Penilaian Sumatif Akhir Tahun 2024

Penilaian Sumatif Akhir Tahun 2024

10th Grade

30 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

SOAL TEKS LHO DAN TEKS EKSPOSISI

SOAL TEKS LHO DAN TEKS EKSPOSISI

10th Grade

25 Qs

TEKS EDITORIAL

TEKS EDITORIAL

10th Grade

25 Qs

MID Kls 9 semester2 2025

MID Kls 9 semester2 2025

9th - 12th Grade

25 Qs

PENILAIAN HARIAN_GENAP_BAHASA INDONESIA_X_SMK

PENILAIAN HARIAN_GENAP_BAHASA INDONESIA_X_SMK

10th Grade

30 Qs

QUIZ BAHASA INDONESIA X EDISI RAMADHAN

QUIZ BAHASA INDONESIA X EDISI RAMADHAN

10th Grade

25 Qs

BAHASA MELAYU TINGKATAN 3

BAHASA MELAYU TINGKATAN 3

KG - Professional Development

25 Qs

Ulangan Harian  Debat Kelas X IPS 3

Ulangan Harian Debat Kelas X IPS 3

10th Grade

25 Qs

TEKS CERPEN & HIKAYAT

TEKS CERPEN & HIKAYAT

10th Grade

25 Qs

Penilaian Sumatif Akhir Tahun 2024

Penilaian Sumatif Akhir Tahun 2024

Assessment

Quiz

World Languages

10th Grade

Hard

Created by

Lia Amelia

FREE Resource

30 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 4 pts

Media Image

Raden Ajeng Kartini adalah seorang tokoh penting dalam sejarah Indonesia, terutama dalam bidang emansipasi wanita. Dia dilahirkan di keluarga bangsawan Jawa dan memiliki kesempatan untuk belajar di sekolah Belanda, hal yang jarang terjadi untuk wanita pada zamannya. Kartini dikenal karena surat-suratnya yang menggambarkan ketidakadilan yang dialami wanita Indonesia dan hasratnya untuk mengubah kondisi tersebut. Setelah meninggal, kumpulan surat-suratnya diterbitkan dengan judul "Habis Gelap Terbitlah Terang," yang kemudian menginspirasi banyak orang dalam memperjuangkan hak-hak perempuan di Indonesia.

Bagaimana latar belakang keluarga Raden Ajeng Kartini mempengaruhi pandangannya tentang pendidikan dan hak-hak perempuan?

Karena berasal dari keluarga bangsawan, Kartini tidak mengalami diskriminasi gender sehingga tidak tergerak untuk memperjuangkan hak-hak perempuan. 

Latar belakang keluarga bangsawan membuat Kartini memiliki akses ke pendidikan Barat yang langka bagi wanita pada zamannya, mendorongnya untuk memperjuangkan pendidikan bagi semua wanita.

Kartini terinspirasi oleh keluarganya yang semuanya berpendidikan tinggi sehingga ia merasa bahwa pendidikan adalah hak yang sudah terpenuhi. 

Keluarga bangsawan Kartini tidak mendukung pendidikannya, sehingga ia tidak memiliki dasar kuat untuk memperjuangkan hak-hak perempuan.

Kehidupan di dalam keluarga bangsawan memberinya akses pada informasi dan koneksi dengan tokoh-tokoh Belanda, yang memperkenalkan Kartini pada konsep emansipasi dan hak-hak asasi manusia.

2.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 4 pts

Media Image

Raden Ajeng Kartini adalah seorang tokoh penting dalam sejarah Indonesia, terutama dalam bidang emansipasi wanita. Dia dilahirkan di keluarga bangsawan Jawa dan memiliki kesempatan untuk belajar di sekolah Belanda, hal yang jarang terjadi untuk wanita pada zamannya. Kartini dikenal karena surat-suratnya yang menggambarkan ketidakadilan yang dialami wanita Indonesia dan hasratnya untuk mengubah kondisi tersebut. Setelah meninggal, kumpulan surat-suratnya diterbitkan dengan judul "Habis Gelap Terbitlah Terang," yang kemudian menginspirasi banyak orang dalam memperjuangkan hak-hak perempuan di Indonesia.

