Bahasa Indonesia

Kutipan Naskah Drama Hari telah menunjukkan pukul 18.30. Kakek dan nenek berada di dalam rumah. Nenek : (bicara sendiri) Ah, dasar kayak nggak pernah ingat, sudah pikun! Kakek : (masuk) Bagaimana kalau aku memakai pakaian ini, Bu? (tetap becermin membiarkan nenek masuk ke kamar) Nenek: Astaga! Tuan rumah mau pesiar ke mana menjelang malam begini? Kakek : Tidak ke mana-mana. Cuma duduk- duduk saja sambil membaca koran. Nenek: Mengapa membaca koran pakai kopiah segala? Kakek : Agar komplit, Bu. Nenek: Ya... waktu dahulu kau jadi juru tulis, empat puluh tahun lampau... hebat sekali memang. Tapi sekarang, kopiah hanya bernilai tambah penghangat belaka. (mendekati dan berdiri di sebelah kakek hingga berdiri sejajar) Suasana yang tergambar pada kutipan naskah drama tersebut adalah ....

• Tenang
• Akrab
• Haru
• Risau
• Cemas

Kutipan Naskah Drama Hari telah menunjukkan pukul 18.30. Kakek dan nenek berada di dalam rumah. Nenek : (bicara sendiri) Ah, dasar kayak nggak pernah ingat, sudah pikun! Kakek : (masuk) Bagaimana kalau aku memakai pakaian ini, Bu? (tetap becermin membiarkan nenek masuk ke kamar) Nenek: Astaga! Tuan rumah mau pesiar ke mana menjelang malam begini? Kakek : Tidak ke mana-mana. Cuma duduk- duduk saja sambil membaca koran. Nenek: Mengapa membaca koran pakai kopiah segala? Kakek : Agar komplit, Bu. Nenek: Ya... waktu dahulu kau jadi juru tulis, empat puluh tahun lampau... hebat sekali memang. Tapi sekarang, kopiah hanya bernilai tambah penghangat belaka. (mendekati dan berdiri di sebelah kakek hingga berdiri sejajar) Latar pada kutipan naskah drama tersebut adalah...

• pagi hari dikamar
• siang hari dikamar
• sore hari dikamar
• malam hari dikamar
• malam hari didapur

Kutipan Naskah Drama Hari telah menunjukkan pukul 18.30. Kakek dan nenek berada di dalam rumah. Nenek : (bicara sendiri) Ah, dasar kayak nggak pernah ingat, sudah pikun! Kakek : (masuk) Bagaimana kalau aku memakai pakaian ini, Bu? (tetap becermin membiarkan nenek masuk ke kamar) Nenek: Astaga! Tuan rumah mau pesiar ke mana menjelang malam begini? Kakek : Tidak ke mana-mana. Cuma duduk- duduk saja sambil membaca koran. Nenek: Mengapa membaca koran pakai kopiah segala? Kakek : Agar komplit, Bu. Nenek: Ya... waktu dahulu kau jadi juru tulis, empat puluh tahun lampau... hebat sekali memang. Tapi sekarang, kopiah hanya bernilai tambah penghangat belaka. (mendekati dan berdiri di sebelah kakek hingga berdiri sejajar) Tema Drama tersebut adalah ...

• keakraban pasangan yang sudah sepuh
• kekhawatiran istri terhadap suaminya
• kecemburuan seorang istri terhadap suaminya
• kehidupan hari tua yang menyedihkan
• dua orang tua yang kesepian

Kutipan naskah drama 098. Rustam : Tuhan, selamatkan masa depan anak saya. Amin. 099. UU : Gila-gilaan semua. 100. Ibu : Biar saja mereka. Orang, kan lain-lain. Yang penting kamu harus teguh dan tabah. 101. Rustam : (memotong) Ma, berhenti bicara dulu. UU dekat ke sini! Lalu UU mendekati Papanya. 102. Rustam : UU umurnya berapa? 103. UU : (heran) Jalan delapan belas tahun, Papa, kan tahu. 104. Rustam : UU suka dongeng-dongeng? 105. UU : Suka. Papa juga tahu kan UU suka sekali baca buku-buku cerita sejak dulu. 106. Rustam : Itulah sebabnya kenapa UU pengin masuk jurusan sejarah. Kamu sangat dipengaruhi dongeng-dongeng. Otakmu bagaikan diliputi kabut yang menggelapi istana-istana zaman dahulu. 109. UU 107 Ibu : Pa. 108 Rustam : Ma, lama-lama UU juga akan insyaf. Dengar UU... 109 UU : Pokoknya Papa tidak setuju.Begitu, kan? 110 Rustam : Prinsip Papa Setuju, tapi Papa tidak mengijinkan 111 UU : kalau semua tidak setuju UU akan mengunci diri dalam kamar dan mogok makan. UU lari masuk ke kamar dan Ibu mengejarnya. Masalah yang dibahas dalam kutipan naskah drama tersebut adalah ...

