Quiz isi berita

koran menggunakan bahasa yang santai dan informal dalam menyajikan berita

• Benar

• Salah

Televisi sering dilengkapi berita dengan grafis, video, dan wawancara untuk memperkaya konten

• Benar

• Salah

Bagaimana cara koran menyajikan informasi dalam beritanya?

• dalam format audio

• menggunakan format piramida terbaik

• dengan gaya penulisan terbaik

• dalam bentuk video

Kelebihan apa yang dimiliki televisi?

• Hanya teks

• Tanpa visual

• Dapat menyajikan berita langsung dengan visual dan audio

• Tidak memerlukan wartawan

pertanyaan untuk soal no 5-7

Sebanyak 16 Unit Damkar Padamkan Api yang Membakar Dua Rumah di Cipete Utara

Dua rumah di Cipete Utara, Jakarta Selatan, terbakar pada Rabu. Kebakaran ini sempat membuat lalu lintas di sekitar lokasi menjadi macet.

Dua rumah yang terbakar sekitar pukul 17.35 WIB tersebut berlokasi di kawasan perkampungan Jalan Haji Jian, Cilandak Utara, Jakarta Selatan, Sabtu (15/3/2014). “Itu lokasinya masuk perkampungan. Jadi, masuk Jalan Fatmawati Raya, kemudian masuk Jalan Cipete, dan masuk Jalan Haji Jian. Berdasarkan laporan, kebakaran berawal dari rumah di Jalan Haji Jian nomor 2B,” kata petugas Pemadam Kebakaran Sudin Jakarta Selatan, Dendi.

Enam belas unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi. Mobil-mobil itu menyebar dan berusaha menjangkau lokasi kebakaran dari segala penjuru mata angin, mencari jalan tercepat. Akibatnya, macet tak terelakkan. Mobil pemadam kebakaran yang tercepat tiba pukul 18.10 WIB. “Macet. Dari utara, barat, timur, kita kerahkan supaya mana yang lebih dulu sampai langsung bisa menangani. Jadinya macet di Cipete, di Pos Fatmawati, dan sekitarnya,” tutur Dendi.

Dendi menyatakan dua rumah yang terbakar itu berhasil dipadamkan dan sekarang sedang dilakukan pendinginan. Beruntung tak ada korban jiwa dari kebakaran ini. Penyebab kebakaran belum bisa dipastikan oleh petugas.

soal: berapa banyak unit mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan untuk memadamkan api di cipete utara?

• 10 unit

• 12 unit

• 16 unit

• 20 unit

Sebanyak 16 Unit Damkar Padamkan Api yang Membakar Dua Rumah di Cipete Utara

Dua rumah di Cipete Utara, Jakarta Selatan, terbakar pada Rabu. Kebakaran ini sempat membuat lalu lintas di sekitar lokasi menjadi macet.

Dua rumah yang terbakar sekitar pukul 17.35 WIB tersebut berlokasi di kawasan perkampungan Jalan Haji Jian, Cilandak Utara, Jakarta Selatan, Sabtu (15/3/2014). “Itu lokasinya masuk perkampungan. Jadi, masuk Jalan Fatmawati Raya, kemudian masuk Jalan Cipete, dan masuk Jalan Haji Jian. Berdasarkan laporan, kebakaran berawal dari rumah di Jalan Haji Jian nomor 2B,” kata petugas Pemadam Kebakaran Sudin Jakarta Selatan, Dendi.

Enam belas unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi. Mobil-mobil itu menyebar dan berusaha menjangkau lokasi kebakaran dari segala penjuru mata angin, mencari jalan tercepat. Akibatnya, macet tak terelakkan. Mobil pemadam kebakaran yang tercepat tiba pukul 18.10 WIB. “Macet. Dari utara, barat, timur, kita kerahkan supaya mana yang lebih dulu sampai langsung bisa menangani. Jadinya macet di Cipete, di Pos Fatmawati, dan sekitarnya,” tutur Dendi.

Dendi menyatakan dua rumah yang terbakar itu berhasil dipadamkan dan sekarang sedang dilakukan pendinginan. Beruntung tak ada korban jiwa dari kebakaran ini. Penyebab kebakaran belum bisa dipastikan oleh petugas.

soal: dimana lokasi kebakaran tersebut berada?

• Cipete selatan, jakarta timur

• Cipete utara, jakarta barat

• Cilandak barat, jakarta barat

• Cipete tengah, jakarta utara

Sebanyak 16 Unit Damkar Padamkan Api yang Membakar Dua Rumah di Cipete Utara

Dua rumah di Cipete Utara, Jakarta Selatan, terbakar pada Rabu. Kebakaran ini sempat membuat lalu lintas di sekitar lokasi menjadi macet.