Dampak dari karya Raden Ajeng Kartini yang berjudul "Habis Gelap Terbitlah Terang" terhadap gerakan emansipasi wanita di Indonesia adalah ....

Karya tersebut tidak memiliki pengaruh signifikan karena diterbitkan setelah kematiannya.

Buku tersebut memicu gerakan emansipasi wanita di Indonesia, menginspirasi banyak perempuan untuk memperjuangkan hak-hak mereka. 

"Habis Gelap Terbitlah Terang" hanya populer di kalangan bangsawan sehingga tidak banyak mempengaruhi masyarakat luas.

Karya tersebut dihargai lebih karena nilai sastranya daripada pesannya tentang emansipasi wanita.

Karya tersebut tidak dihargai karena pesannya tentang emansipasi wnaita tidak sesuai dengan keadaan saat itu.

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 4 pts

Media Image

Raden Ajeng Kartini adalah seorang tokoh penting dalam sejarah Indonesia, terutama dalam bidang emansipasi wanita. Dia dilahirkan di keluarga bangsawan Jawa dan memiliki kesempatan untuk belajar di sekolah Belanda, hal yang jarang terjadi untuk wanita pada zamannya. Kartini dikenal karena surat-suratnya yang menggambarkan ketidakadilan yang dialami wanita Indonesia dan hasratnya untuk mengubah kondisi tersebut. Setelah meninggal, kumpulan surat-suratnya diterbitkan dengan judul "Habis Gelap Terbitlah Terang," yang kemudian menginspirasi banyak orang dalam memperjuangkan hak-hak perempuan di Indonesia.

Berdasarkan teks di atas, Kartini bisa menjadi simbol emansipasi wanita meskipun hidup dalam masyarakat yang patriarkal adalah ....

Kartini mengabaikan norma-norma patriarkal dan hidup sepenuhnya sebagai wanita yang bebas.

Kartini bekerja sama dengan pemerintah kolonial Belanda untuk mempromosikan pendidikan wanita.

Meskipun terbatasi oleh norma-norma patriarkal, Kartini menggunakan surat-suratnya sebagai alat untuk menginspirasi perubahan dan memberikan suara kepada wanita.

Kartini tidak mengalami hambatan patriarkal karena ia berasal dari keluarga bangsawan yang berpengaruh.

Sebagai bagian dari keluarga bangsawan Jawa, Kartini memiliki akses ke sumber daya dan jaringan yang lebih luas. Meskipun menghadapi batasan tradisional, status sosialnya memberinya platform untuk menyuarakan pandangannya dan mempengaruhi perubahan sosial.

4.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 4 pts

Media Image

Cut Nyak Dien lahir pada tahun 1848 di Lampadang, Aceh. Dia adalah seorang pejuang wanita yang gigih melawan penjajah Belanda pada masa Perang Aceh. Ayahnya, Teuku Nanta Seutia, merupakan seorang uleebalang (pemimpin daerah) VI Mukim, dan ibunya adalah putri dari uleebalang Lampadang. Sejak kecil, Cut Nyak Dien dididik dengan nilai-nilai agama dan cinta tanah air yang kuat.

Ketika Belanda melancarkan serangan besar-besaran ke Aceh pada tahun 1873, Cut Nyak Dien dan suaminya, Teuku Ibrahim Lamnga, turut berjuang mempertahankan tanah kelahirannya. Setelah Teuku Ibrahim gugur dalam pertempuran, Cut Nyak Dien menikah dengan Teuku Umar, seorang panglima perang yang juga terkenal gigih melawan penjajah. Mereka berdua menjadi pasangan pejuang yang ditakuti oleh Belanda.