• Keputusan tokoh UU memilih Jurusan Sejarah
• Keinginan tokoh UU mendaftar kuliah sendiri
• Tokoh Rustam ingin tokoh UU menjadi Ekonomi
• Tokoh UU merasa keberatan masuk jurusan sejarah
• Tokoh Ibu tidak setuju dengan keputusan tokoh UU

Kutipan naskah drama 098. Rustam : Tuhan, selamatkan masa depan anak saya. Amin. 099. UU : Gila-gilaan semua. 100. Ibu : Biar saja mereka. Orang, kan lain-lain. Yang penting kamu harus teguh dan tabah. 101. Rustam : (memotong) Ma, berhenti bicara dulu. UU dekat ke sini! Lalu UU mendekati Papanya. 102. Rustam : UU umurnya berapa? 103. UU : (heran) Jalan delapan belas tahun, Papa, kan tahu. 104. Rustam : UU suka dongeng-dongeng? 105. UU : Suka. Papa juga tahu kan UU suka sekali baca buku-buku cerita sejak dulu. 106. Rustam : Itulah sebabnya kenapa UU pengin masuk jurusan sejarah. Kamu sangat dipengaruhi dongeng-dongeng. Otakmu bagaikan diliputi kabut yang menggelapi istana-istana zaman dahulu. 109. UU 107 Ibu : Pa. 108 Rustam : Ma, lama-lama UU juga akan insyaf. Dengar UU... 109 UU : Pokoknya Papa tidak setuju.Begitu, kan? 110 Rustam : Prinsip Papa Setuju, tapi Papa tidak mengijinkan 111 UU : kalau semua tidak setuju UU akan mengunci diri dalam kamar dan mogok makan. UU lari masuk ke kamar dan Ibu mengejarnya. Watak tokoh Rustam dalam kutipan naskah drama tersebut adalah...

• Tegas
• Egoistis
• Cerdas
• Bijaksana
• Optimistis

Kutipan naskah drama 098. Rustam : Tuhan, selamatkan masa depan anak saya. Amin. 099. UU : Gila-gilaan semua. 100. Ibu : Biar saja mereka. Orang, kan lain-lain. Yang penting kamu harus teguh dan tabah. 101. Rustam : (memotong) Ma, berhenti bicara dulu. UU dekat ke sini! Lalu UU mendekati Papanya. 102. Rustam : UU umurnya berapa? 103. UU : (heran) Jalan delapan belas tahun, Papa, kan tahu. 104. Rustam : UU suka dongeng-dongeng? 105. UU : Suka. Papa juga tahu kan UU suka sekali baca buku-buku cerita sejak dulu. 106. Rustam : Itulah sebabnya kenapa UU pengin masuk jurusan sejarah. Kamu sangat dipengaruhi dongeng-dongeng. Otakmu bagaikan diliputi kabut yang menggelapi istana-istana zaman dahulu. 109. UU 107 Ibu : Pa. 108 Rustam : Ma, lama-lama UU juga akan insyaf. Dengar UU... 109 UU : Pokoknya Papa tidak setuju.Begitu, kan? 110 Rustam : Prinsip Papa Setuju, tapi Papa tidak mengijinkan 111 UU : kalau semua tidak setuju UU akan mengunci diri dalam kamar dan mogok makan. UU lari masuk ke kamar dan Ibu mengejarnya. Kalimat Imperaktif dalam kutipan naskah drama tersebut adalah...

• Tuhan, selamatkan masa depan anak saya.
• yang penting kamu harus teguh dan tabah.
• Ma, Berhenti bicara dulu, UU dekat kesini!
• Pokoknya, Papa tidak setuju. Begitu, kan?
• Prinsip Papa setuju, tapi papa tidak mengijinkan.