Dua rumah yang terbakar sekitar pukul 17.35 WIB tersebut berlokasi di kawasan perkampungan Jalan Haji Jian, Cilandak Utara, Jakarta Selatan, Sabtu (15/3/2014). “Itu lokasinya masuk perkampungan. Jadi, masuk Jalan Fatmawati Raya, kemudian masuk Jalan Cipete, dan masuk Jalan Haji Jian. Berdasarkan laporan, kebakaran berawal dari rumah di Jalan Haji Jian nomor 2B,” kata petugas Pemadam Kebakaran Sudin Jakarta Selatan, Dendi.

Enam belas unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi. Mobil-mobil itu menyebar dan berusaha menjangkau lokasi kebakaran dari segala penjuru mata angin, mencari jalan tercepat. Akibatnya, macet tak terelakkan. Mobil pemadam kebakaran yang tercepat tiba pukul 18.10 WIB. “Macet. Dari utara, barat, timur, kita kerahkan supaya mana yang lebih dulu sampai langsung bisa menangani. Jadinya macet di Cipete, di Pos Fatmawati, dan sekitarnya,” tutur Dendi.

Dendi menyatakan dua rumah yang terbakar itu berhasil dipadamkan dan sekarang sedang dilakukan pendinginan. Beruntung tak ada korban jiwa dari kebakaran ini. Penyebab kebakaran belum bisa dipastikan oleh petugas.

soal: apakah ada korban jiwa dalam kebakaran di cipete utara?

• Ada satu korban jiwa

• Ada dua korban jiwa

• Ada tiga korban jiwa

• Tidak ada korban jiwa

cocokan pernyaan yang sesuai pada kotak di bawah ini!

Mengenang 15 Tahun Lumpur Lapindo

Sudah 15 tahun tragedi semburan lumpur panas Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, berlalu. Namun sampai ini belum diketahui penyebab semburan gas disertai lumpur tersebut.

Dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, Kamis (7/10/2021), semburan itu berasal dari Sumur Bajarpanji 1 di Kecamatan Porong. Titik munculnya semburan berasal dari lokasi pengeboran gas milik PT Lapindo Brantas.

Awalnya semburan lumpur bercampur gas itu muncul pada waktu subuh di tengah persawahan desa. Warga dilaporkan keracunan akibat menghirup gas tersebut. Belakangan diketahui bahwa gas itu mengandung zat hidrogen sulfida.

Bencana ini pun memecahkan rekor sebagai sumber metana terbesar di Bumi. Fakta tersebut dijelaskan dalam artikel jurnal bertajuk Relevant Methane Emission to the Atmosphere from a Geological Gas Manifestation yang dirilis Scientific Report pada 18 Februari 2021.

Para peneliti menyebutkan bahwa semburan lumpur Lapindo memecahkan rekor sejarah gas metana tertinggi di Bumi yang menyumbang efek gas rumah kaca dan bencana hidrometeorologi di Indonesia.

Berdasarkan penelitian tersebut, emisi gas metan dari semburan lumpur Lapindo berimbas pada lonjakan suhu Bumi yang menyebabkan krisis iklim semakin buruk.

Seperti diketahui semburan lumpur panas itu kali pertama muncul di Dusun Balongnongo, Desa Ronokenongo dan Desa Jatirejo, Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, pada 29 Mei 2006. Lumpur panas yang terus menyembur ini menggenangi permukiman, pertanian, dan perindustrian di tiga kecamatan di sekitarnya.

Lokasi pusat semburan hanya berjarak 150 meter dari sumur Banjar Panji-1 (BJP-1), yang merupakan sumur eksplorasi gas milik PT Lapindo Brantas.

Sampai saat ini belum diketahui dengan pasti penyebab munculnya semburan gas dan lumpur panas tersebut. Ada yang menyebut semburan muncul akibat pecahnya formasi sumur pengeboran. Sementara beberapa ahli mengatakan semburan lumpur panas itu disebabkan patahan, seperti terjadi di beberapa lokasi, salah satunya di Jawa Tengah, yaitu Bledug Kuwu.

Pernyataan: Penyebab semburan lumpur Lapindo masih belum diketahui

• A.      Tanggal terjadinya semburan lumpur Lapindo pertama kali

• B.      Gas beracun yang ditemukan dalam semburan lumpur Lapindo

• C.      Catatan bahwa penyebab semburan lumpur masih diperdebatkan

cocokan pernyataan yang sesuai dengan fakta dibawah ini!

Mengenang 15 Tahun Lumpur Lapindo

Sudah 15 tahun tragedi semburan lumpur panas Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, berlalu. Namun sampai ini belum diketahui penyebab semburan gas disertai lumpur tersebut.

Dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, Kamis (7/10/2021), semburan itu berasal dari Sumur Bajarpanji 1 di Kecamatan Porong. Titik munculnya semburan berasal dari lokasi pengeboran gas milik PT Lapindo Brantas.

Awalnya semburan lumpur bercampur gas itu muncul pada waktu subuh di tengah persawahan desa. Warga dilaporkan keracunan akibat menghirup gas tersebut. Belakangan diketahui bahwa gas itu mengandung zat hidrogen sulfida.