Namun, pada tahun 1899, Teuku Umar gugur dalam pertempuran. Meskipun kehilangan suami keduanya, Cut Nyak Dien tidak patah semangat dan terus memimpin perlawanan. Kegigihannya membuat Belanda kewalahan dan dia menjadi salah satu simbol perlawanan di Aceh. Sayangnya, pada tahun 1905, Cut Nyak Dien ditangkap oleh Belanda dan diasingkan ke Sumedang, Jawa Barat. Dia meninggal di pengasingan pada tahun 1908.

Berdasarkan teks di atas peran Cut Nyak Dien dalam Perang Aceh adalah sebagai ....

Cut Nyak Dien berperan sebagai seorang pemimpin spiritual yang memberikan dukungan moral dan agama kepada para pejuang Aceh.

Cut Nyak Dien memutuskan untuk meninggalkan Aceh setelah kekalahan suaminya.

Cut Nyak Dien berperan sebagai seorang diplomat yang bernegosiasi dengan Belanda untuk mencapai perdamaian di Aceh.

Cut Nyak Dien menjadi pemimpin perlawanan setelah suaminya gugur.

Cut Nyak Dien hanya mendukung suaminya dalam pertempuran tanpa terlibat langsung.

5.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 4 pts

Media Image

Cut Nyak Dien lahir pada tahun 1848 di Lampadang, Aceh. Dia adalah seorang pejuang wanita yang gigih melawan penjajah Belanda pada masa Perang Aceh. Ayahnya, Teuku Nanta Seutia, merupakan seorang uleebalang (pemimpin daerah) VI Mukim, dan ibunya adalah putri dari uleebalang Lampadang. Sejak kecil, Cut Nyak Dien dididik dengan nilai-nilai agama dan cinta tanah air yang kuat.

Ketika Belanda melancarkan serangan besar-besaran ke Aceh pada tahun 1873, Cut Nyak Dien dan suaminya, Teuku Ibrahim Lamnga, turut berjuang mempertahankan tanah kelahirannya. Setelah Teuku Ibrahim gugur dalam pertempuran, Cut Nyak Dien menikah dengan Teuku Umar, seorang panglima perang yang juga terkenal gigih melawan penjajah. Mereka berdua menjadi pasangan pejuang yang ditakuti oleh Belanda.

Namun, pada tahun 1899, Teuku Umar gugur dalam pertempuran. Meskipun kehilangan suami keduanya, Cut Nyak Dien tidak patah semangat dan terus memimpin perlawanan. Kegigihannya membuat Belanda kewalahan dan dia menjadi salah satu simbol perlawanan di Aceh. Sayangnya, pada tahun 1905, Cut Nyak Dien ditangkap oleh Belanda dan diasingkan ke Sumedang, Jawa Barat. Dia meninggal di pengasingan pada tahun 1908.

Peran pendidikan agama dalam kehidupan Cut Nyak Dien berdasarkan teks biografi tersebut adalah ....

Pendidikan agama tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kehidupan Cut Nyak Dien.

Pendidikan agama hanya berperan dalam membentuk karakter Cut Nyak Dien sebagai ibu rumah tangga.

Pendidikan agama menjadi dasar moral dan semangat perjuangan Cut Nyak Dien melawan penjajah.

Pendidikan agama membuat Cut Nyak Dien menolak untuk terlibat dalam pertempuran.

Pendidikan agama mendorong Cut Nyak Dien untuk menjadi seorang diplomat yang berusaha mencapai perdamaian melalui negosiasi.

6.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 4 pts

Media Image

Cut Nyak Dien lahir pada tahun 1848 di Lampadang, Aceh. Dia adalah seorang pejuang wanita yang gigih melawan penjajah Belanda pada masa Perang Aceh. Ayahnya, Teuku Nanta Seutia, merupakan seorang uleebalang (pemimpin daerah) VI Mukim, dan ibunya adalah putri dari uleebalang Lampadang. Sejak kecil, Cut Nyak Dien dididik dengan nilai-nilai agama dan cinta tanah air yang kuat.

