Cerita Pendek Kelas 11

Cerita Pendek Kelas 11

11th Grade

10 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

Teks Prosedur 1

Teks Prosedur 1

11th Grade

10 Qs

Teks Prosedur

Teks Prosedur

11th Grade

10 Qs

PENILAIAN HARIAN 2 KELAS XI

PENILAIAN HARIAN 2 KELAS XI

11th Grade

15 Qs

Pengantunan Seksual Kanak-kanak

Pengantunan Seksual Kanak-kanak

4th - 12th Grade

11 Qs

IPL_P2B_Online_Pertemuan_1

IPL_P2B_Online_Pertemuan_1

11th Grade

10 Qs

Kuis B. Indo kls 2

Kuis B. Indo kls 2

1st - 12th Grade

12 Qs

QUIZ

QUIZ

KG - University

10 Qs

Menjawab soal tema 3 sub tema 2

Menjawab soal tema 3 sub tema 2

10th - 11th Grade

10 Qs

Cerita Pendek Kelas 11

Cerita Pendek Kelas 11

Assessment

Quiz

Other

11th Grade

Medium

Created by

Hanan Lestari

Used 17+ times

FREE Resource

AI

Enhance your content

Add similar questions
Adjust reading levels
Convert to real-world scenario
Translate activity
More...

10 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 10 pts

Bacalah teks cerpen berikut!

(1) Teman teman fajar bersorak gembira, (2) Daffa terkulai lemas karena layang-layang putus. (3) Senja pun tiba. (4) Ketika terdengar suara azan, anak-anak mulai membubarkan diri untuk pergi ke masjid. (5) Berita kemenangan Fajar atas daffa makin menambah keyakinan anak-anak desa itu bahwa layang-layang milik fajarmemang sakti. (6) Fajar menjadi makin tinggi hati.

Bukti nilai religius terdapat pada kalimat bertanda nomor …

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

45 sec • 10 pts

Pagi itu indah sekali di puncak pas matahari bersinar cerah menimpa pohon-pohon cemara yang kelihatan hijau. Sepanjang mata memandang, tampak kebun teh yang hijau dan segar. Langit sangat bersih dan berwarna biru cerah, menjadi pemandangan yang sungguh indah.

Unsur cerita yang dapat ditemukan dalam penggalan teks cerpen tersebut adalah...

Setting

Alur maju

Penokohan

Alur mundur

Gaya bahasa

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

45 sec • 10 pts

Cerita pendek dengan sudut pandang orang pertama, disampaikan oleh ...

Penulis

Tokoh antagonis

Tokoh tritagonis

Pembaca

Tokoh utama dalam cerita

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

45 sec • 10 pts

Di dalam cerita pendek, terdapat tahap klimaks yang diperoleh dengan ciri

Muncul di awal cerita

Muncul saat pengenalan tokoh

Muncul saat tokoh utama pergi

Muncul saat di puncak masalah

Muncul pada akhir cerita

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 10 pts

Tangan Mak Inang kembali menekan-nekan tuas pompa, air keruh dengan bau karet yang menyengat kembali berjatuhan ke dalam bak plastik. Kadang besar, kadang kecil, seiring dengan tenaganya yang timbul tenggelam. Lagi, Mak Inang membilas cucian pakaian cucu, menantu, anak lanang, dan dirinya sendiri. Mendadak Mak Inang telah merasa dirinya serupa babu. Di petang temaram bernyamuk ganas, ia masih berkubang dengan cucian. Di kampung, waktu-waktu serupa ini, ia telah bertelekung dan gegas membawa kakinya ke mushola, mendahului muadzin yang sebentar lagi mengumandangkan adzan.

Lampu benderang. Serentak. Seperti telah berkongsi sebelumnya. Berkelip-kelip macam kunang-kunang di malam kelam. Lagi, terdengar suara desingan tajam di atas ubun-ubun Mak Inang. Ia pun kembali mendongakkan wajah, mata lamurnya melihat lampu merah, kuning, hijau berkelip-kelip di langit temaram. Nyamuk-nyamuk pun kian ganas dan membabi-buta menyerang kulit keringnya.

Wajah Mak Inang kian mengelap, hatinya menghitung-hitung angka di almanak dalam benak. Berapa hari lagi menuju akhir bulan? Rasa-rasanya, telah seabad Mak Inang melihat muka Jakarta yang di luar dugaannya. Benak Mak Inang pun hendak bertanya: Mengapa kau tak pulang saja, Mal? Ajak anak-binimu di kampung saja. Bersama Emak, menyadap karet, dan merawat limas. Tapi, mulut Mak Inang terkunci rapat.

