Latihan soal masa praaksara

Hasil temuan artefak-artefak yang ditemukan para arkeolog, perkembangan hasil budaya masyarakat awal Indonesia dapat dikelompokkan dalam pembabakan zaman ....

• Paleolitikum, Neolitikum, Mesolitikum, dan Megalitikum

• Mesolitikum, Paleolitikum, Neolitikum, dan Megalitikum

• Neolitikum, Paleolitikum, Mesolitikum, dan Megalitikum

• Megalitikum, Paleolitikum, Mesolitikum, dan Neolitikum

• Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan Megalitikum

   

Kehidupan masyarakat praaksara dalam mempertahankan hidupnya sangat bergantung dengan alam, seperti berburu dan mengumpulkan makanan dari suatu tempat ke tempat yang lain berdasarkan kekayaan alamnya. Pola kehidupan ini disebut dengan pola kehidupan ….

• modern

• sedenter

• menetap

• nomaden

• seminomaden

Perhatikan pernyataan berikut ini!

1)      Belum bercocok tanam.

2)      Hidup menetap di perkampungan.

3)      Hidupnya masih berpindah-pindah.

4)      Memiliki kemampuan menghasilkan benda logam.

5)      Hidup berkelompok antara 10 sampai 15 orang.

 

Yang menjadi ciri-ciri kehidupan manusia praaksara pada masa berburu dan maramu
makanan tingkat awal adalah ….

•    1), 2), dan 3)

• 1), 3), dan 5)

•     2), 3), dan 4)

• 2), 3), dan 5)

• 3), 4), dan 5)

  Perhatikan kehidupan sosial di bawah ini!

1)    masyarakat sudahi hidup menetap

2)    Hidup dengan cara bercocoktanam

3)    Mengenal sistem ekonomi barter

 

Kehidupan sosial tersebut merupakan ciri-ciri dari zaman ….

• Megalithikum

• Neolithikum

• Mesolithikum

• Paleolithikum

• Logam

  Perhatikan kehidupan sosial di bawah ini!

1)    Sebagian masyarakat mulai hidup di gua-gua.

2)    Hidup dengan menangkap ikan dan memakan kerang.

3)    Mulai mengenal kepercayaan terbukti dengan adanya lukisan di dinding gua.

 

Kehidupan sosial tersebut merupakan ciri-ciri dari zaman ….

• Megalithikum

• Neolithikum

• Mesolithikum

• Paleolithikum

• Logam

Gua-gua yang menyerupai ceruk-ceruk di dalam batu karang yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan untuk memberikan perlindungan kepada manusia praaksara dari hujan dan panas disebut juga dengan ….

• Pebble

• Kapak Perimbas

• Sumateralith

• Abris souce rouce

• Kjokkenmoddinger

  Kehidupan manusia purba mulai mengenal sistem kepercayaan diperkirakan pada masa berburu dan meramu tingkat lanjut. Kepercayaan mereka pada saat itu diantaranya bersifat dinamisme yaitu ....

• kepercayaan tentang adanya banyak dewa

• percaya bahwa ada kekuatan roh nenek moyang

•   percaya terhadap binatang tertentu yang dianggap suci

• percaya bahwa manusia sangat bergantung pada kekuatan roh

• percaya bahwa benda-benda tertentu yang memiliki kekuatan gaib

Perhatikan wacana berikut!

Seiring pertumbuhan jumlah manusia dalam kelompoknya, masa berburu dan meramu mulai ditinggalkan karena dirasa kurang efekif. Mereka mulai hidup menetap dan menanam tanaman untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri. Bila tanah yang ditanami sudah tidak subur lagi, barulah mereka berpindah untuk mencari lahan baru untuk ditanami. Karena kelompok yang mulai besar dan pola kehidupan nomaden mulai ditinggalkan, maka kehidupan perkampungan mulai dikenal pada masa ini. Adanya aturan, sikap gotong royong, kebersamaan, dan pemimpin diperkirakan mulai ada dan semakin membuat kehidupan mereka lebih tertata.

Dari wacana diatas kehidupan sosial masyarakat praaksara sudah berkembang pada masa .…

• Megalithikum

• Mesolithikum

• Paleolithikum

• Neolithikum

• Logam

Pada zaman Neolithikum kehidupan manusia mengalami perkembangan yang cukup menakjubkan dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Corak kehidupan masyarakat zaman ini adalah ....

• food gathering

• Abris Saus Roche

• food producing

• semi sedenter

• kyokomodinger

Kebudayaan Megalitikum merupakan suatu kebudayaan batu besar yang terdapat pada zaman Neolitikum dan zaman Perunggu. Bangunan-bangunan Megalitikum ditemukan bersama dengan alat-alat dari zaman Neolitikum dan paling banyak ditemukan bersama dengan alat-alat dari zaman Perunggu. Bangunan-bangunan batu besar tersebut dipergunakan sebagai sarana …

• pemujaan terhadap roh nenek moyang

• rekreatif pada masyarakat Proto Melayu

• mengekspresikan jiwa tentang keindahan         

•   simbol kegotongroyongan kelompoknya

•   simbol kesaktian bagi masyarakatnya