SOAL AKM LITERASI TEKS FIKSI- KELAS 5 SD

SOAL AKM LITERASI TEKS FIKSI- KELAS 5 SD

9th - 12th Grade

20 Qs

quiz-placeholder

Similar activities

Bahasa Indonesia Bab Satu Titik

Bahasa Indonesia Bab Satu Titik

10th Grade

20 Qs

Uji Kompetensi Keputrian

Uji Kompetensi Keputrian

9th - 12th Grade

15 Qs

KUIZ P.I T5 PEMILIHAN CALON SUAMI ISTERI - IBADAH

KUIZ P.I T5 PEMILIHAN CALON SUAMI ISTERI - IBADAH

12th Grade - Professional Development

15 Qs

AKM Literasi Fiksi

AKM Literasi Fiksi

8th - 10th Grade

15 Qs

Literasi SD

Literasi SD

11th Grade

20 Qs

Quiz Kelas 6

Quiz Kelas 6

1st - 10th Grade

20 Qs

SOAL PAS B.INDONESIA  KELAS V UPT SDN 2 PANGKAJENE 2022/2023

SOAL PAS B.INDONESIA KELAS V UPT SDN 2 PANGKAJENE 2022/2023

9th - 12th Grade

25 Qs

RBT Tingkatan 2 Bab 2.5: Reka bentuk Akuaponik

RBT Tingkatan 2 Bab 2.5: Reka bentuk Akuaponik

8th - 9th Grade

15 Qs

SOAL AKM LITERASI TEKS FIKSI- KELAS 5 SD

SOAL AKM LITERASI TEKS FIKSI- KELAS 5 SD

Assessment

Quiz

Education

9th - 12th Grade

Hard

Created by

Lutfi Lestari

Used 68+ times

FREE Resource

20 questions

Show all answers

1.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Media Image

Pishi di Tengah Badai

Pishi adalah seekor ikan pari yang hidup di Samudra Hindia. Pishi dan teman-temannya sangat bahagia hidup di Samudra Hindia, bersama 500 jenis makhluk laut lainnya.

Pishi dan teman-temannya sedang bermain ketika kapal nelayan datang. Semua ikan berpencar menyelamatkan diri. Pishi jadi sendirian. Kemudian terjadi badai besar. Lautan menjadi gelap sehingga Pishi kehilangan arah. Ombak besar membawa Pishi ke bawah kapal nelayan. Pishi membentur kapal, perutnya terluka.

Pishi harus segera mengobati lukanya. Pishi berenang mendekati pantai. Di sana ada rumah sakit alam. Pishi tidak bisa berenang dengan cepat karena tubuhnya yang besar. Berat tubuh Pishi 900 kilogram dan panjangnya 10 meter.

Setelah jauh berenang, Pishi sangat senang melihat lampu mercusuar. Itu tandanya Pishi sudah sampai di rumah sakit alam. Ikan-ikan kecil langsung mendekati Pishi. Mereka membersihkan luka di perut Pishi. Beberapa hari kemudian, luka Pishi pun sembuh. Pishi sangat berterima kasih kepada ikan-ikan kecil yang merawatnya.

Ikan-ikan kecil itu memakan parasit dan jaringan kulit mati di tubuh ikan pari. Hubungan antara Pishi dan ikan-ikan kecil adalah hubungan yang saling menguntungkan. Tubuh ikan pari menjadi bersih, ikan-ikan kecil pun menjadi kenyang.

Siapakan Pishi dan dimana ia tinggal?

Pishi adalah seekor ikan paus yang hidup di Samudra Hindia

Pishi adalah seekor ikan paus yang hidup di Samudra Atlantik

Pishi adalah seekor ikan pari yang hidup di Samudra Hindia

Pishi adalah seekor ikan pari yang hidup di Samudra Atlantik

2.

MULTIPLE SELECT QUESTION

45 sec • 1 pt

Pishi Ditengah Badai

Pishi adalah seekor ikan pari yang hidup di Samudra Hindia. Pishi dan teman-temannya sangat bahagia hidup di Samudra Hindia, bersama 500 jenis makhluk laut lainnya.

