PPh Pot/Put (Pasal 21, 22, 23 dan 4 ayat 2)

MR Berstatus Kawin dengan tanggungan satu orang anak. MR sudah memiliki NPWP sejak tahun 2011. MR Bekerja pada PT CS sejak tahun 2010 sebagai staf keuangan. Pada bulan Maret 2014, memperoleh gaji sebesar Rp 5.400.000 sebulan. Setiap bulannya MR membayar iuran pensiun ke dana pensiun yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan sebesar Rp 600.000. PPh Pasal 21 yang harus dipotong PT CS untuk masa pajak Maret 2014 adalah

• a. Rp 149.500
• b. Rp 51.750
• c. Rp 82.500
• d. Rp 108.375

Apabila dalam bulan Maret tersebut MR juga menerima bonus tahunan sebesar Rp 30.000.000. Berapa besarnya PPh Pasal 21 yang harus dipotong atas bonus yang diterima MR

• a. Rp 1.876.000
• b. Rp 2.863.000
• c. Rp 1.500.000
• d. Rp 3.000.000

P adalah pegawai PT SI. Pada bulan April 2014, P mendapatkan penghasilan dari PT SI berupa gaji Rp 5.000.000, iuran pensiun yang dibayar pemberi kerja Rp 500.000, dan premi asuransi yang dibayar pemberi kerja Rp 300.000. Iuran pensiun yang dibayar sendiri oleh P Rp 400.000 dan premi asuransi yang dibayar sendiri oleh P Rp 200.000. Dalam perhitungan PPh Pasal 21 P oleh PT SI, besarnya penghasilan bruto adalah.....

• a. Rp 5.000.000
• b. Rp 5.500.000
• c. Rp 5.300.000
• d. Rp 5.800.000

Pembayaran premi asuransi kerugian oleh PT DS yang berkedudukan di Bandung kepada perusahaan asuransi PT M Insurance yang berkedudukan di Jakarta ...

• Merupakan objek pemotongan PPh Pasal 23
• Merupakan objek pemotongan PPh Pasal 26
• Merupakan objek pemotongan PPh Pasal 4 ayat 2
• Bukan merupakan objek pemotongan PPh

PT S pada tanggal 31 Maret 2014 mendapatkan pembagian dividen dari PT AS. Total dividen yang dibayarkan PT AS kepada seluruh pemegang saham adalah Rp4.000.000.000, PT S memiliki kepemilikan saham 25% pada PT AS. Manakah pernyataan dibawah ini yang benar ...

• PT AS memotong PPh Pasal 23 sebesar Rp150.000.000
• PT AS memotong PPh Pasal 23 sebesar Rp20.000.000
• PT AS memotong PPh Pasal 4 ayat 2 sebesar Rp100.000.000
• PT AS tidak memotong PPh

Terkait dengan iuran pensiun dan premi asuransi yang dibayar sendiri oleh Parwanto, pernyataan yang benar adalah.....

• a. Iuran pensiun dan premi asuransi dapat dikurangkan dalam perhitungan PPh Pasal 21 P
• b. Hanya Iuran pensiun yang dapat dikurangkan dalam perhitungan PPh Pasal 21 P
• c. Hanya premi asuransi yang dapat dikurangkan dalam perhitungan PPh Pasal 21 P
• d. Baik Iuran pensiun dan premi asuransi tidak dapat dikurangkan dalam perhitungan PPh Pasal 21 P

Tuan S membayar imbalan jasa pelaksanaan konstruksi kepada CV KP, Perusahaan penyedia jasa konstruksi yang memiliki kualifikasi usaha kecil. Pajak Penghasilan yang terutang ...

• Tuan S memotong PPh Final Pasal 4 ayat (2) dengan tarif 2%
• Tuan S memotong PPh Final Pasal 23 dengan tarif
• CV KP menyetor sendiri PPh Pasal 4 ayat (2) dengan tarif 2%
• CV KP menyetor sendiri PPh Pasal 4 ayat (2) dengan tarif 4%

Tuan BJ adalah pengusaha jasa fotocopy. Dalam melaksanakan kewajiban PPh, Tuan BJ tidak menyelenggarakan pembukuan karena omzetnya sethun tidak pernah lebih dari Rp4.800.000.000. Pada bulan April 2014 BJ membayar uang sewa mesin fotocopy kepada PT AC untuk masa sewa bulan Maret sebesar Rp10.000.000. Pernyataan yang benar adalah ...

• Tuan BJ memotong PPh Pasal 23 sebesar Rp200.000
• Tuan BJ memotong PPh Final Rp1.000.000
• PT AC menyetor sendiri PPh Pasal 23 sebesar Rp200.000
• Tidak ada pemotongan PPh

DI Sudah bekerja sebagai Purchasing Supervisor pada PT BI sejak tahun 2009. Pada bulan Februari 2014, mendapatkan gaji sebulan Rp 9.000.000 sebulan. Iuran pensiun yang dibayarkan DI kepada Dana Pensiun telah disahkan menteri keuangan adalah Rp 500.000 sebulan. Suami DI diketahui tidak memiliki penghasilan dan dibuktikan dengan surat keterangan dari kecamatan tempat tinggal DI dan keluarga. DW menanggung anaknya sebanyak 2 orang. Baik D ,maupun suaminya tidak memiliki NPWP. Berapa besarnya PPh pasal 21 yang harus dipotong PT BI pada bulan Februari 2014 adalah....

• a. Rp 584.500
• b. Rp 487.083
• c. Rp 493.375
• d. Rp 411.146

Objek pemungutan PPh Pasal 22 yang bersifat final adalah ...

• Pemungutan PPh Pasal 22 atas penjualan kendaraan bermotor oleh ATPM
• Pemungutan PPh Pasal 22 atas penjualan obat oleh industri farmasi
• Pemungutan PPh Pasal 22 atas penjualan BBM oleh importir BBM kepada penyalur BBM
• Pemungutan PPh Pasal 22 atas penjualan BBM oleh produsen BBM kepada industri otomotif