Bencana ini pun memecahkan rekor sebagai sumber metana terbesar di Bumi. Fakta tersebut dijelaskan dalam artikel jurnal bertajuk Relevant Methane Emission to the Atmosphere from a Geological Gas Manifestation yang dirilis Scientific Report pada 18 Februari 2021.

Para peneliti menyebutkan bahwa semburan lumpur Lapindo memecahkan rekor sejarah gas metana tertinggi di Bumi yang menyumbang efek gas rumah kaca dan bencana hidrometeorologi di Indonesia.

Berdasarkan penelitian tersebut, emisi gas metan dari semburan lumpur Lapindo berimbas pada lonjakan suhu Bumi yang menyebabkan krisis iklim semakin buruk.

Seperti diketahui semburan lumpur panas itu kali pertama muncul di Dusun Balongnongo, Desa Ronokenongo dan Desa Jatirejo, Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, pada 29 Mei 2006. Lumpur panas yang terus menyembur ini menggenangi permukiman, pertanian, dan perindustrian di tiga kecamatan di sekitarnya.

Lokasi pusat semburan hanya berjarak 150 meter dari sumur Banjar Panji-1 (BJP-1), yang merupakan sumur eksplorasi gas milik PT Lapindo Brantas.

Sampai saat ini belum diketahui dengan pasti penyebab munculnya semburan gas dan lumpur panas tersebut. Ada yang menyebut semburan muncul akibat pecahnya formasi sumur pengeboran. Sementara beberapa ahli mengatakan semburan lumpur panas itu disebabkan patahan, seperti terjadi di beberapa lokasi, salah satunya di Jawa Tengah, yaitu Bledug Kuwu.

Pernyataan: Semburan lumpur pertama kali muncul pada 29 Mei 2006

• A.      Tanggal terjadinya semburan lumpur Lapindo pertama kali

   

• B.      Gas beracun yang ditemukan dalam semburan lumpur Lapindo

   

• C.      Catatan bahwa penyebab semburan lumpur masih diperdebatkan

   

cocokan pernyataan yang sesuai dengan fakta berikut ini!

Mengenang 15 Tahun Lumpur Lapindo

Sudah 15 tahun tragedi semburan lumpur panas Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, berlalu. Namun sampai ini belum diketahui penyebab semburan gas disertai lumpur tersebut.

Dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, Kamis (7/10/2021), semburan itu berasal dari Sumur Bajarpanji 1 di Kecamatan Porong. Titik munculnya semburan berasal dari lokasi pengeboran gas milik PT Lapindo Brantas.

Awalnya semburan lumpur bercampur gas itu muncul pada waktu subuh di tengah persawahan desa. Warga dilaporkan keracunan akibat menghirup gas tersebut. Belakangan diketahui bahwa gas itu mengandung zat hidrogen sulfida.

Bencana ini pun memecahkan rekor sebagai sumber metana terbesar di Bumi. Fakta tersebut dijelaskan dalam artikel jurnal bertajuk Relevant Methane Emission to the Atmosphere from a Geological Gas Manifestation yang dirilis Scientific Report pada 18 Februari 2021.

Para peneliti menyebutkan bahwa semburan lumpur Lapindo memecahkan rekor sejarah gas metana tertinggi di Bumi yang menyumbang efek gas rumah kaca dan bencana hidrometeorologi di Indonesia.

Berdasarkan penelitian tersebut, emisi gas metan dari semburan lumpur Lapindo berimbas pada lonjakan suhu Bumi yang menyebabkan krisis iklim semakin buruk.

Seperti diketahui semburan lumpur panas itu kali pertama muncul di Dusun Balongnongo, Desa Ronokenongo dan Desa Jatirejo, Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, pada 29 Mei 2006. Lumpur panas yang terus menyembur ini menggenangi permukiman, pertanian, dan perindustrian di tiga kecamatan di sekitarnya.

Lokasi pusat semburan hanya berjarak 150 meter dari sumur Banjar Panji-1 (BJP-1), yang merupakan sumur eksplorasi gas milik PT Lapindo Brantas.

Sampai saat ini belum diketahui dengan pasti penyebab munculnya semburan gas dan lumpur panas tersebut. Ada yang menyebut semburan muncul akibat pecahnya formasi sumur pengeboran. Sementara beberapa ahli mengatakan semburan lumpur panas itu disebabkan patahan, seperti terjadi di beberapa lokasi, salah satunya di Jawa Tengah, yaitu Bledug Kuwu.

Pernyataan: Semburan lumpur Lapindo mengandung gas hydrogen sulfida

• A.      Tanggal terjadinya semburan lumpur Lapindo pertama kali

• B.      Gas beracun yang ditemukan dalam semburan lumpur Lapindo

• C.      Catatan bahwa penyebab semburan lumpur masih diperdebatkan