Pishi dan teman-temannya sedang bermain ketika kapal nelayan datang. Semua ikan berpencar menyelamatkan diri. Pishi jadi sendirian. Kemudian terjadi badai besar. Lautan menjadi gelap sehingga Pishi kehilangan arah. Ombak besar membawa Pishi ke bawah kapal nelayan. Pishi membentur kapal, perutnya terluka.

Pishi harus segera mengobati lukanya. Pishi berenang mendekati pantai. Di sana ada rumah sakit alam. Pishi tidak bisa berenang dengan cepat karena tubuhnya yang besar. Berat tubuh Pishi 900 kilogram dan panjangnya 10 meter.

Setelah jauh berenang, Pishi sangat senang melihat lampu mercusuar. Itu tandanya Pishi sudah sampai di rumah sakit alam. Ikan-ikan kecil langsung mendekati Pishi. Mereka membersihkan luka di perut Pishi. Beberapa hari kemudian, luka Pishi pun sembuh. Pishi sangat berterima kasih kepada ikan-ikan kecil yang merawatnya.

Ikan-ikan kecil itu memakan parasit dan jaringan kulit mati di tubuh ikan pari. Hubungan antara Pishi dan ikan-ikan kecil adalah hubungan yang saling menguntungkan. Tubuh ikan pari menjadi bersih, ikan-ikan kecil pun menjadi kenyang.

Pilihlah setiap kalimat yang menyatakan latar tempat dalam wacana tersebut.

Pishi harus segera mengobati lukanya

Ombak besar membawa pishi kebawah kapal nelayan

Pishi tidak bisa berenang dengan cepat karena tubuhnya berat

Pishi dan teman-temanya sangat bahagia hidup di samudra Hindia

3.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Di perkotaan, anak-anak dapat mudah bersekolah hingga jenjang pendidikan tinggi. Namun, tidak demikian bagi anak-anak yang berada di pedesaan.

Simak tiga cuplikan berikut dari Buku Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.

Teks 1:

“Hari itu adalah hari yang agak penting: hari pertama masuk SD. Di ujung bangku-bangku panjang tadi ada sebuah pintu terbuka. Kosen pintu itu miring karena seluruh bangunan sekolah sudah doyong seolah akan roboh.”

(Hirata, 2008, hal. 1)

Teks 2:

“Aku cemas... karena beban perasaan ayahku menjalar ke sekujur tubuhku...Aku tahu beliau sedang gugup dan aku maklum bahwa tak mudah bagi seorang pria berusia empat puluh tujuh tahun, seorang buruh tambang yang beranak banyak dan bergaji kecil, untuk menyerahkan anak laki-lakinya ke sekolah. Lebih mudah menyerahkannya pada tauke pasar pagi untuk jadi tukang parut atau pada juragan pantai untuk menjadi kuli kopra agar dapat membantu ekonomi keluarga.”

(Hirata, 2008, hal. 2)

Teks 3:

“Keluarga Lintang berasal dari Tanjung Kelumpang, desa nun jauh di pinggir laut. Menuju ke sana harus melewati empat kawasan pohon nipah, tempat berawa-rawa yang dianggap seram. Selain itu di sana juga tak jarang buaya sebesar pangkal pohon sagu melintasi

jalan. Kampung pesisir itu secara geografis dapat dikatakan sebagai wilayah paling timur di Sumatra, daerah minus nun jauh masuk ke pedalaman Pulau Belitong.”

(Hirata, 2008, hal. 11)

Dalam cerita, tokoh menggambarkan sekolah yang dimasukinya sebagai sekolah yang tidak layak. Pilihlah gambaran sekolah yang sesuai dengan teks.

Jendela-jendela sekolah yang mulai rapuh karena rayap.

Bangunan sekolah yang akan roboh.

Lapangan sekolah yang berdebu.

Bangku-bangku di sekolah yang sudah doyong

4.

