KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI PADA MASA PEMERINTAHAN SUKARNO

KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI PADA MASA PEMERINTAHAN SUKARNO

12th Grade

5 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

pancasila

pancasila

12th Grade

10 Qs

SEJARAH TINGKATAN 4 BAB 2

SEJARAH TINGKATAN 4 BAB 2

1st - 12th Grade

8 Qs

people power Filipina

people power Filipina

12th Grade

10 Qs

Indonesia masa Liberal

Indonesia masa Liberal

12th Grade

10 Qs

Kesultanan Melayu Melaka

Kesultanan Melayu Melaka

8th - 12th Grade

10 Qs

MASA TRANSISI MENUJU ORDE BARU

MASA TRANSISI MENUJU ORDE BARU

12th Grade

10 Qs

UH 1 SEJARAH INDONESIA KELAS XI MIPA/IPS

UH 1 SEJARAH INDONESIA KELAS XI MIPA/IPS

10th - 12th Grade

10 Qs

SOAL LATIHAN: ANCAMAN DESINTEGRASI BANGSA

SOAL LATIHAN: ANCAMAN DESINTEGRASI BANGSA

12th Grade

10 Qs

KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI PADA MASA PEMERINTAHAN SUKARNO

KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI PADA MASA PEMERINTAHAN SUKARNO

Assessment

Quiz

History

12th Grade

Easy

Created by

RIDHA ANWAR

Used 2+ times

FREE Resource

AI

Enhance your content

Add similar questions
Adjust reading levels
Convert to real-world scenario
Translate activity
More...

5 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 20 pts

Konfrontasi Indonesia-Malaysia (1963-1966) muncul sebagai akibat dari penolakan Indonesia terhadap pembentukan Federasi Malaysia. Jika Anda adalah seorang pemimpin di Indonesia saat itu, strategi diplomatik apa yang dapat Anda lakukan untuk menyelesaikan konflik tersebut tanpa kekerasan?

Melakukan intervensi militer untuk memaksakan pembubaran Federasi Malaysia

Meningkatkan kerjasama dengan negara-negara Blok Timur untuk melawan Blok Barat

Meminta mediasi dari negara-negara Gerakan Non-Blok untuk mencari solusi damai

Menggalang kekuatan militer ASEAN untuk melawan intervensi negara Barat

Meningkatkan kerjasama dengan negara-negara Blok Barat untuk melawan Blok Timur

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 20 pts

Gerakan Non-Blok (GNB) memiliki tujuan menjaga kemandirian negara-negara anggotanya dari pengaruh dua blok besar pada Perang Dingin. Bagaimana Gerakan Non-Blok berkontribusi terhadap stabilitas politik global di tengah ketegangan Perang Dingin?

Gerakan Non-Blok mendukung salah satu blok besar dalam Perang Dingin.
Gerakan Non-Blok memperkuat dominasi blok Barat di negara-negara anggotanya.
Gerakan Non-Blok tidak memiliki pengaruh terhadap stabilitas politik global.
Gerakan Non-Blok membantu menjaga kemandirian negara-negara anggotanya dan mengurangi ketegangan antara blok Barat dan Timur.

Menjadi wadah bagi negara-negara untuk memilih blok yang lebih menguntungkan

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 20 pts

Politik luar negeri Indonesia pada era Oldefo (Old Emerging Forces) dan Nefo (New Emerging Forces) sangat dipengaruhi oleh konteks Perang Dingin. Apa yang dapat kita pelajari dari perubahan kebijakan luar negeri Indonesia saat beralih dari Oldefo ke Nefo dalam konteks Perang Dingin?

Indonesia tetap mendukung kebijakan pro-Barat tanpa perubahan.
Indonesia beralih dari kebijakan pro-Barat ke kebijakan netral dan pro-Asia-Afrika, mencerminkan upaya untuk menyeimbangkan pengaruh dalam konteks Perang Dingin.
Kebijakan luar negeri Indonesia sepenuhnya terfokus pada Eropa.
Indonesia mengadopsi kebijakan agresif terhadap negara-negara tetangga.

Indonesia mulai memprioritaskan politik luar negeri yang lebih mendukung kepentingan negara-negara berkembang

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 20 pts

Politik Mercusuar adalah kebijakan yang diterapkan oleh pemerintahan Soekarno pada tahun 1959–1965 dengan tujuan untuk meningkatkan citra Indonesia di mata dunia. Salah satu proyek monumental dari kebijakan ini adalah pembangunan Gedung DPR/MPR dan Monumen Nasional (Monas). Mengapa kebijakan ini dianggap sebagai strategi politik simbolis?

Karena pembangunan infrastruktur yang monumental dapat meningkatkan ekonomi rakyat.

Karena proyek ini mencerminkan kekuatan dan kemampuan Indonesia sebagai negara berkembang di panggung dunia

Karena pembangunan mercusuar di berbagai pulau Indonesia menandakan kedaulatan maritim

Karena proyek-proyek tersebut ditujukan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada bantuan luar negeri

Karena proyek-proyek tersebut mendorong rakyat untuk mendukung penuh kebijakan pemerintah tanpa kritik

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 20 pts

Konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia pada tahun 1963-1966 memiliki latar belakang yang kompleks, salah satunya adalah pembentukan Federasi Malaysia. Soekarno, presiden Indonesia saat itu, menentang federasi tersebut karena dianggap sebagai bentuk neokolonialisme yang didukung oleh Inggris. Berdasarkan fakta ini, bagaimana kebijakan luar negeri Indonesia saat itu mencerminkan konsep politik luar negeri bebas aktif?

Indonesia bersikap netral dan tidak ikut campur dalam urusan negara tetangga

Indonesia aktif menentang pembentukan Federasi Malaysia dengan cara diplomatik dan militer

Indonesia bergabung dengan blok barat untuk mendapatkan dukungan dalam konfrontasi

Indonesia mengadakan referendum dengan Malaysia untuk menyelesaikan konflik

Indonesia tidak melakukan tindakan apapun untuk mempertahankan hubungan damai di Asia Tenggara