Ketika Belanda melancarkan serangan besar-besaran ke Aceh pada tahun 1873, Cut Nyak Dien dan suaminya, Teuku Ibrahim Lamnga, turut berjuang mempertahankan tanah kelahirannya. Setelah Teuku Ibrahim gugur dalam pertempuran, Cut Nyak Dien menikah dengan Teuku Umar, seorang panglima perang yang juga terkenal gigih melawan penjajah. Mereka berdua menjadi pasangan pejuang yang ditakuti oleh Belanda.

Namun, pada tahun 1899, Teuku Umar gugur dalam pertempuran. Meskipun kehilangan suami keduanya, Cut Nyak Dien tidak patah semangat dan terus memimpin perlawanan. Kegigihannya membuat Belanda kewalahan dan dia menjadi salah satu simbol perlawanan di Aceh. Sayangnya, pada tahun 1905, Cut Nyak Dien ditangkap oleh Belanda dan diasingkan ke Sumedang, Jawa Barat. Dia meninggal di pengasingan pada tahun 1908.

Cut Nyak Dien dianggap sebagai simbol perlawanan di Aceh karena ....

Dia adalah satu-satunya pemimpin wanita dalam Perang Aceh.

Dia tidak pernah menyerah meskipun mengalami banyak kehilangan dan kesulitan.

Dia berhasil mengalahkan pasukan Belanda dalam setiap pertempuran.

Dia menyerah dan memberikan informasi strategis kepada Belanda.

Dia berhasil mencapai perdamaian dengan Belanda melalui negosiasi yang cerdas.

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

3 mins • 4 pts

Media Image

Cut Nyak Dien lahir pada tahun 1848 di Lampadang, Aceh. Dia adalah seorang pejuang wanita yang gigih melawan penjajah Belanda pada masa Perang Aceh. Ayahnya, Teuku Nanta Seutia, merupakan seorang Uleebalang (pemimpin daerah) VI Mukim, dan ibunya adalah putri dari Uleebalang Lampadang. Sejak kecil, Cut Nyak Dien dididik dengan nilai-nilai agama dan cinta tanah air yang kuat. Ketika Belanda melancarkan serangan besar-besaran ke Aceh pada tahun 1873, Cut Nyak Dien dan suaminya, Teuku Ibrahim Lamnga, turut berjuang mempertahankan tanah kelahirannya. Setelah Teuku Ibrahim gugur dalam pertempuran, Cut Nyak Dien menikah dengan Teuku Umar, seorang panglima perang yang juga terkenal gigih melawan penjajah. Mereka berdua menjadi pasangan pejuang yang ditakuti oleh Belanda. Namun, pada tahun 1899, Teuku Umar gugur dalam pertempuran. Meskipun kehilangan suami keduanya, Cut Nyak Dien tidak patah semangat dan terus memimpin perlawanan. Kegigihannya membuat Belanda kewalahan dan dia menjadi salah satu simbol perlawanan di Aceh. Sayangnya, pada tahun 1905, Cut Nyak Dien ditangkap oleh Belanda dan diasingkan ke Sumedang, Jawa Barat. Dia meninggal di pengasingan pada tahun 1908.

Yang bisa kita pelajari tentang kepemimpinan dari sosok Cut Nyak Dien adalah ....

Cut Nyak Dien menunjukkan bahwa kegigihan dan keberanian dalam menghadapi rintangan, meskipun mengalami kehilangan pribadi yang besar, adalah esensi dari kepemimpinan sejati.

Cut Nyak Dien menunjukkan bahwa pendidikan formal adalah kunci utama dalam memimpin sebuah perjuangan.

Cut Nyak Dien percaya bahwa kekuatan militer dan penggunaan senjata adalah satu-satunya cara untuk mencapai kemerdekaan.

Cut Nyak Dien lebih mengutamakan negosiasi dan diplomasi daripada perlawanan bersenjata dalam perjuangannya melawan penjajah.

Cut Nyak Dien mengajarkan bahwa mengasingkan diri dari perjuangan adalah langkah yang bijak dalam kepemimpinan untuk menghindari korban yang lebih banyak.

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?