FUNGSI AGAMA BAGI KEHIDUPAN MANUSIA

Sejak awal perkembangan peradaban bangsa Indonesia telah tumbuh dan berkembang berbagai kepercayaan. Kepercayaan kepada roh makhluk halus yang mendiami semua benda (seperti rumah, pohon, batu, sungai, gunung, dan sebagainya) disebut ....

• animisme

• dinamisme

• sinkretisme

• pluralisme

• totemisme

Agama memiliki fungsi bagi kehidupan manusia. Agama mampu mengubah kepribadian dan perilaku manusia dari yang buruk menjadi baik. Hal ini merupakan fungsi agama yang disebut ....

• transformatif

• kreatif

• edukatif

• integratif

• sublimatif

Dengan menganut suatu agama manusia hendaknya memiliki kebaikan personal dan sosial. Agama mampu mendorong umatnya menjadi produktif baik untuk diri sendiri maupun lingkungannya. Ini adalah pengertian fungsi agama yang disebut ....

• transformatif

• kreatif

• edukatif

• integratif

• sublimatif

Setiap agama mengajarkan pentingnya umat beragama untuk mengembangkan persepsi dan sikap yang rukun, toleran, saling menghormati, dan mengutamakan kedamaian serta keharmonisan di tengah perbedaan demi persatuan dan kesatuan bangsa. Perihal mempersatukan perbedaan ini merupakan fungsi agama yang disebut ....

• transformatif

• kreatif

• edukatif

• integratif

• sublimatif

Timbulnya agama di dunia ini adalah untuk menghindari terjadinya kekacauan, pandangan hidup yang salah, dan sebagainya. Karena itu, fungsi agama bagi kehidupan manusia adalah seperti di bawah ini, kecuali ....

• sumber etika dan moral

• sumber spiritual dan sosial

• sumber informasi masalah metafisika

• pembimbing rohani manusia

• pemicu masalah dan konflik sosial

Masalah kehidupan beragama dalam masyarakat Indonesia yang majemuk merupakan masalah yang sangat peka di antara berbagai masalah sosial budaya lainnya. Karena itu, setiap umat beragama memiliki peranan yang sangat penting dalam ....

• memeluk agama dan menjalankan ibadah sesuai agamanya masing-masing

• mengembangkan ajaran agama yang disesuaikan dengan waktu dan tempat

• mewujudkan kerukunan dan toleransi demi persatuan dan kesatuan bangsa

• membangun tempat-tempat ibadah yang memiliki ciri khas Indonesia

• meningkatkan keyakinan dan kepasrahan kepada Tuhan Yang Maha Esa

Setiap orang mendambakan kehidupan yang rukun dan damai. Dalam rangka menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang betapa penting dan indahnya hidup rukun dan damai, maka pemerintah Republik Indonesia dalam pola pembinaan kerukunan hidup beragama memiliki konsep ....

• Indonesia: Satu Untuk Semua

• Satu Nusa, Satu Bangsa: Indonesia

• Pertumbuhan yang Berkeadilan

• Bersama Kita Bisa Maju dan Sejahtera

• Tri Kerukunan Hidup Beragama

Ada berbagai ragam persepsi dan sikap beragama. Persepsi dan sikap beragama yang menganggap hanya agamanya yang benar, yang membuat seseorang menjadi fanatik, picik, sombong, intoleran, dan bahkan menganggap umat beragama lain sebagai musuh disebut ....

• Eksklusivisme

• Inklusivisme

• Pluralisme

• Sinkretisme

• Universalisme

Sebenarnya ragam sikap beragama seseorang itu merupakan pilihan hidupnya, dan bisa berubah sesuai dengan situasi dan kondisi yang dialaminya. Yang dimaksud dengan "inklusivisme beragama" adalah ....

• menganggap agama sendiri adalah yang paling baik dan paling benar

• mempelajari ajaran agama lain itu tidak perlu dan tidak bermanfaat

• menganut agama sesuai dengan agama yang dianut oleh orangtuanya

• menghargai, menghormati dan toleran pada ajaran/penganut agama lainnya

• meyakini bahwa semua agama sama saja, semuanya berasal dari Tuhan

Kerukunan hidup antarumat beragama adalah kondisi mutlak yang harus tercipta dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Dalam rangka memelihara dan memantapkan kerukunan hidup antarumat beragama, maka persepsi, sikap dan tindakan yang harus kita lakukan adalah ....

• memaksakan agama yang kita anut kepada orang yang belum beragama

• mengajak orang yang belum beragama untuk mendalami ajaran agama kita

• meyakinkan orang lain bahwa beragama menjamin terbebas dari segala masalah

• menghargai, menghormati dan toleran pada ajaran dan penganut agama lainnya

• mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi dan golongan