FILL IN THE BLANK QUESTION

1 min • 1 pt

Di perkotaan, anak-anak dapat mudah bersekolah hingga jenjang pendidikan tinggi. Namun, tidak demikian bagi anak-anak yang berada di pedesaan.

Simak tiga cuplikan berikut dari Buku Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.

Teks 1:

“Hari itu adalah hari yang agak penting: hari pertama masuk SD. Di ujung bangku-bangku panjang tadi ada sebuah pintu terbuka. Kosen pintu itu miring karena seluruh bangunan sekolah sudah doyong seolah akan roboh.”

(Hirata, 2008, hal. 1)

Teks 2:

“Aku cemas... karena beban perasaan ayahku menjalar ke sekujur tubuhku...Aku tahu beliau sedang gugup dan aku maklum bahwa tak mudah bagi seorang pria berusia empat puluh tujuh tahun, seorang buruh tambang yang beranak banyak dan bergaji kecil, untuk menyerahkan anak laki-lakinya ke sekolah. Lebih mudah menyerahkannya pada tauke pasar pagi untuk jadi tukang parut atau pada juragan pantai untuk menjadi kuli kopra agar dapat membantu ekonomi keluarga.”

(Hirata, 2008, hal. 2)

Teks 3:

“Keluarga Lintang berasal dari Tanjung Kelumpang, desa nun jauh di pinggir laut. Menuju ke sana harus melewati empat kawasan pohon nipah, tempat berawa-rawa yang dianggap seram. Selain itu di sana juga tak jarang buaya sebesar pangkal pohon sagu melintasi

jalan. Kampung pesisir itu secara geografis dapat dikatakan sebagai wilayah paling timur di Sumatra, daerah minus nun jauh masuk ke pedalaman Pulau Belitong.”

(Hirata, 2008, hal. 11)

Lintang berasal dari mana?

5.

MULTIPLE SELECT QUESTION

45 sec • 1 pt

Di perkotaan, anak-anak dapat mudah bersekolah hingga jenjang pendidikan tinggi. Namun, tidak demikian bagi anak-anak yang berada di pedesaan.

Simak tiga cuplikan berikut dari Buku Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.

Teks 1:

“Hari itu adalah hari yang agak penting: hari pertama masuk SD. Di ujung bangku-bangku panjang tadi ada sebuah pintu terbuka. Kosen pintu itu miring karena seluruh bangunan sekolah sudah doyong seolah akan roboh.”

(Hirata, 2008, hal. 1)

Teks 2:

“Aku cemas… karena beban perasaan ayahku menjalar ke sekujur tubuhku…Aku tahu beliau sedang gugup dan aku maklum bahwa tak mudah bagi seorang pria berusia empat puluh tujuh tahun, seorang buruh tambang yang beranak banyak dan bergaji kecil, untuk menyerahkan anak laki-lakinya ke sekolah. Lebih mudah menyerahkannya pada tauke pasar pagi untuk jadi tukang parut atau pada juragan pantai untuk menjadi kuli kopra agar dapat membantu ekonomi keluarga.”

(Hirata, 2008, hal. 2)

Teks 3:

“Keluarga Lintang berasal dari Tanjung Kelumpang, desa nun jauh di pinggir laut. Menuju ke sana harus melewati empat kawasan pohon nipah, tempat berawa-rawa yang dianggap seram…. Selain itu di sana juga tak jarang buaya sebesar pangkal pohon sagu melintasi jalan. Kampung pesisir itu secara geografis dapat dikatakan sebagai wilayah paling timur di Sumatra, daerah minus nun jauh masuk ke pedalaman Pulau Belitong.”

(Hirata, 2008, hal. 11)

Hirata, Andrea. 2008. Laskar Pelangi. Jakarta : Bentang Pustaka.

Bagaimana gambaran ayah tokoh "Aku"?

Pria berusia 47 tahun. Pria itu ingin menjadi juragan pantai. Pekerjaannya adalah buruh tambang.Dia tinggal di Desa Tanjung Kelompang.

Pria berusia 47 tahun.

Pria itu ingin menjadi juragan pantai.

Pekerjaannya adalah buruh tambang.

Dia tinggal di Desa Tanjung Kelompang.

