Japanese Phylosophy

Japanese Phylosophy

University

10 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

Mata Pelajaran Pilihan Quiz

Mata Pelajaran Pilihan Quiz

University

15 Qs

Pengelolaan Air

Pengelolaan Air

University

10 Qs

cap cip cup

cap cip cup

University

10 Qs

soal kriya keramik kelompok 3

soal kriya keramik kelompok 3

University

15 Qs

QUIS KELOMPOK 3 PENDIDIKAN ANAK DI SD

QUIS KELOMPOK 3 PENDIDIKAN ANAK DI SD

University

10 Qs

Post Test [Urinalisa LCS]

Post Test [Urinalisa LCS]

University

10 Qs

Babak Final

Babak Final

12th Grade - University

13 Qs

UTS Teknik Menulis Berita

UTS Teknik Menulis Berita

University

10 Qs

Japanese Phylosophy

Japanese Phylosophy

Assessment

Quiz

Others

University

Practice Problem

Hard

Created by

Kalemie Alvinie

Used 2+ times

FREE Resource

AI

Enhance your content in a minute

Add similar questions
Adjust reading levels
Convert to real-world scenario
Translate activity
More...

10 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Apa yang menjadi perbedaan utama antara tetsugakusha dan tetsujin dalam pemahaman filosofi Jepang?

Tetsugakusha lebih terlibat secara personal, sedangkan tetsujin bersifat objektif.

Tetsugakusha memahami realitas secara objektif dan detasemen ilmiah, sementara tetsujin terlibat secara personal dengan realitas.

Tetsugakusha berfokus pada pengalaman langsung, sedangkan tetsujin lebih teoritis.

Tetsugakusha memahami realitas secara objektif dan detasemen ilmiah, sementara tetsujin terlibat secara personal dengan realitas.

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Mengapa filosofi Barat diterjemahkan menjadi "tetsugaku" di Jepang?

Karena para intelektual Jepang ingin mengasimilasi dan menggantikan istilah asing dengan istilah Jepang.

Karena "tetsugaku" lebih mudah diucapkan daripada istilah Barat lainnya.

Karena "tetsugaku" menggambarkan pendekatan impersonal yang disukai oleh para intelektual Jepang.

Karena istilah tersebut berasal dari tradisi kuno Jepang yang sudah ada sebelumnya.

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Apa yang dimaksud dengan relasi internal dalam pemikiran Jepang?

Hubungan antar entitas yang memerlukan elemen tambahan dari luar untuk menghubungkan mereka.

Hubungan antar entitas yang berbagi bagian intrinsik, di mana kehilangan relasi tersebut juga mengakibatkan hilangnya identitas masing-masing entitas.

Hubungan yang bersifat sementara dan tidak memiliki dampak pada identitas entitas.

Hubungan yang hanya terjadi antara individu dan masyarakat tanpa keterlibatan elemen lain.

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Dalam konteks filsafat Jepang, bagaimana pandangan terhadap hubungan antara keseluruhan dan bagian?

Relasi antara keseluruhan dan bagian dipandang sebagai holografik, di mana setiap bagian mengandung pola dari keseluruhan.

Setiap bagian dianggap terpisah dan hanya dapat dimengerti melalui cetak biru eksternal.

Bagian-bagian hanya berfungsi sebagai alat untuk memahami keseluruhan tanpa nilai intrinsik.

Keseluruhan dianggap lebih penting daripada bagian, sehingga bagian tidak memiliki kontribusi berarti.

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Apa yang menjadi ciri khas dari Proto-Shinto dalam konteks pemikiran Jepang?

Proto-Shinto merupakan sistem kepercayaan yang sepenuhnya terpisah dari animisme.

Proto-Shinto adalah campuran kepercayaan dan praktik animisme tanpa refleksi filosofis.

Proto-Shinto memiliki struktur hierarkis yang ketat dalam hubungan sosial.

Proto-Shinto adalah bentuk Shinto yang hanya berkembang setelah Perang Dunia II.

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Bagaimana pengaruh Confucianisme terhadap struktur sosial di Jepang?

Confucianisme hanya berfokus pada aspek spiritual tanpa dampak sosial.

Confucianisme hanya berfokus pada aspek spiritual tanpa dampak sosial.

Confucianisme tidak memiliki pengaruh signifikan pada pendidikan di Jepang.

Confucianisme menghilangkan hierarki sosial dan mendorong egalitarianisme.

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Apa yang menjadi karakteristik utama dari filsafat Jepang pada periode Kuno dan Klasik hingga abad ke-12?

Shinto menjadi dominan tanpa pengaruh dari agama lain.

Buddhisme dipadukan dengan Konfusianisme dalam sistem sosial dan hukum, sementara Shinto diposisikan dalam peran sekunder.

Filsafat Jepang sepenuhnya terpisah dari pemikiran Tiongkok.

Hanya satu sekolah Buddhis yang diperkenalkan selama periode ini.

Create a free account and access millions of resources

Create resources

Host any resource

Get auto-graded reports

Google

Continue with Google

Email

Continue with Email

Classlink

Continue with Classlink

Clever

Continue with Clever

or continue with

Microsoft

Microsoft

Apple

Apple

Others

Others

By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy

Already have an account?