Team Readiness Assurance Test Block Respiration System

Team Readiness Assurance Test Block Respiration System

University

5 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

Keperawatan Dasar: Sistem Pernapasan

Keperawatan Dasar: Sistem Pernapasan

University

10 Qs

Farmakologi dan Farmakoterapi Antibiotik

Farmakologi dan Farmakoterapi Antibiotik

University

10 Qs

Program Keterpaduan di Masyarakat

Program Keterpaduan di Masyarakat

University

10 Qs

Kuis 2 Biostatistik

Kuis 2 Biostatistik

University

10 Qs

Kuis Farmakoterapi gangguan endokrin: DM

Kuis Farmakoterapi gangguan endokrin: DM

University

10 Qs

Quiz Post Pleno Blok 8 - 2024

Quiz Post Pleno Blok 8 - 2024

University

10 Qs

Ansietas

Ansietas

University

10 Qs

Pendarahan Dalam

Pendarahan Dalam

University

10 Qs

Team Readiness Assurance Test Block Respiration System

Team Readiness Assurance Test Block Respiration System

Assessment

Quiz

Health Sciences

University

Easy

Created by

Riyan Sopiyan

Used 1+ times

FREE Resource

5 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

  1. Seorang pasien datang ke klinik dengan keluhan suara menjadi serak dan tidak dapat berbicara dengan jelas setelah trauma leher. Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa salah satu pita suara pasien tidak dapat bergerak dengan normal, sehingga sulit bernafas saat aktivitas fisik berat. Selain itu, pasien mengeluhkan kesulitan saat menelan makanan padat. Berdasarkan struktur dan fungsi kartilago dan otot laring, manakah dari pernyataan berikut yang paling tepat menjelaskan kombinasi gangguan ini?

Disfungsi Arytenoid Cartilage, yang mengakibatkan ketidakmampuan menutup pita suara selama fonasi dan gangguan pergerakan pada otot Cricothyroid, sehingga menyebabkan suara serak dan kesulitan meningkatkan pitch suara.

Dislokasi Corniculate Cartilage, yang mengakibatkan gangguan pergerakan pita suara dan terganggunya mekanisme pembukaan glotis oleh otot Posterior Cricoarytenoid, menyebabkan sesak napas selama aktivitas fisik berat.

Kerusakan pada Posterior Cricoarytenoid Muscle, yang menyebabkan ketidakmampuan mengabduksi pita suara, sehingga glotis tetap tertutup selama aktivitas fisik dan mempengaruhi pernapasan serta fonasi.

Gangguan pada Lateral Cricoarytenoid Muscle, yang menyebabkan kegagalan adduksi pita suara selama fonasi dan ketidakmampuan menutup glotis saat menelan, sehingga menyebabkan risiko aspirasi makanan.

Disfungsi Epiglottis, yang menyebabkan kegagalan menutup jalan napas saat menelan dan menyebabkan gangguan pernapasan serta aspirasi makanan ke trakea.

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

  1. Dalam fonasi, berbagai otot intrinsik laring bekerja sama untuk menghasilkan suara dengan pitch dan intensitas yang bervariasi. Seorang penyanyi profesional mengalami kesulitan mencapai nada tinggi dan mempertahankan volume suara saat bernyanyi. Pemeriksaan menunjukkan ketegangan otot yang berlebihan di area laring. Berdasarkan mekanisme yang mendasari produksi suara, manakah dari pernyataan berikut yang paling tepat menggambarkan faktor yang memengaruhi pitch dan volume suara, serta otot yang terkait?

Ketegangan pada Cricothyroid Muscle menyebabkan peningkatan pitch suara, tetapi gangguan pada Thyroarytenoid Muscle mengurangi kontrol pitch dan menghasilkan suara yang lebih rendah dari yang diharapkan.

Ketegangan pada Thyroarytenoid Muscle memperpendek pita suara, yang menurunkan pitch suara dan menurunkan intensitas, mengganggu kemampuan penyanyi mencapai nada tinggi.

Ketegangan pada Cricothyroid Muscle meningkatkan panjang dan ketegangan pita suara, menyebabkan suara bernada tinggi dan intensitas suara yang lebih keras.

