Sumatif Mobil Unit K3

Nama

Apa yang dimaksud dengan K3?

• (a) Keselamatan dan Kesehatan Kerja
• (b) Keahlian dan Kemampuan Kerja
• (c) Kecepatan dan Ketepatan Kerja
• (d) Keterampilan dan Ketekunan Kerja

Mengapa penting untuk menerapkan K3 dalam pelatihan pemeliharaan kendaraan ringan?

• (a) Untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pelatihan.
• (b) Untuk mencegah kecelakaan kerja dan menjaga kesehatan peserta pelatihan.
• (c) Untuk meningkatkan kualitas hasil pelatihan.
• (d) Untuk memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan

Apa saja potensi bahaya yang dapat terjadi dalam pelatihan pemeliharaan kendaraan ringan?

• (a) Tersengat listrik, terjepit benda, terluka akibat benda kerja, paparan bahan kimia berbahaya.
• (b) Kelelahan, stres, kebosanan, dan kurangnya motivasi.
• (c) Kesalahan dalam memahami materi pelatihan dan kesulitan dalam melakukan praktik.
• (d) Keterlambatan dalam menyelesaikan tugas pelatihan dan tidak mencapai target pembelajaran.

Apa saja langkah-langkah untuk melakukan identifikasi bahaya dalam pelatihan pemeliharaan kendaraan ringan?

• (a) Melakukan observasi langsung di tempat pelatihan, mewawancarai peserta pelatihan dan instruktur, serta mempelajari dokumen pelatihan.
• (b) Mengadakan rapat koordinasi dengan semua pihak yang terlibat dalam pelatihan, mendistribusikan formulir identifikasi bahaya, dan melakukan analisis risiko.
• (c) Membentuk tim K3 pelatihan, menyusun program K3 pelatihan, dan melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan K3 pelatihan.
• (d) Memberikan pelatihan K3 kepada peserta pelatihan dan instruktur, menyediakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai, dan menerapkan prosedur kerja yang aman.

Bagaimana cara melakukan penilaian risiko dalam pelatihan pemeliharaan kendaraan ringan?

• (a) Menghitung probabilitas terjadinya bahaya dan tingkat keparahan akibat bahaya.
• (b) Melakukan analisis SWOT terhadap program pelatihan.
• (c) Mengevaluasi efektivitas program K3 pelatihan.
• (d) Mengukur tingkat kepuasan peserta pelatihan terhadap program pelatihan.

Apa saja langkah-langkah untuk mengendalikan risiko dalam pelatihan pemeliharaan kendaraan ringan?

• (a) Eliminasi bahaya, substitusi bahaya, rekayasa teknik, pengendalian administratif, dan alat pelindung diri (APD).
• (b) Pemberian pelatihan K3 kepada peserta pelatihan dan instruktur, penyediaan alat dan bahan yang sesuai, serta penerapan prosedur kerja yang aman.
• (c) Melakukan identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan pengendalian risiko.
• (d) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan K3 pelatihan, serta melakukan audit K3 secara berkala.

Apa saja yang termasuk alat pelindung diri (APD) yang harus digunakan dalam pelatihan pemeliharaan kendaraan ringan?

• (a) Kacamata keselamatan, sarung tangan, masker, sepatu safety, dan helm.
• (b) Pakaian kerja yang rapi dan bersih, alat tulis yang lengkap, dan buku catatan.
• (c) Komputer, printer, dan perangkat lunak yang sesuai.
• (d) Peralatan dan bahan praktik yang lengkap dan berkualitas.

Bagaimana cara menggunakan alat pelindung diri (APD) dengan benar dalam pelatihan pemeliharaan kendaraan ringan?

• (a) Membaca dan memahami petunjuk penggunaan APD, memilih APD yang sesuai dengan jenis bahaya, dan menggunakan APD dengan benar dan konsisten.
• (b) Merawat APD dengan baik, menyimpan APD di tempat yang aman, dan mengganti APD yang rusak atau usang.
• (c) Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, mengikuti pelatihan K3, dan menjaga kondisi fisik yang prima.
• (d) Melakukan praktik kerja yang aman, mengikuti instruksi instruktur, dan menyelesaikan tugas pelatihan dengan tepat waktu.

Apa saja yang termasuk tanda-tanda bahaya dalam pelatihan pemeliharaan kendaraan ringan?

• (a) Warna merah, kuning, dan hijau.
• (b) Simbol-simbol yang menunjukkan bahaya, seperti petir, api, dan tengkorak.
• (c) Tulisan peringatan dan larangan yang jelas dan mudah dibaca.
• (d) Semua jawaban di atas.