PT_MAKNA BERLINDUNG KEPADA TRIRATNA

Menyatakan berlindung kepada Tri Ratna bagi umat Buddha merupakan suatu ungkapan keyakinan (saddha). Kita berlindung kepada Buddha bukan berarti menyerahkan diri secara pasrah kepada Buddha, melainkan ....

• Menjadikan Buddha hanya sekedar tempat memohon tanpa usaha yang nyata

• Mengakui Buddha sebagai satu-satunya orang yang akan melindungi kita

• Mengikuti jejak kaki Buddha Gotama meninggalkan kehidupan duniawi

• Mengenal Buddha sebagai manifestasi kesucian yang mengatasi keduniawian

• Menerima Buddha sebagai sumber inspirasi dan sosok yang telah tercerahkan

Tisarana adalah ungkapan keyakinan (saddha) bagi umat Buddha. Keyakinan yang diungkapkan dengan kata “berlindung” memiliki tiga aspek, yaitu kemauan, pengertian, dan perasaan. Yang dimaksud dengan aspek kemauan adalah ....

• Memberikan harapan dan menjadi tujuan semua makhluk hidup

• Suatu sikap yang pasif, yaitu hanya menunggu berkah dari atas

• Berlindung menghasilkan kekuatan dan ketenangan dalam diri

• Berlindung sebagai kepercayaan teoritis, adat dan tradisi belaka

• Suatu tindakan yang aktif dan sadar untuk mencapai pembebasan

Buddha memiliki kualitas mulia yang tidak terbatas. Dalam Buddhanussati, Buddha dikatakan memiliki kualitas anuttaro purisa damma sārathi, yang berarti ....

• Yang telah mencapai Penerangan Sempurna

• Sempurna pengetahuan dan tindak-tanduk-Nya

• Mengenal keadaan setiap alam kehidupan

• Pembimbing manusia yang tiada taranya

• Guru bagi para dewa dan umat manusia

Buddha memiliki kualitas luhur yang luar biasa. Dalam syair perenungan terhadap Buddha (Buddhanussati), Buddha mendapat julukan “Sattha devamanussanam,” yang berarti ....

• Guru agung para dewa dewa dan umat manusia

• Merealisasi pencerahan dengan usaha sendiri

• Memiliki pengetahuan dan tindakan yang sempurna

• Mengetahui dengan jelas keadaan setiap alam kehidupan

• Telah terbebas dari segala bentuk kekotoran batin

Buddha adalah guru junjungan kita yang memiliki berbagai kualitas luhur yang sempurna. Salah satu kualitas yang dimiliki Buddha disebut “Lokavidu,” yang berarti ....

• Guru agung para dewa dewa dan umat manusia

• Merealisasi pencerahan dengan usaha sendiri

• Memiliki pengetahuan dan tindakan yang sempurna

• Mengetahui dengan jelas keadaan setiap alam kehidupan

• Telah terbebas dari segala bentuk kekotoran batin

Seorang Buddha memiliki banyak sekali kemampuan yang tidak dimiliki oleh orang biasa. Ada enam kemampuan batin luar biasa, salah satunya disebut pubbenivasanussatinana, yaitu jenis kemampuan batin yang dapat ....

• Merubah diri menjadi banyak, menghilang, melayang di angkasa

• Membaca dan mengetahui isi pikiran dari makhluk lainnya

• Mendengar suara dari makhluk halus, seperti para dewa

• Mengingat kehidupan lampau baik diri sendiri dan orang lain

• Mengikis dan melenyapkan semua kekotoran/noda batin

Kita mengenal berbagai jenis Buddha. Buddha bisa dibedakan menjadi Samma Sambuddha, Pacceka Buddha, dan Savaka Buddha. Perbedaan antara Samma Sambuddha dengan Pacceka Buddha adalah ....

• Mencapai kebuddhaan dengan usaha dan kemampuan sendiri

• Mampu mengajarkan ajaran-ajaran-Nya kepada orang lain

• Mencapai kebuddhaan dengan melaksanakan ajaran Buddha

• Murid Pacceka Buddha tidak merealisasi tingkat kesucian

• Merealisasi kesucian karena usaha dan perjuangan sendiri

Dhamma yang diajarkan oleh Buddha dapat memberikan manfaat dalam kehidupan kita. Dhamma sebagai perlindungan kedua hanya akan bermanfaat jika kita mau mempraktikkannya. Karena itu, makna berlindung kepada Dhamma adalah ....

• Menunjukkan jalan menuju ke alam kebahagiaan (surga)

• Menjadikan Dhamma sebagai cara berpikir dan cara hidup

• Mengikis tiga akar kejahatan dalam kehidupan umat Buddha

• Mengajarkan kepada kita tentang empat kebenaran mulia

• Mendengarkan ceramah Dhamma dalam pujabakti di vihara

Buddha Dharma tidak akan membawa manfaat jika hanya dibaca. Kita harus mempraktikkan ajaran Buddha dalam kehidupan sehari-hari agar memperoleh manfaat nyata. Orang yang berbuat kebajikan seperti berdana uang, menghormati orang tua dan guru, serta melatih meditasi adalah contoh dari ....

• Sankhata Dhamma

• Asankhata Dhamma

• Pariyatti Dhamma

• Patipatti Dhamma

• Pativedha Dhamma

Kita tidak diajarkan untuk meyakini sesuatu tanpa dasar yang kuat, termasuk keyakinan terhadap kebenaran ajaran Buddha. Hal ini karena ajaran Buddha bersifat “Ehipassiko,” yang artinya ....

• Dapat dilaksanakan dengan kemampuan sendiri

• Dapat diselami oleh para bijaksana dalam batinnya

• Mengundang untuk dibuktikan kebenarannya

• Telah sempurna diajarkan oleh Sang Buddha

• Tetap akan relevan dengan perkembangan zaman