Ketegangan pada Posterior Cricoarytenoid Muscle menurunkan kemampuan pita suara untuk membuka glotis, menyebabkan suara yang lebih rendah dengan volume yang kurang saat fonasi.

Gangguan pada Transverse Arytenoid Muscle menyebabkan ketidakmampuan menutup glotis sepenuhnya selama fonasi, menghasilkan suara yang lebih lemah dan ketidakmampuan mempertahankan pitch.


3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

  1. Mekanisme pertukaran gas alveolar melibatkan beberapa proses yang penting. Yang manakah dari pernyataan berikut ini yang paling tepat menggambarkan proses tersebut dan faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensinya?

Oksigen berdifusi dari alveoli ke dalam darah karena perbedaan tekanan parsial, dan efisiensi difusi ini dipengaruhi oleh luas permukaan alveoli, ketebalan membran alveolokapiler, dan rasio ventilasi-perfusi (V/Q).

Karbon dioksida selalu berdifusi dari darah ke alveoli terlepas dari tekanan parsial, dan tidak ada variabel lain yang mempengaruhi efisiensi pertukaran gas.

Ventilasi paru tidak berpengaruh pada efisiensi pertukaran gas, karena semua gas selalu berdifusi secara pasif.

Hanya tekanan atmosfer yang mempengaruhi pertukaran gas di alveoli, sedangkan variabel lain seperti luas permukaan dan ketebalan membran tidak signifikan.

Oksigen terlarut dalam plasma adalah bentuk utama yang diangkut ke jaringan, sehingga pertukaran gas alveolar tidak tergantung pada hemoglobin.

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Proses pertukaran gas di alveoli melibatkan beberapa mekanisme dan variabel yang mempengaruhi efisiensinya. Mana dari pernyataan berikut yang paling tepat menjelaskan mekanisme ini dan faktor-faktor yang berperan dalam transportasi gas di dalam darah?

Oksigen yang dihirup berdifusi ke dalam darah melalui membran alveolokapiler, dan efisiensi difusi dipengaruhi oleh perbedaan tekanan parsial, luas permukaan, ketebalan membran, serta kemampuan hemoglobin dalam mengikat oksigen.

Karbon dioksida tidak memerlukan tekanan parsial untuk berdifusi dari darah ke alveoli, dan faktor lain seperti ventilasi dan perfusi tidak berpengaruh pada transportasi gas.

Hanya faktor fisik seperti suhu yang mempengaruhi kemampuan hemoglobin dalam mengikat oksigen, sementara variabel lain tidak berperan penting.

Transportasi gas dalam darah bergantung sepenuhnya pada proses kimia yang terjadi di dalam jaringan, tanpa mempertimbangkan proses di paru-paru.

 Efisiensi pertukaran gas alveolar tidak terpengaruh oleh kondisi patologis seperti pneumonia atau edema paru, karena proses ini bersifat universal.

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

  1. Transportasi gas dalam darah adalah proses kompleks yang melibatkan beberapa mekanisme. Manakah dari pernyataan berikut yang paling tepat menggambarkan cara oksigen dan karbon dioksida diangkut dalam darah serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi sistem transportasi ini?

Oksigen diangkut dalam darah sebagian besar terikat pada hemoglobin di sel darah merah, sedangkan karbon dioksida diangkut dalam bentuk terlarut, terikat pada hemoglobin, dan sebagai ion bikarbonat; efisiensi transportasi ini dipengaruhi oleh pH, suhu, dan konsentrasi gas dalam darah.

Semua oksigen dalam darah terlarut dalam plasma, sehingga hemoglobin tidak berperan dalam transportasi gas.

Karbon dioksida hanya diangkut sebagai gas bebas, tidak tergantung pada mekanisme pengikatan dengan hemoglobin atau ion bikarbonat.

Oksigen dan karbon dioksida selalu berdifusi ke dalam darah tanpa pengaruh dari variabel fisiologis lainnya.

Transportasi gas dalam darah tidak terpengaruh oleh kondisi patologis seperti asidosis atau alkalosis.