di dalam istana pula dan nangka itu pun diberikan juga oleh raja...

Nilai sosial yang terkandung dalam penggalan cerita tersebut adalah ....

• Kebaikan raja yang hanya berderma untuk orang miskin.

• Permohonan orang miskin kepada seorang raja.

• Kurang adanya kepedulian kepada orang miskin.

• Orang miskin yang selalu menyerah dengan keadaan.

• Orang miskin mempunyai hubungan baik dengan sang raja.

Bacalah kutipan hikayat berikut!

Maka kata Indra Bangsawan, “Hamba ini tiada bernama dan tiada tahu akan bapak Hamba, karena diam dalam hutan rimba belantara. Adapun sebabnya hamba ke mari ini karena hamba mendengar kabar anak raja sembilan orang hendak datang mencederai buraksa dan merebut tuan hamba dari padanya itu. Itulah maka hamba datang ke mari hendak melihat tamasya anak raja itu. Mengasihani hamba dan pada bicara akal hamba akan anak raja-raja yang sembilan itu tiadalah dapat mencederai buraksa itu. Jika lain daripada Indra Bangsawan tiada dapat mencederai akan buraksa itu.

Amanat yang tersirat dalam kutipan sastra klasik tersebut adalah ....

• Basmilah jika melihat kejahatan!

• Jangan menyombongkan diri!

• Tunjukkanlah jika memiliki suatu kemampuan!

• Hendaklah menolong orang yang dalam kesulitan!

• Bersyukurlah jika mendapat pertolongan!

Bacalah kutipan hikayat berikut!

Maka kata Indra Bangsawan, “Hamba ini tiada bernama dan tiada tahu akan bapak Hamba, karena diam dalam hutan rimba belantara. Adapun sebabnya hamba ke mari ini karena hamba mendengar kabar anak raja sembilan orang hendak datang mencederai buraksa dan merebut tuan hamba dari padanya itu. Itulah maka hamba datang ke mari hendak melihat tamasya anak raja itu. Mengasihani hamba dan pada bicara akal hamba akan anak raja-raja yang sembilan itu tiadalah dapat mencederai buraksa itu. Jika lain daripada Indra Bangsawan tiada dapat mencederai akan buraksa itu.

Nilai moral yang terdapat dalam kutipan sastra Melayu klasik tersebut adalah ....

• Kekacauan penduduk akibat hasutan.

• Ketidakpedulian raja kepada rakyatnya.

• Kepedulian rakyat atas keselamatan rajanya.

• Kekejaman raja terhadap rakyatnya.

• Keadilan seorang raja kepada rakyatnya.

Bacalah kutipan hikayat berikut!

Maka kata Indra Bangsawan, “Hamba ini tiada bernama dan tiada tahu akan bapak Hamba, karena diam dalam hutan rimba belantara. Adapun sebabnya hamba ke mari ini karena hamba mendengar kabar anak raja sembilan orang hendak datang mencederai buraksa dan merebut tuan hamba dari padanya itu. Itulah maka hamba datang ke mari hendak melihat tamasya anak raja itu. Mengasihani hamba dan pada bicara akal hamba akan anak raja-raja yang sembilan itu tiadalah dapat mencederai buraksa itu. Jika lain daripada Indra Bangsawan tiada dapat mencederai akan buraksa itu.

Kalimat dalam kutipan tersebut yang menunjukkan ciri-ciri sastra Melayu Klasik jika dilihat dari bahasanya menggunakan kata ....

• diam dan tuan

• daripadanya dan merebut

• raja dan tamasya

• rimba dan akal

• hamba dan buraksa

Bacalah kutipan hikayat berikut!

(1) Raden Budog terus memacu kudanya menapaki jalan-jalan terjal dan mendaki hingga tiba di Gunung Walang. (2) Tiba-tiba kudanya roboh. (3) Raden Budog terperanjat, mencoba menguasai keseimbangannya. (4) Namun, karena sudah sama-sama lemah, Raden Budog dan kudanya berguling-guling di lereng gunung. (5) Raden Budog segera bangun, sekujur badannya terasa lemah dan nyeri seperti habis dihantam raksasa. Hikayat Tanjung Lesung.

Penggunaan majas asosiasi dalam kutipan hikayat tersebut ditunjukkan pada kalimat ....

• pertama

• kedua

• ketiga

• keempat

• kelima

Bacalah kutipan hikayat berikut!

(1) Raden Budog terus memacu kudanya menapaki jalan-jalan terjal dan mendaki hingga tiba di Gunung Walang. (2) Tiba-tiba kudanya roboh. (3) Raden Budog terperanjat, mencoba menguasai keseimbangannya. (4) Namun, karena sudah sama-sama lemah, Raden Budog dan kudanya berguling-guling di lereng gunung. (5) Raden Budog segera bangun, sekujur badannya terasa lemah dan nyeri seperti habis dihantam raksasa. Hikayat Tanjung Lesung.

Amanat yang sesuai dengan kutipan hikayat tersebut adalah ...

• Hendaklah memacu sekencang-kencangnya agar cepat sampai tujuan!

• Janganlah meremehkan kekuatan kuda!

• Menyerahlah jika tidak bisa melakukan suatu hal sendiri!

• Hendaknya selalu berhati-hati ketika melalui jalan yang sulit!

• Tolonglah orang yang sedang tertimpa musibah!