Manajemen Risiko

Apa yang dimaksud dengan keselamatan pasien?

• Pembelajaran keselamatan pasien

• Pengelolaan risiko pasien

• Sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman

• Pelayanan kesehatan yang bermutu

Berapa jumlah dimensi mutu keselamatan (safe) dalam pelayanan kesehatan?

• 8

• 5

• 6

• 7

Apa yang harus dilakukan jika terjadi insiden keselamatan pasien di fasilitas pelayanan kesehatan?

• Ditutupi agar tidak diketahui orang lain

• Dibiarkan tanpa tindakan

• Dilaporkan hanya secara internal

• Dilaporkan secara internal dan eksternal

Apa yang dimaksud dengan KPCS dalam insiden keselamatan pasien?

• Kondisi Potensial Cedera Signifikan

• Kejadian Nyaris Cedera

• Kejadian Tidak Cedera

• Kejadian Tidak Diharapkan

Apa yang harus dilakukan setelah dilaporkan insiden keselamatan pasien?

• Ditentukan derajat risikonya

• Tidak perlu dilakukan investigasi

• Dibiarkan tanpa tindakan

• Dilupakan

Berikut ini adalah jenis insiden keselamatan pasien yang harus dilaporkan secara internal di suatu fasilitas pelayanan kesehatan, kecuali:

• KPCS, KNC, KTC, KTD dan Kejadian Sentinel.

• Kejadian Sentinel saja.

• KTD dan Kejadian Sentinel.

• Semua jenis insiden, kecuali Kejadian Sentinel.

Manajemen risiko adalah:

• Suatu proses mengenal dan mengevaluasi serta mengendalikan risiko.

• Suatu proses meminimalkan risiko dan mengenyampingkan risiko.

• Suatu proses mengenal, mengevaluasi, mengendalikan, dan meminimalkan risiko dalam suatu organisasi secara menyeluruh.

• Suatu proses yang proaktif dan kontinu meliputi identifikasi, analisis, evaluasi, pengendalian, informasi komunikasi, pemantauan, dan pelaporan risiko, termasuk berbagai strategi yang dijalankan untuk mengelola risiko dan potensinya.

Yang merupakan proses manajemen risiko dengan urutan yang benar adalah sebagai berikut:

• Komunikasi konsultasi, menetapkan konteks, kajian risiko, penatalaksanaan risiko, pemantauan dan review serta pencatatan dan pelaporan.

• Menetapkan lingkup manajemen risiko, menganalisis, mengkaji, mengevaluasi, dan diakhiri dengan menentukan tindakan terhadap risiko.

• Menetapkan lingkup manajemen risiko, kajian risiko, mengenal risiko, menganalisis risiko, mengevaluasi risiko, dan menentukan tindakan terhadap risiko.

• Menetapkan lingkup manajemen risiko, dikomunikasikan dan dikonsultasikan serta dikaji sampai mendapatkan tindakan terhadap risiko.

Setiap proses manajemen risiko harus dikomunikasikan dan dikonsultasikan pada pihak-pihak yang berkepentingan, tiap proses manajemen risiko juga perlu:

• Dimonitor, diaudit, dan memerlukan dukungan internal serta eksternal.

• Dimonitor, diaudit, dan memerlukan dukungan hanya dari pimpinan.

• Dimonitor, diaudit, ditinjau, dan memerlukan dukungan internal.

• Dimonitor, diaudit, dan ditinjau kembali.

Beberapa perangkat yang sering digunakan dalam melaksanakan manajemen risiko adalah:

• RCA, FMEA, dan matriks grading risiko.

• Matriks grading risiko, RCA, FMEA, dan Probabilty.

• Variabel Probabilitas, Variabel Dampak, Root Cause Analysis, dan Failure Mode and Effect Analysis.

• Matriks grading risiko, FMEA, RCA, dan Variabel Dampak.