Cermati puisi berikut!
Sebuah jalan yang berdebu. Membelah desaku.
Lengang dan sepi. Hanya sesekali lewat mobil tua
atau gerobak lembu atau orang bersepeda lalu
sedang sawah-sawah hijau membentang di kanan kirinya.
Karena rindulah maka kini aku menapak di jalan ini.
Bus tua mengantarkan aku sampai di ujung desa.
Kampung yang subur dalam rindu dan kenangan
matahari bersinar lembut, angin pun segar mengusap mukaku.
Kan kutemui kembali: wajah-wajah yang lembut dan ramah.
Orang-orang yang mengutuki perang dan sengketa.
Rumah-rumah kecil beratap ilalang.
Tubuh berpeluh dalam kerja.
Sorak bocah-bocah itu menarikku ke masa kanak dulu.
Bocah-bocah bermata bening bersemburan di sungai desaku.
Serentak mereka memandang padaku. Tentu tak mengenalku.
Tak apa, tapi pastilah mereka ana-anak sahabatku.
Di sungai ini pun aku dulu berenang dan bersemburan.
Masih kuingat: Kardi anak yang bandel itu
Kini telah berpangkat letnan.
Manisnya masa kanak!
(sebentar lagi aku an sampai ke rumah masa bocah).
Kampung, Herman KS
Untuk meyakinkan nilai moral yang terkandung dalam puisi, pembicara menyampaikan argumentasi dalam forum diskusi dengan kalimat …