1.4 MFK Puskesmas (TKK 1.3 MFK Klinik)

Untuk menjamin keamanan lingkungan fisik, Puskesmas perlu merencanakan dan melaksanakan program MFK yang efektif Program tersebut meliputi?

• Program manajemen risiko, program keselamatan pasien, dan program PPI

• Program manajemen risiko, program keselamatan pasien, program PPI, program keamanan dan keselamatan, program pengelolaan B3, dan program Pendidikan dan pelatihan K3

• Program keamanan dan keselamatan fasilitas, program pengelolaan B3 dan limbah B3, program PPI, program pemeliharaan system utilitas, program manajemen risiko, dan program pemeliharaan peralatan

• Program keamanan dan keselamatan fasilitas, program penanganan bencana, program penanganan kebakaran, program penanganan B3 dan limbah B3, program pemeliharaan system utilitas, dan program pemeliharaan peralatan

Dalam menyusun Kerangka Acuan Program Kerja/Kegiatan di Klinik maupun di Puskesmas, salah satunya berisi target pertahun yang spesifik dan terukur untuk mencapai tujuan-tujuan Upaya atau kegiatan yang menunjukkan hasil antara yang diperlukan untuk merealisir tujuan tertentu yang digambarkan dalam?

• kegiatan pokok dan rincian kegiatan

• jadwal pelaksanaan kegiatan

• latar belakang kegiatan

• sasaran program atau kegiatan

Kegiatan apa yang termasuk dalam upaya peningkatan keselamatan pasien?

• Pemeliharaan peralatan sesuai dengan buku manual peralatan yang digunakan

• Kepatuhan terhadap standar MFK

• Memastikan benar pasien, benar prosedur, dan benar sisi

• Pelaporan setiap terjadi insiden keselamatan petugas

Puskesmas merencanakan dan melaksanakan manajemen keselamatan dan keamanan fasilitas mulai dari Manajemen keselamatan dan keamanan fasilitas dirancang untuk mencegah terjadi cedera pada pengguna layanan, pengunjung, petugas dan masyarakat. Berikut ini elemen penilaian dalam Puskesmas merencanakan dan melaksanakan manajemen keselamatan dan keamanan fasilitas?

• Terdapat petugas yang bertanggung jawab dalam MFK serta tersedia program MFK yang ditetapkan setiap tahun berdasarkan identifikasi risiko (R)

• Puskesmas menyediakan akses yang mudah dan aman bagi pengguna layanan dengan keterbatasan fisik (O,W)

• Dilakukan pemantauan terhadap pekerjaan konstruksi terkait keamanan dan pencegahan penyebaran infeksi (D, O, W)

• Disusun daftar risiko (risk register) yang mencakup seluruh lingkup program MFK (D).

Penggunaan ID Card pada karyawan dan tamu, monitoring area berisiko kekerasan dengan CCTV termasuk dalam program?

• Program Mutu dan Manajemen Risiko Puskesmas

• Program Pemeliharaan lingkungan Puskesmas

• Program Keselamatan Pasien dan Manajemen Risiko

• Program Keamanan dan Keselamatan Fasilitas Puskesmas

Pada program MFK, fasilitas pelayanan kesehatan menetapkan dan melaksanakan proses untuk memastikan semua peralatan berfungsi dengan efisien dan efektif sehingga harus dilakukan?

• Tersedia pengendalian infeksi yang tekait dengan penggunaan peralatan medis dan sistem utilitas

• Tersedia daftar inventaris sistem utilitas dan peralatan medis serta pemeliharaannya untuk menjamin keselamatan pasien dan petugas

• Tersedia daftar inventaris medis dan non medis dan bukti pemeliharnaannya

• Tersedia bukti monitoring utilitas peralatan kesehatan yang dibutuhkan

Sarana (bangunan), prasarana, peralatan, keselamatan dan keamanan lingkungan dikelola dalam Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan dan dikaji dengan memperhatikan manajemen risiko. Dalam menerapkan manajemen risiko dalam mengelola sarpras dan peralatan maka salah satu tahapan yang dilakukan adalah identifikasi risiko, untuk tahapan ini maka dokumen apa yang harus dilihat oleh seorang surveior?

• Dokumen hasil pengamatan dari hasil informasi terkait dasar penetapan area beresiko pada keselamatan dan keamanan fasilitas

• Dokumen hasil analisis risiko yang dilakukan oleh PJ Mutu dan tim manajemen risiko

• Dokumen hasil evaluasi dan monitoring terhadap area-area beresiko

• Dokumen Bukti identifikasi terhadap area beresiko pada keselamatan dan keamanan fasilitas

World Health Organization (WHO) telah mengidentifikasi Bahan Berbahaya  dan Beracun (B3) dan limbah B3. dengan kategori sebagai berikut ?

• Infeksius, patologis dan anatomi, farmasi, biologis, bahan kimia, logam berat, benda tajam, genotoksisk/sitotoksik dan radioaktif

• nfeksius, patologis dan anatomi, farmasi, biologis, bahan kimia, logam berat, kontainer bertekanan, benda tajam, genotoksisk/sitotoksik, dan radioaktif.

• Infeksius, patologis dan anatomi, farmasi, bahan kimia, logam berat, kontainer bertekanan, benda tajam, genotoksisk/sitotoksik, dan radioaktif. (tidak ada biologis)

• Infeksius, biologis, patologis dan anatomi, farmasi, bahan kimia, logam berat, benda tajam, genotoksisk/sitotoksik, dan radioaktif.

Pernyataan Berikut yang benar tentang pengelolaan Limbah B3 sesuai standar di Puskesmas meliputi?

• Pewadahan, Penyimpanan dan pengolahan akhir

• Pemilahan, pewadahan, penyimpanan dan transportasi

• Pewadahan, penyimpanan, transportasi dan pengolahan akhir

• Pemilahan, pewadahan, penyimpanan, transportasi dan pengolahan akhir

Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan, dan penggunaan bahan berbahaya beracun (B3), pengendalian dan pembuangan limbah B3 dilakukan berdasarkan perencanaan dan ketentuan peraturan perundang-undangan. Bahan berbahaya beracun (B3) dan limbah B3 perlu diidentifikasi dan dikendalikan secara aman. Regulasi apa yang harus dibuat oleh puskesmas dalam pengendalian dan pembuangan limbah B3?

• Daftar inventarisasi B3 dan limbah B3

• Kebijakan tentang penggunaan Spilkit

• SOP Pengelolaan Limbah B3 di Puskesmas

• Perizinan IPAL