Malam di langit ibu kota merangkak bersama muka Mak Inang yang terkesiap karena seekor tikus got hitam besar mendadak berlari di depannya. Keterkejutan Mak Inang disudahi suara adzan dari televisi. Perempuan itu kembali menekan tuas sumur pompa, air mengalir, jatuh ke dalam ember plastik. Ia membasuh muka tuanya dengan wudhu. Bersamaan dengan itu, mendadak gerimis turun, seolah ibu kota pun hendak mencuci muka kotornya dengan wudhu bersama Mak Inang. Muka tua yang telah keriput, mengkerut, dan carut-marut.

Sumber: Kompas.com

Alur yang digunakan dalam cerpen diatas adalah ...

maju

mundur

lurus

flashback

campuran

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

1 min • 10 pts

Awalnya, orang-orang mengira bahwa rumah kami tengah sesak dilalap api. Tapi kian waktu mereka kian bosan membicarakannya, karena mereka tak pernah melihat api sepercik pun menjilati rumah kami. Yang mereka lihat hanya asap tebal yang bergulung-gulung. Kabut. Pada akhirnya, mereka hanya akan saling berbisik, ”Begitulah rumah pengikut setan, rumah tanpa Tuhan, rumah itu pasti sudah dikutuk.”

Sumber: Kompas.com

Arti kata "menjilati" pada kutipan cerpen diatas adalah ...

merembet

menjulurkan lidah

berjolak

membakar

menghilangkan

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 10 pts

Tangan Mak Inang kembali menekan-nekan tuas pompa, air keruh dengan bau karet yang menyengat kembali berjatuhan ke dalam bak plastik. Kadang besar, kadang kecil, seiring dengan tenaganya yang timbul tenggelam. Lagi, Mak Inang membilas cucian pakaian cucu, menantu, anak lanang, dan dirinya sendiri. Mendadak Mak Inang telah merasa dirinya serupa babu. Di petang temaram bernyamuk ganas, ia masih berkubang dengan cucian. Di kampung, waktu-waktu serupa ini, ia telah bertelekung dan gegas membawa kakinya ke mushola, mendahului muadzin yang sebentar lagi mengumandangkan adzan.

Lampu benderang. Serentak. Seperti telah berkongsi sebelumnya. Berkelip-kelip macam kunang-kunang di malam kelam. Lagi, terdengar suara desingan tajam di atas ubun-ubun Mak Inang. Ia pun kembali mendongakkan wajah, mata lamurnya melihat lampu merah, kuning, hijau berkelip-kelip di langit temaram. Nyamuk-nyamuk pun kian ganas dan membabi-buta menyerang kulit keringnya.

Wajah Mak Inang kian menggelap, hatinya menghitung-hitung angka di almanak dalam benak. Berapa hari lagi menuju akhir bulan? Rasa-rasanya, telah seabad Mak Inang melihat muka Jakarta yang di luar dugaannya. Benak Mak Inang pun hendak bertanya: Mengapa kau tak pulang saja, Mal? Ajak anak-binimu di kampung saja. Bersama Emak, menyadap karet, dan merawat limas. Tapi, mulut Mak Inang terkunci rapat.

Malam di langit ibu kota merangkak bersama muka Mak Inang yang terkesiap karena seekor tikus got hitam besar mendadak berlari di depannya. Keterkejutan Mak Inang disudahi suara adzan dari televisi. Perempuan itu kembali menekan tuas sumur pompa, air mengalir, jatuh ke dalam ember plastik. Ia membasuh muka tuanya dengan wudhu. Bersamaan dengan itu, mendadak gerimis turun, seolah ibu kota pun hendak mencuci muka kotornya dengan wudhu bersama Mak Inang. Muka tua yang telah keriput, mengkerut, dan carut-marut.

Sumber: kompas.com

Berdasarkan kutipan cerpen diatas latar yang tergambar adalah ...

sore hari, halaman belakang, dalam suasana sepi

sore hari, halaman belakang, dalam suasana sedih

sore hari, kamar mandi, dalam suasana keakraban

malam hari, halaman belakang, dalam suasana sepi

sore hari, teras rumah, dalam suasana penuh canda

Create a free account and access millions of resources

Create resources

Host any resource

Get auto-graded reports

Google

Continue with Google

Email

Continue with Email

Classlink

Continue with Classlink

Clever

Continue with Clever

or continue with

Microsoft

Microsoft

Apple

Apple

Others

Others

By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy

Already have an account?