6.

FILL IN THE BLANK QUESTION

1 min • 1 pt

Di perkotaan, anak-anak dapat mudah bersekolah hingga jenjang pendidikan tinggi. Namun, tidak demikian bagi anak-anak yang berada di pedesaan.

Simak cuplikan berikut dari Buku Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.

“Keluarga Lintang berasal dari Tanjung Kelumpang, desa nun jauh di pinggir laut. Menuju ke sana harus melewati empat kawasan pohon nipah, tempat berawa-rawa yang dianggap seram. Selain itu di sana juga tak jarang buaya sebesar pangkal pohon sagu melintasi jalan. Kampung pesisir itu secara geografis dapat dikatakan sebagai wilayah paling timur di Sumatra, daerah minus nun jauh masuk ke pedalaman Pulau Belitong.” (Hirata, 2008, hal. 11) Hirata, Andrea. 2008. Laskar Pelangi. Jakarta : Bentang Pustaka.


Bagaimana cara menuju tempat tinggal Lintang?

7.

MULTIPLE CHOICE QUESTION

30 sec • 1 pt

Simak cuplikan dari Buku Laskar Pelangi, yang ditulis oleh Andrea Hirata.

... Dapat dikatakan tak jarang Lintang mempertaruhkan nyawa demi menempuh pendidikan, namun tak sehari pun ia pernah bolos. Delapan puluh kilometer pulang pergi ditempuhnya dengan sepeda setiap hari. Tak pernah mengeluh. Jika kegiatan sekolah berlangsung sampai sore, ia akan tiba malam hari di rumahnya. Sering aku merasa ngeri membayangkan perjalanannya.

Kesulitan itu belum termasuk jalan yang tergenang air, ban sepeda yang bocor, dan musim hujan berkepanjangan dengan petir yang menyambar-nyambar. Suatu hari rantai sepedanya putus dan tak bisa disambung lagi karena sudah terlalu pendek sebab terlalu sering putus, tapi ia tak menyerah. Dituntunnya sepeda itu puluhan kilometer, dan sampai di sekolah kami sudah bersiap-siap akan pulang. Saat itu adalah pelajaran seni suara dan dia begitu bahagia karena masih sempat menyanyikan lagu Padamu Negeri di depan kelas. Kami termenung mendengarkan ia bernyanyi dengan sepenuh jiwa, tak tampak kelelahan di matanya yang berbinar jenaka. Setelah itu ia pulang dengan menuntun sepedanya lagi sejauh empat puluh kilometer.

Pada musim hujan lebat yang bisa mengubah jalan menjadi sungai, menggenangi daratan dengan air setinggi dada, membuat guruh dan halilintar membabat pohon kelapa hingga tumbang bergelimpangan terbelah dua, pada musim panas yang begitu terik hingga alam memuai ingin meledak, pada musim badai yang membuat hasil laut nihil hingga berbulan-bulan semua orang tak punya uang sepeser pun, pada musim buaya berkembang biak sehingga mereka menjadi semakin ganas, pada musim angin barat puting beliung, pada musim demam, pada musim sampar sehari pun Lintang tak pernah bolos.

HIrata, Andrea. 2008. Laskar Pelangi. Jakarta: PT Bentang Pustaka.

Pembuktian Lintang sebagai seorang anak yang bersemangat dalam menuntut ilmu adalah…

Lintang tak pernah bolos sekali pun meski banyak rintangan yang menghadangnya untuk pergi ke sekolahnya.

Lintang tak pernah bolos sekali pun karena tak banyak rintangan yang menghadangnya untuk pergi ke sekolahnya.

Lintang tak pernah bolos sekali pun karena tak banyak rintangan yang menghadangnya untuk pergi ke sekolahnya.

Lintang selalu bolos karena banyak rintangan yang menghadangnya untuk pergi ke sekolahnya.

Create a free account and access millions of resources

Create resources
Host any resource
Get auto-graded reports
or continue with
Microsoft
Apple
Others
By signing up, you agree to our Terms of Service & Privacy Policy
Already have an account?