Perhatikan teks berikut!
Pada tanggal 7 September 1944 Perdana Menteri Jepang Kuniaki Koiso mengeluarkan pernyataan politik dalam sidang istimewa "Teikoku Ginkai" ke 85 di Ibu kota Kekaisaran Jepang Tokyo. Pernyataan politik tersebut berupa Janji akan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia, namun demikian jani tersebut tidak terlaksana, karena pasukan Sekutu yang dipimpin Amerika Serikat berhasil menjatuhkan bom di kota Hiroshima dan Nagasaki. Namun demikian pemerintahan kekaisaran Jepang tidak mau disebut ingkar janji, maka sebagai tindak lanjutnya pada tanggal 1 Maret 1945 dibentuk Badan untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, Badan itu bernama Badan Penyelidik Usaha Persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang diketuai oleh Dr. Kanjeng Raden Tumenggung Radjiman Wedyodiningrat dan ada juga ketua mudanya yaitu Raden Pandji Soeroso dan Ichibangase Yosio.Sedangkan untuk anggotanya ada 69 orang yang beranggotakan 62 orang anggota aktif pergerakan nasional Indonesia serta 7 orang perwakilan pemerintah pendudukan militer Jepang. Pada tanggal 28Maret 1945 Jepang melantik keanggotan BPUPKI. Selama keberadaannya,Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) mengadakan dua kali sidang. Menurut sumber resmi, dalam masa sidang pertama yang belangsung tgl. 29 Mei - 1 Juni 1945, tokoh- tokoh yang menyampaikan pandangannya antara lain Mr. Soepomo, Ir. Soekarno, dan Mr. Moh. Yamin. Agenda sidang pertama ini adalah membahas tentang rumusan dasar Negara Indonesia merdeka.
Fakta sejarah di atas yang menguraikan tentang dilaksanakannya Sidang BPUPKI dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia mendapatkan dukungan dari Pemerintahan Jepang dengan alasan utama....